Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Profil Satoshi Kirishima, Buronan Teroris Paling Dicari Selama 50 Tahun Ditemukan Saat Meninggal

Inilah sosok Satoshi Kirishima, buronan teroris di Jepang yang paling dicari selama 50 tahun terakhir akhirnya ditemukan saat meninggal di rumah sakit

Editor: raka f pujangga
Philip FONG / AFP
Gambar ini diambil pada 26 Januari 2024 di stasiun kereta distrik Chuo di Tokyo menunjukkan poster Satoshi Kirishima, yang merupakan anggota Front Bersenjata Anti-Jepang Asia Timur, sebuah organisasi kiri radikal yang bertanggung jawab atas serangan bom di ibukota Jepang pada 1970-an. Seorang mantan anggota kelompok kiri radikal Jepang di balik serangan bom mematikan pada 1970-an mungkin akhirnya tertangkap setelah hampir 50 tahun dalam pelarian, kata media setempat pada 26 Januari. 

TRIBUNJATENG.COM, KAMAKURA - Inilah sosok Satoshi Kirishima, buronan teroris di Jepang yang paling dicari selama 50 tahun terakhir akhirnya ditemukan meninggal dunia di rumah sakit.

Selama hampir setengah abad, Satoshi Kirishima menggunakan identitas palsu sehingga tidak terdeteksi.

Hingga akhirnya sebelum meninggal pada Senin (29/1/2024) di rumah sakit, dia mengungkapkan nama aslinya.

Baca juga: Sosok Terduga Teroris Yang Ditangkap Densus 88 di Magetan, Dikenal Sebagai Pembuat Sepatu

Bagaimana sepak terjang teroris paling dicari itu?

Kirishima diburu polisi karena mendalangi sejumlah serangan bom mematikan oleh kelompok ekstremis kiri pada 1970-an.

Foto hitam-putihnya dengan rambut gondrong, senyum ketika muda, dan kacamata tebal menghiasi kantor-kantor polisi Jepang selama puluhan tahun.

Dikutip dari kantor berita AFP, pekan lalu pria berusia 70 tahun itu mengungkapkan identitas aslinya saat dirawat di rumah sakit Kota Kamakura.

Menurut laporan media-media Jepang, dia sebelumnya menggunakan nama palsu untuk mendapatkan pengobatan kanker.

Namun, polisi masih harus melakukan tes DNA untuk memastikan pria yang meninggal pada Senin pagi adalah Kirishima.

"Penyelidik sedang mencari bukti-bukti sebelumnya yang hilang, tetapi ada kemungkinan besar orang ini benar Kirishima," kata sumber polisi kepada surat kabar Asahi.

Profil singkat Satoshi Kirishima

Satoshi Kirishima lahir di Hiroshima pada Januari 1954.

Ia kuliah di universitas Tokyo kemudian tertarik dengan politik radikal sayap kiri.

Dia kemudian bergabung dengan Front Bersenjata Anti-Jepang Asia Timur, salah satu dari beberapa kelompok militan yang aktif di era tersebut bersama Tentara Merah Jepang yang pernah ditakuti atau Grup Baader–Meinhof di Jerman Barat.

Front Bersenjata melakukan pemboman terhadap perusahaan-perusahaan Jepang, salah satunya di Mitsubishi Heavy Industries yang menewaskan delapan orang.

Kelompok itu beroperasi dalam tiga sel dengan nama Serigala, Taring Bumi, dan Kalajengking.

Kirishima dilaporkan setinggi 160 cm dan mengidap rabun jauh

Pada April 1975, pemuda radikal tersebut diduga membantu memasang bom yang meledakkan sebagian bangunan di distrik kelas atas Ginza di Tokyo.

Tidak ada yang tewas dalam insiden itu, tetapi jejak Kirishima setelahnya tak ditemukan lagi.

TV Asahi dan media-media lainnya melaporkan, dia menggunakan identitas palsu selama bertahun-tahun, bekerja di kontraktor bangunan di Kota Fujisawa di wilayah Kanagawa, dengan nama samaran Hiroshi Uchida. 

 Dia dibayar tunai dan asuransi kesehatan atau SIM-nya tidak terdeteksi.

Seseorang yang mengenalnya mengaku kepada TV Asahi, tersangka menurunkan banyak berat badan dibandingkan dengan foto yang terpampang di kantor polisi.

Laporan-laporan yang beredar juga menyebutkan pria yang diyakini sebagai Kirishima melakukan pengobatan kanker dengan biaya sendiri.

Kirishima lalu membuka identitas aslinya di rumah sakit Kota Kamakura, tempat ia dirawat, dalam usia 70 tahun.

Nasib anggota Front Bersenjata lainnya

Sebanyak sembilan anggota Front Bersenjata Anti-Jepang Asia Timur lainnya ditangkap, kata surat kabar Asahi.

Namun, dua orang berusia 75 tahun masih buron setelah dibebaskan pada 1977 sebagai bagian dari kesepakatan Tentara Merah Jepang, yang membajak pesawat Japan Airlines di Bangladesh.

Fusako Shigenobu, wanita pendiri Tentara Merah Jepang, bebas dari penjara pada 2022 setelah menyelesaikan hukuman 20 tahun penjara atas pengepungan kedutaan tahun 1974.

Baca juga: Inilah Sosok dan Pekerjaan Sampingan Teroris Sukoharjo Inisial N yang Disergap Densus 88

Kelompok Shigenobu melakukan serangan bersenjata untuk mendukung perjuangan Palestina pada 1970-an dan 1980-an, termasuk penembakan massal di bandara Tel Aviv, Israel, pada 1972 yang menewaskan 24 orang.

Adapun Kirishima menjadi satu-satunya dari kelompok itu yang belum sekali pun tertangkap hingga ajal menjemputnya.

“Saya ingin mati dengan nama asli,” katanya kepada staf di rumah sakit yang dikutip NHK. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved