Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Israel vs Hamas

Ansarullah Yaman Peringatkan AS, akan Balas Agresi : Israel adalah Penjahat Terbesar di Dunia

Pemimpin Ansarullah Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, Ansarullah Yaman memberi peringatan keras pada AS, akan balas lebih besar agresi negara itu

Khaled Abdullah/REUTERS
Pasukan Houthi menumpang di bak truk polisi 

TRIBUNJATENG.COM -- Pemimpin Ansarullah Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, Ansarullah Yaman memberi peringatan keras pada AS, akan balas lebih besar agresi negara itu sebagai dukungan terhadap Gaza.

Ini mengatakan balasan terhadap agresi AS tidak cukup hanya dengan operasi, baru-baru ini, Ansarullah berhasil menghancurkan 24 drone dan beberapa rudal.

Mengenai operasi itu, Sayyed Abdul Malik mengatakan balasan terhadap agresi AS akan lebih besar lagi.

Pernyataan itu disampaikan Sayyed Abdul Malik pada Kamis (11/2/2024), dikutip dari Iran Press.

"Rakyat Yaman akan turun ke jalan besok, dalam demonstrasi yang dihadiri jutaan orang tanpa ragu atau lelah," tambah dia.

Selain memperingatkan AS, Sayyed Abdul Malik juga menyarankan semua negara Asia, Eropa, serta Arab dan Islam untuk tidak bekerja sama dengan negeri Paman Sam demi melindungi kapal-kapal Israel.

Menurutnya, Israel adalah penjahat terbesar di dunia.

Karena itu, siapapun yang bekerja sama dengan Israel, sama saja dengan mengabaikan etika dan nilai kemanusiaan, mengingat rezim Benjamin Netanyahu telah melakukan genosida di Gaza.

"Penjahat terbesar di dunia adalah Israel. Siapapun yang bekerja sama dengan mereka untuk melanjutkan kejahatan terhadap Palestina, berarti mengabaikan semua etika dan nilai-nilai kemanusiaan," tegas Sayyed Abdul Malik.

"Tidak pantas bagi negara Arab manapun untuk bekerja sama dengan Israel dan mendukung Zionis untuk melanjutkan kejahatannya di Gaza," lanjut dia.

Sayyed Abdul Malik juga memastikan rakyat Yaman tidak akan menghindar dari medan konfrontasi, terlepas dari kemampuan dan kapasitasnya.

Ia juga menyinggung soal serangan AS di Laut Merah.

Menurutnya, sikap AS itu merupakan dampak ketegasan Yaman dalam memerangi Zionis.

"Sikap Yaman dalam mencegah kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel yang melintasi Laut Merah dan menargetkan mereka, adalah sikap yang sangat efektif dan berdampak," pungkasnya.

AS dan Inggris Diduga Targetkan Yaman

Sementara itu, pada Jumat (12/1/2024) dini hari, koresponden Al Mayadeen mendengar ledakan di ibu kota Yaman, Sanaa.

Menurut sebuah sumber, terdengar 10 ledakan kuat di Hodeidah, di Laut Merah sebelah barat Yaman, yang mungkin disebabkan oleh agresi AS dan Inggris.

Sumber itu menambahkan, AS dan Inggris diduga tengah menargetkan beberapa kota, termasuk bandara di Hodeidah.

Laporan itu kemudian dikonfirmasi oleh kantor berita SABA di Sanaa, yang mengatakan AS dan Inggris melancarkan beberapa serangan udara di Sanaa, Hodeidah, Saada, dan Dhaman.

CNN, yang mengutip pernyataan pejabat AS, melaporkan AS melancarkan serangan menggunakan jet tempur dan rudal Tomhawk.

Serangan AS dan Inggris di Yaman itu, disebutkan pejabat Departemen Pertahanan AS, didukung oleh Australia, Belanda, Bahrain, dan Kanada.

Israel Pamer Sistem Pertahanan Udara Terbaru

Kementerian Pertahanan Israel, Rabu (10/1/2024) mengumumkan penyelesaian “percobaan yang sukses” pekan lalu yang melibatkan sistem pertahanan senjata permukaan-ke-udara Spyder.

Spyder disebut-sebut adalah sebuah aset pertahanan udara yang diproduksi oleh Rafael Advanced Defense Systems milik Israel.

Sistem ini telah dioperasikan selama hampir dua dekade oleh segelintir militer, dan mampu menyerang drone, pesawat terbang, rudal jelajah dan balistik, serta amunisi berpemandu presisi.

Uji coba tersebut, yang merupakan upaya kolaborasi antara Rafael dan kementerian pertahanan Israel, melibatkan konfigurasi baru untuk sistem Spyder yang disebut "All-in-One".

Konfigurasi pada sistem pertahanan terbaru ini dilaporkan menggabungkan semua komponen senjata yang terpisah menjadi satu kendaraan berpenggerak delapan roda.

Fitur yang dimiliki kendaraan mobile ini termasuk peluncur rudal, radar, sistem komando dan kendali, serta teknologi untuk pengawasan dan perolehan target.

Kementerian pertahanan Israel mengatakan melalui aplikasi pesan Telegram kalau uji coba tersebut, yang dilakukan di lokasi yang dirahasiakan di wilayah Israel, melibatkan skenario yang mensimulasikan “ancaman yang ada dan yang akan datang.”

Pihak Rafael mengatakan, sistem Spyder mencegat drone “dalam skenario operasional yang menantang, mencapai serangan langsung dan efektif.”

Pabrikan pertahanan tersebut menggambarkan pengujian tersebut sebagai “yang pertama dari jenisnya” dan menerbitkan video intersepsi tersebut, di mana sistem Spyder terlihat mengeluarkan drone merah dengan sebuah rudal.

"Sistem Spyder menggunakan dua jenis rudal, Derby dan Python, keduanya termasuk dalam konfigurasi baru. Ini memiliki jangkauan maksimum antara sembilan dan 25 mil, dan ketinggian intersepsi maksimum 3,7 dan 7,5 mil," tulis pernyataan lembaga tersebut.

Disebut-sebut, sistem pertahanan ini melengkapi kekurangan yang dimiliki Iron Dome terutama dalam hal mobilitas.

Dalam beberapa laporan, Iron Dome disebutkan gagal mencegah serangan roket yang menyasar fasilitas dan teritorial Israel.

Baca juga: Hizbullah Balas Kematian Komandan Pasukan Radwan, Markas Komando Israel Hujan Drone Bunuh Diri

"All-in-One Spyder “menyediakan aset pertahanan udara yang lincah, otonom, yang mampu dikerahkan dengan cepat dalam hitungan menit, di medan yang menantang, dan dengan waktu reaksi yang singkat,” kata Rafael dalam lembar fakta sistem.

Perusahaan tersebut menambahkan kalau mereka menyediakan pertahanan udara dengan “jejak logistik yang diminimalkan” yang dapat melindungi pasukan bergerak dan lokasi sensitif.

Uji coba baru-baru ini terjadi ketika Israel menghadapi ancaman udara dari Lebanon di utara dan Gaza di barat, termasuk roket dan drone yang ditembakkan dari kelompok militan yang didukung Iran seperti Hamas dan Hizbullah, kelompok yang sering melakukan serangan lintas batas dengan militer Israel.

Hal ini memicu kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas.

Di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Hamas, Israel juga harus menghadapi ancaman yang dilancarkan oleh Houthi di Yaman. (Tribunnews.com/Pravitri Retno W/oln/BI/*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diserang dari Segala Penjuru, Israel Pamer Spyder All In One yang Lebih Canggih dari Iron Dome

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 SMP/MTs Semester 2 Halaman 142 dan 143

Baca juga: Chord Kunci Gitar California Niki, Rich Brian

Baca juga: Pemotor Mabuk Tabrak Pembatas Jalan, Teman yang Dibonceng Tewas Seketika di Lokasi Kecelakaan

Baca juga: Viral Cuplikan Video Bruno Mars Bawakan Lagu Heavy Rotation AKB48 saat Konser, Ternyata di Jepang

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved