Legenda PSM Makassar Baco Ahmad Meninggal Dunia, Kena Stroke Tetap Undang Rekan-rekannya Makan

TRIBUNJATENG.COM - Komunitas sepak bola Indonesia berduka dengan berita meninggalnya legenda PSM Makassar, Haji Baco Ahmad.

Mantan gelandang bertahan ini berpulang di rumahnya di bilangan Paotere, Kelurahan Gusung, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, pada Sabtu petang (10/2/2024).

H Baco Ahmad dikenal sebagai salah satu legenda PSM Makassar pada era 60 hingga 80an.

Karier gemilangnya tidak hanya diwarnai dengan prestasi di lapangan, tetapi juga sebagai asisten pelatih PSM Makassar di bawah kendali Syamsuddin Umar pada tahun 1992.

Syamsuddin Umar, pelatih sekaligus sahabat akrab almarhum, mengungkapkan betapa pentingnya peran H Baco Ahmad dalam membentuk harmonisasi di dalam tim PSM Makassar.

"Dia sangat peduli dengan pemain, selalu memberikan motivasi dengan pendekatan kekeluargaannya.

Dia adalah ujung tombak dalam menjalin harmonisasi antara pemain dan pelatih," kata Syamsuddin Umar.

Hubungan emosional antara Syamsuddin Umar dan H Baco Ahmad terjalin sejak mereka berdua bermain bersama di bawah panji Laskar Pinisi.

"Kami memiliki banyak kenangan bersama. Almarhum selalu menjadi sosok panutan, baik di lapangan maupun di luar lapangan," tambahnya.

Baco Ahmad, setelah pensiun sebagai pemain, terus menjaga silaturahmi antara legenda-legenda PSM Makassar.

Riwayat penyakit stroke yang dia alami tidak menghalangi semangatnya untuk menjalin hubungan baik dengan teman-temannya.

Beberapa bulan lalu, almarhum bahkan mengundang legenda PSM Makassar untuk makan bersama di kediamannya.

"Kita semua kehilangan sosok yang berjasa dalam dunia sepak bola Indonesia. Semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan.

Kami akan selalu mengenang kontribusi dan kepedulian beliau," tutup Syamsuddin Umar.

Meninggalnya H Baco Ahmad meninggalkan duka mendalam bagi komunitas sepak bola Indonesia, terutama para penggemar dan mantan rekan-rekannya di PSM Makassar.