Bisnis Tempat Parkir Stasiun Cakung: Abdul Untung Sejuta per Hari

Bisnis Menggiurkan, Rumah Abdul Jadi Tempat Parkir Stasiun Cakung: Modal Rp600 Ribu Setor ke Dishub

TRIBUNJATENG COM - Abdul Kodir (42) sudah 5 tahun menggunakan halaman rumahnya sebagai lahan parkir motor Stasiun Cakung

Setiap harinya, ia mendapat penghasilan tidak kurang dari Rp 1 juta dari 150 motor yang parkir di rumahnya.

Lokasi rumah Abdul sangat strategis, berada di tepi Jalan Raya Stasiun Cakung, Bintara, Jakarta Timur.

"Per motor kami beri tarif Rp 5.000. Dari pukull 05.00 WIB, sampai pukul 00.00 WIB.

Semuanya, kami jaga. Sampai kereta terakhir jam 12.15 WIB. Kalau menginap, itu Rp 15.000," kata Kodir.

"150 motor sehari. Jadi total kotornya itu bisa Rp 1 juta, tidak kurang," lanjutnya.

Abdul Kodir mengaku bahwa dirinya harus membayar ke Dinas Perhubungan (Dishub) untuk meminta izin.

"Kami izin ke Dishub aja. Per bulannya ada yang minta Rp 600.000. Itu kena bulanan.
Itu biaya izin aja, sebenarnya," ujar Kodir dilansir dari Tribun Jakarta.

Kodir tak menampik bahwa dirinya heran dengan adanya biaya untuk izin parkir.

Sebab, parkiran motor yang ia kelola berada di halaman rumahnya sendiri.

"Padahal ini kan (parkiran motor) fasilitas pribadi. Kita kan enggak pakai akses jalan pemerintah, ini tanah pribadi," jelasnya.

Awalnya, rumah dan halaman yang dijadikan Kodir sebagai lahan parkir adalah milik ayahnya yang bernama Pak Haji.

Namun, rumah dan halaman itu telah dibagikan oleh Pak Haji ke anak-anaknya.

"Jadi ini rumah Bapak. Dulu dibagi per anak satu petak (kontrakan).