Transformasi Butik Parisien Jadi Rimini, Berawal dari Ritel Kini Miliki Brand Sendiri

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Parisien Boutique atau Butik Parisien telah belasan tahun mewarnai perkembangan ritel pakaian di Kota Semarang. Keberadaanya menjadi daya tarik masyarakat terutama bagi para pecinta fashion.

Meski telah lama berdiri, rupanya tak membuat owner Parisien berhenti di zona nyaman. Novi Agustina, owner butik tersebut termotivasi untuk memiliki brand sendiri, yang kemudian mengubah Parisien menjadi brand Rimini.

Bukan tanpa alasan, keputusannya untuk mengubah merek butik menjadi brand yakni agar produknya dapat semakin menjangkau masyarakat luas.

"Orang Semarang tahu betul bahwa keberadaan Parisien memang sudah 14 tahun, di mana sudah berdiri tahun 2007 lalu. Namun dulu Parisien hanya toko yang menyediakan produk campur dari distributor lain dan yang tahu orang Semarang saja. Kami kemudian rebranding Parisien jadi Rimini, yang merupakan brand kami sendiri," kata Novi, Kamis (25/1/2024).

Transformasi Parisien menjadi Rimini sampai saat ini menurut Novi telah mendapat respon positif masyarakat. Terbukti sejak Parisien mulai coba memunculkan brand tersebut tahun 2015 lalu, telah menarik perhatian para fashion enthusiast.

Novi dan timnya kemudian mantap untuk mengubah keseluruhan, hingga pada tahun 2020 Parisien resmi dilakukan perubahan merek menjadi Rimini.

Dengan perubahan merek tersebut, menurutnya semua koleksi Rimini merupakan produk asli dari brand tersebut. Hanya aksesoris saja yang  didatangkan dari brand lain untuk menambah daya tarik toko.

 "Kami datangkan dari brand lain itu seperti sepatu dan jepit rambut," sebutnya.

Mengenai brand Rimini, Novi mengatakan nama brand tersebut terinspirasi dari nama sebuah kota di Italia. Meski demikian, model-model pakaian yang dihadirkan Rimini telah disesuaikan dengan minat market Asia.

Rimini menyediakan beragam koleksi pakaian mulai dari kasual, pesta ulang tahun, pernikahan, pakaian musim panas, hingga pakaian formal dengan berbagai ukuran mulai XS hingga XXL.

Ragam koleksi tersebut juga dibanderol bervariasi mulai harga Rp 200.000 sampai Rp 600.000, di mana harga blouse berkisar antara Rp 200.000 sampai Rp 400.000/pcs dan pakaian terusan atau dress di kisaran Rp 400.000 sampai Rp 600.000/pcs.

Setiap koleksi menawarkan warna yang cukup beragam dimulai dari tiga pilihan. warna.

Adapun koleksi-koleksi Rimini menyasar segmen wanita berusia mulai 25 tahun sampai 50 tahun dengan mayoritas ibu muda dan pekerja kantoran.

"Koleksi yang kami hadirkan ini premium, jadi benar-benar mengutamakan kualitas bahan sehingga sesuai dengan mereka yang mengutamakan kenyamanan," ujarnya.

Perkembangan Market

Lebih dari tiga tahun meramaikan industri fashion, Novi mengungkapkan cukup pesatnya perkembangan Rimini di Indonesia.

Rimini terus berinovasi untuk menghadirkan koleksi-koleksi baru yang lebih segar seiring perkembangan zaman.

Ia menyebutkan, setiap bulannya Rimini bisa mengeluarkan 30 model baru dengan rutin menghadirkannya dua kali setiap pekan, yaitu di hari Senin dan Kamis.

Sedangkan saat peak season seperti momen perayaan Imlek dan Natal, brand ini bisa mengeluarkan hingga 60 model baru tiap bulannya. Begitu pula gamis, dihadirkan untuk menyambut momentum Idul Fitri.

Menurut Novi, ini dilakukan untuk menjawab permintaan pasar akan model-model fashion yang terus berkembang.

Rimini sejauh ini telah membuka toko di Kampung Kali, selain di butik eks Parisien jalan MT Haryono Semarang. Kedua toko tersebut buka setiap pukul 07.00 - 21.00 WIB.

Kedua toko tersebut masing-masing memiliki dua lantai untuk mendisplay ragam koleksi Rimini. Pembeli yang berkunjung pun dapat merasakan experience store dengan mencoba langsung produk dan melakukan mix and match pakaian sesuai yang diinginkan.

Sedangkan untuk menjangkau pelanggan luar Semarang, Rimini juga menjual ragam koleksinya secara daring melalui website resmi www.rimini.co.id dan bergabung ke beberapa marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Tiktok.

Rimini melayani penjualan secara grosir dan produk-produknya pun kini telah menghiasi display pakaian di pusat-pusat perbelanjaan seperti ITC Mangga Dua Jakarta dan lainnya.

"Untuk penjualan grosir ini pembeli ambil brand Rimini untuk dijual dengan label toko mereka," sebutnya.

Supervisor Sales, Santi Wuri Wulandari memaparkan koleksi Rimini telah diminati pelanggan baik secara grosir maupun ecer. Secara grosir, selain telah menjangkau kota-kota di pulau Jawa, Rimini juga telah sampai pada pelanggan luar pulau seperti Medan, Manado, Palembang, Pangkalpinang, Singkawang, dan Pontianak.

Hal itu berkat penjualan secara daring yang kian berkembang pesat.

"Ada juga pembelian dari Singapura. Jadi kami mulai punya website, ada market internasional yang mengarah ke pembelian kami," tambah Novi.

Tawarkan Diskon Pembelian Daring

Menurut Novi, perkembangan penjualan daring Rimini saat ini juga tidak lepas dari strategi yang dilakukan untuk menggaet para pelanggan.

Di antaranya adalah menghadirkan foto ril tiap produk yang dilakukan oleh fotografer dan model profesional.

Kemudian untuk pelanggan yang melakukan pembelian melalui website, Rimini memberikan gratis ongkos kirim dan diskon sebesar 10 persen untuk pelanggan yang melakukan pembelian pertama.

Rimini memberikan berbagai benefit untuk para member agar melakukan repeat order seperti diskon untuk member yang berulang tahun. 

"Ketika register ada birthday voucher, ini bisa digunakan. Pelanggan akan mendapat email ketika mendekati hari ulang tahun. Kemudian kami juga ada cashback store, untuk pembelian Rp 1 juta ada store credit Rp 50 ribu masuk ke wallet pelanggan di website," sebutnya.

Keunggulan Rimini

Di sisi itu Novi menyebutkan brand Rimini hadir menawarkan berbagai keunggulan. Selain kualitas produk bahan yang premium, Rimini menghadirkan model-model yang berbeda dari produk di pasaran.

Hal itu tidak lepas dari visi dan misi Rimini, yang di antaranya adalah mengunggulkan desain dan bahan sehingga terlihat elegan di setiap acara.

"Visi misi kami juga memberdayakan wanita. Pemberdayaan wanita ini bisa dilihat dari pekerja Rimini yang hampir 90 persen adalah wanita. Kami ingin mengedukasi agar mereka bisa mandiri," imbuhnya.