Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Jaga Harga Beras dan Gula, Jadi Perhatian Jawa Tengah Untuk Kendalikan Laju Inflasi 2024

Beberapa komoditas pada volatile food diproyeksikan masih menjadi perhatian dalam menjaga laju inflasi di Jawa Tengah pada tahun 2024 ini.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Ilustrasi- lapak pedagang sembako di Pasar Karangayu Semarang.  

"Beberapa faktor yang mendorong inflasi turun, mudah-mudahan tahun ini tidak ada anomali cuaca sehingga produksi pangan harapan bisa optimal," sebutnya.

Seperti diketahui, beras menjadi komoditas tercatat memberikan andil dominan terhadap inflasi di Jawa Tengah selama tahun 2023.

Tercatat, tingkat inflasi tahun kalender Desember 2023 di Jawa Tengah sebesar 2,89 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2023 terhadap Desember 2022) sebesar 2,89 persen.

Beras menjadi komoditas utama penyumbang inflasi dengan andil sebesar 0,66 persen; disusul cabai merah 0,34 persen; rokok kretek filter 0,23 persen; cabai rawit 0,12 persen; bawang putih dengan andil 0,11 persen; angkutan udara dan emas perhiasan masing-masing memberikan andil 0,09 persen.

Kemudian gula pasir dan mobil dengan andil masing-masing 0,08 persen serta nasi dengan lauk memberikan andil sebesar 0,07 persen.

"Kenaikan harga beras tertinggi terjadi pada September 2023 yang mencapai lebih dari 8,76 persen. Padahal pada tahun 2022 kenaikan harga beras tertinggi sebesar 3,67 persen," kata Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Dadang Hardiwan pada konferensi pers secara virtual, beberapa waktu lalu.

Beberapa catatan disebutkan, di antaranya adalah produksi padi pada triwulan IV 2023 mengalami penurunan sejak tiga tahun terakhir sebesar 52,4 persen dibandingkan triwulan III 2023.

Begitu juga bila dibandingkan dengan triwulan sama tahun lalu, menurun sebesar -11,05 persen.

Produksi padi sepanjang 2023 tercatat menurun 3,19 persen dibandingkan tahun 2022. 

Baca juga: BI Jateng Perkirakan Inflasi Jateng 2024 pada Rentang Sasaran 2,5±1 Persen

"Tahun 2023, cuaca ekstrem kekeringan di berbagai tempat akibat el-nino memengaruhi sektor pertanian di Jateng," sebutnya.

Kenaikan harga beras masih menyumbang inflasi pada Januari 2024 lalu.

Di tengah deflasi yang terjadi di Jawa Tengah bulan Januari 2024 sebesar -0,08 persen secara month to month (m-to-m/bulanan), beras menjadi komoditas utama penyumbang inflasi dengan andil sebesar 0,06 persen; disusul tomat dan bawang putih masing-masing memberikan andil 0,03 persen; bawang merah memberikan andil inflasi 0,02 persen, dan sigaret kretek sebesar 0,01 persen. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved