Berita Internasional
Kapal Tanker Minyak Rusia Jadi Sasaran Rudal Houthi di Laut Merah, Dikira Milik Inggris
Kapal tangker pengangkut minyak Rusia menjadi sasaran serangan kelompok milisi, Houthi Yaman. Houthi menembakkan rudal balistik anti-kapal di selatan
TRIBUNJATENG.COM, SANAA - Kapal tangker pengangkut minyak Rusia menjadi sasaran serangan kelompok milisi, Houthi Yaman.
Houthi menembakkan rudal balistik anti-kapal di selatan Yaman, Jumat (12/1/2023), ke arah kapal tanker berbendera Panama itu.
Penembakan tersebut diungkapkan oleh pejabat militer senior Amerika Serikat, hanya beberapa jam setelah Inggris dan Amerika Serikat (AS) melakukan serangan udara ke Houthi, Kamis (11/1/2023).
Menurut analis risiko maritim Ambrey, kapal yang berlayar sekitar 90 mil di sebelah tenggara laut Arden secara keliru menjadi sasaran berdasarkan informasi usang yang menghubungkan kapal tersebut dengan Inggris.
Dikutip dari Daily Mail, Ambrey melaporkan faktanya kapal tersebut membawa minyak Rusia.
Rudal yang ditembakkan dari Aden itu untungnya tak mengenai langsung kapal tersebut dan mendarat di laut sekitar 400 hingga 500 merter dari kapal.
Operasi Maritim Perdagangan Kerajaan Inggris (UKMTO) mengungkapkan tak ada yang cedera karena seranga tersebut.
Houthi sendiri mengumumkan bahwa kepentingan AS dan Inggris adalah target yang sah untuk mereka, dan mengancam akan membalas serangan mereka.
“Amerika dan Inggris harus percaya bahwa mereka tak akan lolos dari hukuman pasukan bersenjata kami,” bunyi pernyataan Houthi.
“Kebahagiaan para aggresor tak akan lama, dan tangan kami akan berada di atas, sesuai keinginan Tuhan. Semua kepentingan Amerika-Inggris akan menjadi target sah oleh pasukan bersenjata Yaman dalam merespons agresi yang mereka umumkan dan secara langsung kepada Republik Yaman,” ujarnya.
Menurut Houthi, serangan yang dilakukan AS dan sekutunya telah menewaskan lima orang, dan mencederai enam orang lainnya.
Serangan AS dan Inggris sendiri menjadi respons dari gangguan yang diberikan Houthi terhadap kapal-kapal AS dan sekutunya di Laut Merah.
Mereka menegaskan melakukan hal tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.(*Kompastv)
Pria dengan 3 Gelar Master Pilih Hidup di Jalanan: Kerja Cuci Piring Saja Bisa Bawa Kebahagiaan |
![]() |
---|
Banding Ditolak, Politikus Malaysia Pemerkosa WNI Dipenjara 8 Tahun |
![]() |
---|
Gara-gara Pakai ChatGPT, Seorang Pengacara Didenda Rp166 Juta |
![]() |
---|
Pasien Menang Gugatan Setelah Diejek Dokter saat Tak Sadar di Meja Operasi, Dapat Ganti Rugi Rp6,7 M |
![]() |
---|
Penggembala Temukan Bayi Dikubur Hidup-Hidup, Berawal Lihat Tangan Mungil Keluar dari Lumpur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.