Ruhut Sitompul Dorong Jokowi Segera Temui Megawati
Ruhut Sitompul meminta pertemuan Jokowi dan Megawati bisa dilakukan segera, jika isu itu memang benar.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kabar mengenai keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terus menjadi sorotan publik, meski kedua pihak, baik Istana Presiden maupun partai banteng telah membantah hal itu.
Seperti diketahui, hubungan Jokowi dan Megawati retak akibat pilpres 2024, terutama terkait dengan majunya sang putra sulung presiden, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto. Bahkan, Jokowi tak hadir di acara ulang tahun PDI Perjuangan beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal itu, politikus PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul meminta hal itu bisa dilakukan segera, jika isu itu memang benar.
"Kalau memang itu benar kami syukuri. Karena memang daripada nanti masyarakat lebih dalam melihat beliau (Jokowi-Red) dengan hal-hal yang tidak baik, segeralah bertemu dengan Bu Mega," katanya, kepada Tribunnews.com, di Jakarta Pusat, Minggu (21/1) malam.
Ia kemudian menyinggung soal rasa sakit yang dialami Megawati. "Bu Mega merupakan negarawan sejati. Walaupun bicara sebagai seorang ibu, sakit lho apa yang dilakukan Pak Jokowi. Datang dengan muka, tapi pergi tanpa muka," tukasnya.
Sekeretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto juga merespons kabar Jokowi yang ingin bertemu dengan Megawati. Ia berujar, bahwa sejatinya ketua umum partai itu selalu terbuka untuk dengan siapapun.
Namun, Hasto mempertanyakan keinginan Jokowi bertemu dengan Mega justru disampaikan lewat media, seperti menandakan ada sesuatu hal tertentu.
"Kalau seseorang sebelumnya kalau bertemu dengan ibu (Megawati) kan selalu terbuka. Ketika untuk bertemu ibu kemudian harus disampaikan melalui media, itu kan artinya ada sesuatu," ucapnya, kepada wartawan, sambil melempar gestur senyum di Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1).
Ia pun menyatakan bahwa Megawati cukup terbuka dengan siapapun, termasuk Jokowi. Pasalnya, menurut dia, Megawati dalam menjalankan kepemimpinan selama ini selalu dilandasi dengan mata hati dan nilai-nilai kebenaran. "Maka namanya pemimpin rakyat tidak ada persoalan untuk bertemu," tandasnya.
Adapun, Koordinator Staf Khusus Presiden Jokowi, Ari Dwipayana membantah soal narasi yang menyebutkan Jokowi meminta bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan.
"Terkait narasi yang dikembangkan seolah-olah ada permintaan dari Bapak Presiden untuk bertemu, apalagi dihubungkan dengan pemilu 2024, itu sama sekali tidak benar," katanya, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/1).
Ia pun merasa heran ada narasi pertemuan Jokowi dan Megawati yang dikembangkan oleh sebuah media. "Sesungguhnya hal itu tak pernah terjadi, tak ada permintaan untuk bertemu, bahkan sudah dikonfirmasi Sekjen PDIP," tuturnya.
Ari mengaku belum mendapatkan informasi adanya penjajakan pertemuan antara Jokowi dan Megawati. "Kalau Presiden, kan selama ini terbuka bertemu dengan tokoh-tokoh bangsa, dan saya kira Bu Mega juga sama, terbuka bertemu tokoh-tokoh bangsa," bebernya. (Tribunnews/Reza Deni/Rahmat Fajar Nugraha)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.