Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Lagi, Sudah Kibarkan Bendera Putih Israel tetap Tembaki Warga, Kali Ini Korban Kakak Adik Pengungsi

Keduanya ditembak sniper Israel saat akan mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman, meski keduanya membawa bendera putih

Editor: muslimah
AFP/MAHMUD HAMS
Ilustrasi. Foro: Seorang pria Palestina yang terluka akibat pengeboman Israel ditandu ke rumah sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada Senin (4/12/2023), di tengah pertempuran yang terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Hamas. Israel telah memperluas perang daratnya terhadap Hamas ke selatan Gaza, kata para saksi mata pada 4 Desember, meskipun ada kekhawatiran global atas meningkatnya kematian warga sipil dan kekhawatiran konflik akan menyebar ke tempat lain di Timur Tengah. 

TRIBUNJATENG.COM - Lagi, sudah kibarkan bendera putih warga Palestina tetap jadi sasaran tembakan tentara Israel.

Kali ini korban adalahkakak beradik keluarga Barbakhdi Jalur Gaza .

Keduanya ditembak sniper Israel saat akan mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman, meski keduanya membawa bendera putih.

Kekejaman tentara Israel ke warga Palestina terus berlanjut.

Baca juga: Detik-detik Warga Palestina Ditembak Mati Israel Terekam Wartawan TV Inggris, Sudah Angkat tangan

Baca juga: Saat Warga Gaza Kelaparan, Antre Makanan Diroket, Tentara Israel Pamer Stok Logistik Berlimpah

Dilansir Al Jazeera, pada 24 Januari 2024, keluarga Barbakh sedang mempersiapkan diri untuk meninggalkan Al-Amal, Khan Younis menuju ke selatan.

Keluarga Barbakh pindah karena beredar pamflet dari pasukan Israel sehari sebelumnya yang memerintahkan mereka untuk mengungsi.

 “Kami tidak tahu harus berbuat apa,” kata ibu dari keluarga tersebut, Islam, kepada Al Jazeera.

“Pada awalnya, kami bahkan tidak yakin dengan perintah evakuasi ini karena kami sendiri belum melihatnya."

"Kami mencoba untuk bersembunyi di rumah kami dan menjaga semua orang tetap aman."

“Tetapi akhirnya kami menyadari bahwa kami harus pergi dan mulai mencoba membuat rencana."

"Suami dan anak-anak saya berpikir mungkin kami dapat mendobrak tembok belakang dan keluar dari sana, karena kami dapat mendengar ada tembakan di luar," tuturnya.

Namun pada akhirnya, keluarga Barbakh memutuskan bahwa cara terbaik adalah dengan cara yang paling langsung, yakni keluar rumah dengan membawa bendera putih dan menuju ke wilayah al-Mawasi sesuai petunjuk dalam pamflet.

Islam Barbakh (Keluarga Barbakh via AlJazeera)
Islam Barbakh

“Saya memenggil Nahedh sang adik,” kata Mohamed-Adel, sang ayah.

“Saya memberinya kain putih untuk dikibarkan di atas kepalanya sebagai bendera putih."

"Saya pikir, tidak mungkin ada orang yang ingin menyakiti atau takut pada anak-anak," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved