Kronologi Temuan Mayat di Gondangrejo Karangnyar, Ternyata Warga Solo yang 8 Hari Menghilang

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Kronologi dan identitas mayat laki-laki yang ditemukan di kebun wilayah Dalon RT 4 RW 10 Desa Plesungan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar.

Mayat tersebut pertama kali ditemukan warga bernama Surono sekitar pada Senin (22/1/2024) sekira pukul 11.30 WIB. 

Dari hasil penyelidikan, mayat tersebut diketahui merupakan warga Kecamatan Jebres Kota Solo, yakni Widodo (50).

Kasi Humas Polres Karanganyar, AKP Imam menyampaikan, semula Surono hendak memindahkan ternak sapinya di sekitar lokasi dan mencium bau menyengat.

Baca juga: Pria 50 Tahun Diterkam Buaya saat Sedang Cuci Kaki di Sungai, Tulang Lutut Sampai Patah

Baca juga: Akal Bulus Staf Dosen Universitas Halu Oleo Cabuli Mahasiswi, Modus Ujian Susulan di Rumah Kos

Setelah mencari sumber bau, Surono melihat ada kaki manusia.

Selanjutnya Surono lantas melaporkan kejadian itu kepada warga sekitar untuk kemudian diteruskan kepada anggota Bhabinkamtibmas.

Anggota Inafis Polres Karanganyar, anggota Polsek, BPBD, relawan serta petugas kesehatan lantas mendatangi lokasi kejadian. 

Jenazah kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Moewardi Solo.

Kemudian pada malam harinya, terang AKP Imam, ada orang yang mengaku kehilangan anggota keluarga dengan jenis kelamin laki-laki datang ke rumah sakit.

Warga tersebut mengaku kehilangan anggota keluarga sejak 8 Januari 2024. 

"Anggota keluarganya yang hilang memiliki ciri khusus tanda tato bagian kaki sebelah kanan dan lengan kanan.

Penyidik lantas berkoordinasi dengan Inafis. Setelah proses visum luar, ciri-ciri tersebut ada pada mayat," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (23/1/2024). 

Dia menambahkan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah saat dilakukan visum oleh petugas kesehatan.

Diketahui Widodo merupakan pasien Rumah Sakit Jiwa dibuktikan dengan bukti berobat.

Widodo berobat terakhir kali berobat pada 7 Desember 2023. 

"Jenazah selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan, Keluarga membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi,"terangnya. (Ais).