Bimtek Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan di Tegal Bangkitkan Ekonomi Masyarakat

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan bagi pelaku ekonomi kreatif dan pengelola desa wisata, bertempat di Gedung Syailendra Grand Dian Hotel Slawi, Kabupaten Tegal, Kamis (8/2/2024).

Kegiatan tersebut, bekerja sama dengan Direktorat Tata Kelola Destinasi, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Selain dihadiri pelaku ekonomi kreatif dan pengelola desa wisata, juga turut mengundang pelaku UMKM di wilayah Kabupaten Tegal. 

Ditemui setelah acara, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, menjelaskan bahwa yang perlu digarisbawahi pada Bimtek kali ini yaitu tentang pariwisata berkelanjutan. 

Hal itu karena menurut Fikri Faqih isu tentang pariwisata setelah pandemi Covid-19 yakni berfokus pada pemulihan. 

Sedangkan pemulihan di bidang pariwisata ini sangat terbantu jika digabung atau dibantu dengan ekonomi kreatif. 

"Menurut saya, ketika ekonomi kreatif menghiasi destinasi wisata, maka sektor pariwisata akan lebih hidup bahkan yang tadinya frustrasi karena terdampak pandemi Covid-19 bisa bangkit lagi. Sehingga berkelanjutan di sini yaitu tentang memilih wisatawan yang berkualitas bukan lagi hanya tentang jumlahnya saja," ungkap Fikri Faqih, pada Tribunjateng.com. 

Memilih wisatawan, lanjut Fikri Faqih, yaitu mereka yang sekiranya akan lama tinggal di Indonesia, dan bukan rombongan hanya lihat-lihat (Rohali) melainkan harus rombongan jadi beli (Rojali). 

Sehingga imbasnya bisa membangkitkan perekonomian masyarakat pelaku wisata dan ekonomi kreatif. 

Tidak kalah penting, Fikri Faqih juga mengingatkan kepada pengelola destinasi wisata agar mangatur tata kelola supaya jelas dan jangan hanya mementingkan yang penting wisatawan puas, tapi tidak hanya sekarang melainkan berkelanjutan atau kembali lagi untuk berwisata. 

"Sehingga di sini bagaimana supaya turis datang tidak hanya sekali kemudian kapok tidak datang lagi. Melainkan ketagihan untuk kembali lagi," ujarnya. 

Tata kelola destinasi wisata, lanjut Fikri, tidak hanya di wisata atau tempat-tempat yang sudah besar saja seperti Waduk Cacaban dan Pemandian Air Panas Guci, tapi bisa memanfaatkan desa wisata di sekitarnya seperti Desa Cempaka dengan Pasar Slumpring nya, dan lain-lain. 

"Sehingga semuanya harus siap tidak hanya objek wisata yang sudah besar atau dikenal oleh masyarakat saja, melainkan desa wisata juga harus siap dengan tata kelola yang ada. Hal itu akan berpengaruh dengan perekonomian warga yang bisa meningkat," jelas Fikri. 

Sementara itu, Pengelola Pasar Slumpring Desa Cempaka, Abdul Khayi, mengatakan bahwa kegiatan Bimtek kali ini sangat membantu terutama untuk mengembangkan pariwisata khususnya desa wisata. 

Khayi berharap keberadaan desa wisata harus tetap berkembang, berjalan dan salah satu solusinya yakni bekerja sama dengan pemerintah pusat, provinsi, maupun Kabupaten Tegal. 

"Kami sering kali bekerja sama melakukan kegiatan, termasuk survei kami sangat terbantu dengan Kemenparekraf lewat sengget (bantuan) dari pak Fikri Faqih," pungkasnya. (dta)