Berita Kudus
Kisah Siti Solikhah, Korban Banjir Demak Bertahan 18 Jam di Tanggul Bersama Bayi Tanpa Makanan
Lebih dari 2.500 warga Demak korban banjir mengungsi di sejumlah posko pengungsian di Kabupaten Kudus.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Lebih dari 2.500 warga Demak korban banjir mengungsi di sejumlah posko pengungsian yang ada di wilayah Kabupaten Kudus.
Di antaranya posko pengungsian di Terminal Jati, Balai Desa Jati Wetan, Kantor DPRD Kudus, Jembatan Tanggulangin, Koramil Jati, dan beberapa posko pengungsian lainnya.
Di balik bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak dalam beberapa hari terakhir, tersimpan kisah-kisah heroik warga menghadapi banjir yang datang tiba-tiba dampak tanggul Sungai Wulan jebol.
Baca juga: Penanganan Banjir Bandang di Dinar Indah Semarang Jadi Fokus Perhatian Pemkot Semarang
Perjuangan para korban banjir untuk bisa selamat dari kepungan air meninggalkan beragam kisah menarik.
Di antaranya ada yang mendirikan tenda di atas tanggul sungai, bertahan hidup di atas atap rumah, hingga upaya menyelamatkan puluhan hewan ternak dari terjangan banjir.
Kisah unik juga dialami Siti Solikhah, seorang ibu muda berusia 22 tahun yang memiliki bayi berusia 3 bulan.

Saat banjir datang pada 8 Februari 2024 pagi hari, Solikhah bersama bayinya, dan kedua orangtuanya Sutomo (65) dan Sulipah (60) berada di dalam rumah.
Tempat tinggal keluarga Solikhah berada di Dukuh Babatan, Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.
Dia beserta anak dan orangtuanya berhasil dievakuasi relawan ke Balai Desa Jati Wetan Kudus, pada Jumat (9/2/2024) pagi, sehari setelah banjir melanda.
Di balik terselamatkannya keluarga Solikhah tersimpan kisah haru ketika bertahan di tengah kepungan banjir.
Dia menceritakan, perkampungannya mulai dimasuki banjir pada Kamis pagi menjelang siang.
Kala itu keluarganya mendengar kabar bahwa tanggul Sungai Wulan ada yang jebol membanjiri lahan persawahan dan masuk ke perkampungan.
Kala itu Solikhah bergegas menyiapkan perlengkapan anaknya yang masih berusia 3 bulan.
Mulai dari pakaian, alat mandi, susu, hingga roti untuk bekal mengungsi.
Namun, debit air seketika bergerak cepat masuk ke rumahnya, sedangkan perlengkapan yang sudah disiapkan tidak sempat untuk dibawa semua.
Tinjau Pos Kamling, Kapolres Kudus Serahkan Dispenser sampai Lampu Senter |
![]() |
---|
Pengajuan WBTB Tradisi Guyang Cekatak Kudus Masih Berproses |
![]() |
---|
Peserta BPJS Ketenagakerjaan yang Sering Cek Saldo JHT di Aplikasi JMO Bakal Dapat Hadiah Menarik |
![]() |
---|
Bupati Kudus Upayakan Guru MA Tetap Dapat Tunjangan |
![]() |
---|
Rekam Jejak Pelarian Pelaku Penikaman Kakak Beradik di Kudus Hingga Tewas: Kehabisan Bekal di NTB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.