Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Ada Temuan Fosil Gajah Purba Jenis Elephas di Patiayam

Beberapa waktu lalu di Situs Purbakala Patiayam ditemukan fosil gajah purba jenis elephas di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Tribunjateng/Rifky Gozali
Pengunjung melihat koleksi benda purbakala di Museum Patiayam. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Beberapa waktu lalu di Situs Purbakala Patiayam ditemukan fosil gajah purba jenis elephas di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus.

Temuan tersebut kian melengkapi khazanah purbakala di situs tersebut setelah sebelumnya sudah banyak fosil yang ditemukan di sana, termasuk gajah purba jenis stegodon.

Untuk gajah purba jenis elephas ini diperkirakan hidup antara 300.000 sampai 500.000 tahun yang lalu.

Sedangkan stegodon diperkirakan hidup antara 750.000 sampai 1,5 juta tahun lalu.

Fosil elephas tersebut pertama ditemukan oleh warga  pada November 2023. Berhubung fosil masih tertimbun tanah, warga melaporkannya kepada pihak museum.

Di saat yang bersamaan ada kunjungan dari Yayasan Dharma Lestari, gayung bersambut akhirnya yayasan tersebut merespons untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

Untuk menindaklanjuti temuan warga itu akhirnya Centre for Phreshistory and Austronesian Studies (CPAS) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) untuk melakukan penelitian dan penggalian sejak 8 sampai 20 Januari 2024 di tiga titik di Luwehan, Slumprit, dan Ngasinan.

"Untuk saat ini, ada temuan fosil kerbau dan gajah. Kami bisa identifikasi itu dari giginya. Untuk yang gajah dimungkinkan jenisnya elephas," ucap peneliti CPAS Mirza Ansori.

Sementara itu ketua regu penelitian Retno Handini mengatakan adanya penelitian ini dimaksudkan untuk pembaruan data dan informasi sejarah.

"Minimal kita bisa tahu, kronologi kemudian usia dan hunian dari situs ini. Mungkin dengan metode ini yang kita lakukan mudah-mudahan bisa terjawab situs Patiayam ini ada dari beberapa juta tahun lalu bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah melalui metode carbonuranium yang dilakukan," kata dia. (*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved