Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kisah Syahrul Ramadan Bersyukur Selamat Dari Miras Oplosan Setelah 2 Hari Tak Sadar

Polrestabes Semarang masih mendalami kasus empat pemuda Semarang meninggal dunia selepas menenggak miras oplosan plus dextro.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG / Iwan Arifianto
Keempat korban selamat Syarul, Dodi, Izur dan Guntur (kiri ke kanan) dalam pesta miras yang menyebabkan empat orang meninggal dunia, saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/1/2024).  

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Polrestabes Semarang masih mendalami kasus empat pemuda Semarang meninggal dunia selepas menenggak miras oplosan plus dextro di Kampung Kerapu Timur, Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, Kamis (5/1/2024). 

Dalam kejadian itu, ada 10 anak muda yang menenggak miras oplosan etanol. 

Namun, para korban meninggal  dunia ternyata meminum miras dengan pil dextro. 

Baca juga: Pelaku Tawuran dari Dua Kelompok Perguruan Silat di Surabaya Akui Pesta Miras Dulu Sebelum Bentrok

Hanya ada dua pemuda yang selamat ketika menenggak miras oplosan dan dextro yakni Syahrul Ramadan dan Yoga.

Syahrul kini kondisinya sudah membaik sedangkan Yoga masih terbaring di RS Bhayangkara. 

"Iya, saya campur miras pakai 10 butir dextro dikasih Yoga. Korban lainnya yang meninggal dunia minum juga pakai dextro," ujar saksi mata, Syahrul saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/1/2024). 

Ia mengaku, sempat ketakutan karena empat temannya meninggal dunia. 

Ia pun merasakan dampak dari mencampur minum dan obat-obatan tersebut seperti tak berdaya selama dua hari.

"Saya bersyukur masih hidup jadi kapok sudah tidak mau minum lagi," terangnya.

Saksi lainnya, Muhammad Dodi Rabani mengatakan, mendapatkan perintah dari Andika untuk memesan etanol lewat aplikasi Shopee sebanyak tiga botol seharga Rp15 ribu. 

Selepas etanol dibeli, ia kemudian dihampiri Andika untuk ke rumah Guntur. 

Di rumah itulah mereka mencampur minuman kreasi mereka yakni etanol kadar 70 persen alkohol dimasukan botol 1,5 liter untuk dicampur sirup frenta serbuk dan air putih.

"Saya hanya disuruh ambil air putih di dalam rumah Guntur. Ketika itu Andika bilangnya besok beli lagi. Habis ini tak bikin usaha aku (miras oplosan)," bebernya.

Mereka kemudian melingkar gelas berputar dari Kamis 4 Januari pukul 15.00 WIB. Setelah itu disusul beberapa saksi lainnya. Aktivitas mabuk-mabukan ini berlangsung sampai Jumat (5/1/2024) pagi.

"Saya ikut minum, rasanya panas di perut sakit, bikin sesak, muntah-muntah. Namun, itu dua hari selepasnya," katanya.

Ia mengaku, para temannya tersebut memang biasa berkumpul lalu melakukan minum rutin. 

"Biasanya beli gedang kluthuk (minuman sejenis ciu hasil fermentasi pisang). Namun , pertama kali ini nyoba oplosan," jelasnya. 

10 pemuda yang terlibat pesta miras oplosan tersebut meliputi Hendi alias Pendeng, Devi, Andika alias Kimpul, Arya, Syahrul, Guntur, Novan, Dodi, Izur, Yoga. 

Korban meninggal dunia, Devi meninggal di rumah sakit Pantiwilasa Citarum Kota Semarang, Jumat tanggal 5 Januari 2024 sekira pukul 19.00 WIB.

Hendi alias Pending meninggal di rumahnya di sekitaran Pasar Bulu, Sabtu, 6 Januari 2024 sekira pukul 15.00.

Andika alias Kimpul meninggal dunia di rumahnya di Perbalan, Purwosari, Sabtu 6 Januari 2024 sekira pukul 17.00.

Korban Arya meninggal di ruang ICU RS Sultan Agung Semarang,Minggu  7 Januari 2024 sekira pukul 12.00. 

"Updatenya, korban Guntur sembuh, Yoga masih sakit di RS Bhayangkara," terang Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono, Rabu (10/1/2024). 

Ia menerangkan, kasus ini bermula ketika Andika memerintahkan Dodi pesan etanol melalui Shopee lewat akun Dodi sebanyak 3 botol ukuran 600 mililiter.

Mereka lalu berkumpul mencampur etanol kadar 70 persen alkohol botol 1,5 liter dicampur sirup frenta serbuk dan air putih, Kamis, 4 Januari 2024. 

Baca juga: Pengakuan Guntur Bagus Mabuk Alkohol Campur Etanol Plus Dextro : Empat Kawan Tewas

"Dodi ikut mencampur dengan sirup bersama Andika yang meninggal dunia. Mereka pesta miras lalu baru diketahui polisi, 7 Januari 2024, selepas ada kabar empat orang meninggal dunia," tuturnya.

Pihaknya kini masih menunggu hasil laboratorium dari darah dan muntahan keempat korban.

"Masih proses penyelidikan, Nanti tersangka menunggu gelar perkara. Apakah yang meninggal dunia yang jadi tersangka nanti tunggu perkembangan," terangnya. (iwn)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved