Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Pilu 1 Keluarga Lumpuh Sejak 20 Tahun Lalu, Hanya Mengandalkan Pemberian Tetangga

Nasib pilu satu keluarga mengalami kelumpuhan dan hanya bisa mengandalkan pemberian dari tetangga.

Editor: raka f pujangga
KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN
Satu keluarga di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalami kelumpuhan kaki. Mereka hidup dari belas kasihan tetangga. 

TRIBUNJATENG.COM, LEBAK - Nasib pilu satu keluarga mengalami kelumpuhan dan hanya bisa mengandalkan pemberian dari tetangga.

Peristiwa menyayat hati itu terjadi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Keluarga ini tinggal di rumah panggung dengan bilik dari bambu di Kampung Curug Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur.

Baca juga: Viral Tak Dipinjami Kursi Roda, Pasien Lansia Lumpuh di RS Hajja Andi Depu Polman Akhirnya Dibopong

Salah satu anggota keluarga yang mengalami kelumpuhan adalah Maman Abdurahman (37). Dia tidak bisa jalan sejak dua tahun terakhir.

“Tiba-tiba saja lemas, tidak ada kekuatan (berdiri),” kata Maman ditemui di rumahnya, Kamis (11/1/2024) kemarin.

Sebelum Maman, gejala serupa juga dialami oleh anggota keluarganya yang lain.

Paling awal adalah Misto yang sudah 20 tahun mengalami kelumpuhan kaki.

Total ada enam anggota keluarga Maman yang saat ini tidak bisa berjalan karena mengalami kelumpuhan kaki.

“Ada yang sudah lima tahun, delapan tahun, ada yang 20 tahun juga,” kata Maman.

Karena kelumpuhan tersebut, mereka tidak bisa beraktivitas layaknya orang normal lain.

Bahkan untuk berpindah tempat, mereka harus berpegangan ke bambu yang dibuat untuk berjalan tertatih.

Sementara, pekerjaan sehari-hari dilakukan oleh istri Misto yang tidak mengalami kelumpuhan.

Lalu, untuk kebutuhan hidup mereka mengandalkan bantuan dari para tetangga.

Menurut Maman, memang pernah dapat bantuan dari Pemerintah, namun hanya dua orang anggota keluarga yang mendapatkannya.

“Untuk sekarang sedapatnya saja, kadang ada tetangga kasih,” kata dia.

Terkait penyakit yang dialaminya, Maman mengaku pernah berobat ke puskesmas, namun tidak kunjung sembuh.

Dia juga merasa tidak mendapatkan jawaban memuaskan soal apa penyebab kakinya tidak bisa berjalan.

Saat ini, Maman dan anggota keluarga yang lain, hanya bisa pasrah dengan kondisinya. Meski demikian, dia tetap berharap bisa sembuh dan hidup normal seperti sebelumnya.

Baca juga: Karma Istri Tinggalkan Suami Lumpuh Kelaparan Hingga Tewas, Begini Nasibnya Sekarang

Pemerintah Turun Tangan

Satu keluarga di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengalami kelumpuhan.

Pemkab Lebak turun tangan dan akan membawa pasien ke rumah sakit.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Budhi Mulyanto, mengaku akan membawa mereka ke RSUD dr Adjidarmo untuk memeriksakan kondisinya.

"Pj Bupati sudah memberi arahan atau menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan agar pasien dilakukan pemeriksaan dan perawatan lanjutan di RSUD dr Adjidarmo," kata Budhi melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (12/1/2024).

Budhi menjelaskan, satu keluarga yang mengalami kelumpuhan ini merupakan kasus lama. Sebelumnya mereka pernah ditangani tenaga kesehatan Puskesmas Cikulur sejak 2015.

Bahkan, pasien pernah menjalani fisioterapi di RSUD dr Adjidarmo dan menjalani rawat inap di RS DKT Serang.

"Tapi tidak menyelesaikan perawatan," kata Budhi yang juga menjabat sebagai Direktur RSUD dr Adjidarmo.

Menurut Budhi, saat ini RSUD dr Adjidarmo siap memberikan layanan kepada pasien yang mengalami kelumpuhan tersebut, sambil menunggu kesediaan keluarga pasien untuk dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Apakah Virus Polio dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan pada anak yang belum imunisasi ?

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalami kelumpuhan di kaki. Untuk menyambung hidup, mereka mengandalkan bantuan dari tetangga.

Mereka tinggal di rumah panggung dengan bilik bambu di Kampung Curug Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur.

Untuk menyambung hidup, mereka mengandalkan belas kasihan dari para tetangga. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved