Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Pedagang Olahan Daging Anjing di Solo Mengeluh, Sulit Dapat Pasokan Bahan Baku

Para pedagang olahan daging anjing di Solo mengeluhkan minimnya pasokan setelah adanya penangkapan pemasok di Gerbang Tol Kalikangkung, 6 Januari 2024

Editor: m nur huda
Iwan Arifianto.
Petugas saat melakukan evakuasi terhadap ratusan anjing hasil dari penangkapan Polrestabes Semarang di Gerbang Tol Kalikangkung.  

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Para pedagang olahan daging anjing di Solo mengeluhkan minimnya pasokan setelah adanya penangkapan pemasok di Gerbang Tol Kalikangkung, 6 Januari 2024 lalu.

Adanya kasus penangkapan anjing tersebut membuat para pemasok lainnya ketakutan.

Koordinator Paguyuban Kuliner Guk-Guk Solo Bersatu, Agus Triyono menjelaskan, ia harus merumahkan 3 karyawannya.

Selain itu, hampir semua pedagang menutup lapaknya karena tidak adanya pemasok.

“Saya punya karyawan 3 dirumahkan. Mereka juga bingung mau kerja apa. Rata-rata punya ijazah pas-pasan,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (20/1/2024).

Beberapa pemasok yang sering berhubungan dengannya merasa ketakutan karena kasus terakhir membuat mereka harus mendekam di penjara.

Setidaknya 5 orang ditetapkan tersangka dalam kasus ini.

“Semenjak kasus di Kalikangkung itu. Kita nggak motong. Pasokannya nggak ada. Nggak ada yang ngambil. Iya karena ada penangkapan dipenjara segala,” jelasnya.

Ini bukan yang pertama kali pemasok dalam jumlah besar ditangkap.

Sebelumnya pernah terjadi di Sukoharjo dan Kulonprogo.

“Tiga kali ini. Pertama di Kulonprogo teman saya. Di Sukoharjo pemasok sama pedagangnya ditangkap. Ketiga di Kalikangkung ini,” terangnya.

Menurutnya, konsumen olahan daging anjing masih sangat besar.

Ia pun menghitung setidaknya ada 100 warung yang tersebar di Solo Raya.

“Konsumennya masih tinggi. Ribuan itu. Kalau mau hitung ada 100-an lebih Soloraya,” jelasnya.

Setiap satu ekor anjing bisa menghasilkan 10 kg daging.

Per kg harga normal dijual Rp 38 ribu.

Ia pun memperkirakan sekarang jika ada yang jual akan dihargai tinggi.

“Kalau misalkan ada yang jual pasti harga tinggi. Harga normal per kg Rp 38 ribu. Misalkan ada pemasok Rp 50 ribu kalau ada,” tuturnya.

Meski begitu, menurutnya kini banyak yang ketakutan.

Beberapa yang masih menjual mungkin hanya satu dua ekor hasil tangkapan sendiri.

“Nggak berani semua. Sekarang tutup. Kalau ada yang buka bukan dari Gemolong. Mungkin cari sendiri. Sekitar kampung Wonogiri. Mereka jual satu dua,” jelasnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pedagang Daging Anjing di Solo Menjerit, Pasokan Seret Setelah Kasus Penangkapan di Kalikangkung

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved