Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Sekarat di Rumah Sakit, Pria Jepang Mengaku Jadi Buronan Paling Dicari sejak 1970-an

Pria sekarat mengatakan kepada polisi bahwa dia adalah salah satu buronan paling dicari di negara itu.

Shutterstock
Ilustrasi buronan 

TRIBUNJATENG.COM, TOKYO - Seorang pria di Jepang mengatakan kepada polisi bahwa dia adalah salah satu buronan paling dicari di negara itu.

Pria itu menyampaikan pengakuannya saat sekarat di sebuah rumah sakit.

Dia mengaku telah buron selama hampir 50 tahun karena menjadi bagian dari kelompok radikal yang melakukan pemboman pada tahun 1970-an.

Baca juga: 6 Orang Tewas Akibat Ledakan Bom Rakitan di Nigeria, 4 di Antaranya Anak-Anak

Setelah menerima informasi, polisi pergi ke rumah sakit dekat Tokyo minggu lalu untuk menanyai pria berusia 70 tahun tersebut.

Dia mengatakan kepada mereka bahwa dia menderita kanker stadium akhir dan ingin mati dengan menggunakan nama aslinya, Satoshi Kirishima, dan bukan nama samaran.

Dia juga mengungkapkan rincian yang sebelumnya tidak diketahui tentang pemboman tersebut, kata polisi.

Namun, dilansir dari Guardian, empat hari setelah pemeriksaan, pria tersebut meninggal tanpa polisi mengkonfirmasi identitasnya.

Tes DNA yang dilakukan terhadap dirinya dan kerabatnya menunjukkan bahwa keduanya cocok.

“Kami yakin pria yang meninggal di rumah sakit setelah mengaku sebagai Satoshi Kirishima sebenarnya adalah tersangkanya,” kata Kepala Badan Kepolisian Nasional Yasuhiro Tsuyuki.

Lahir pada tahun 1954, Kirishima adalah seorang mahasiswa di Tokyo ketika ia terlibat dalam ekstremisme dan bergabung dengan Front Bersenjata Anti-Jepang Asia Timur.

Itu adalah sebuah kelompok militan yang melakukan serangkaian pemboman yang menargetkan perusahaan-perusahaan besar Jepang pada tahun 1970-an.

Delapan orang tewas dan lebih dari 160 orang terluka dalam pemboman gedung Mitsubishi Heavy Industries pada tahun 1975, yang disalahkan pada kelompok tersebut.

Kirishima diduga terlibat dalam sejumlah pemboman.

Dia dicari atas tuduhan meledakkan bom waktu di sebuah gedung di distrik Ginza kelas atas Tokyo pada bulan April 1975 dan tidak ada yang terluka. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Hari Sebelum Meninggal, Pria Jepang Mengaku Jadi Buronan Paling Dicari Selama 50 Tahun"

Baca juga: Aksi Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak Ternyata Ada Juga di Malaysia

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved