Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Mahasiswa Perantauan di Semarang Rela Pulkam Jauh, Demi Bisa Coblos Pemimpin Idolanya

H-1 hajatan pesta demokrasi 2024, sejumlah mahasiswa perantauan di Kota Semarang memilih untuk pulang kampung menggunakan hak pilihnya

Penulis: Agus Iswadi | Editor: muslimah
Tribunjateng/Agus Salim
Mahasiswa perantauan di Semarang asal Brebes, Muhammad Alimi bersiap untuk pulang kampung demi memilih pemimpin idolanya pada Pemilu 2024, Selasa (13/2/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - H-1 hajatan pesta demokrasi 2024, sejumlah mahasiswa perantauan di Kota Semarang memilih untuk pulang kampung menggunakan hak pilihnya.

Dari pengakuan mereka, tempat kelahiran menyimpan banyak kenangan dan kehangatan bersama keluarga. Terlebih saat momen pemilu tiba.

Ada juga yang pulang kampung demi memperjuangkan suara pemimpin idolanya.

Muhammad Alimi misalnya, mahasiswa perantauan di Semarang asal Brebes ini terpaksa pulang kampung untuk mencoblos lantaran telat mengurus dokumen pindah pemilih.

"Aslinya pingin di sini. Tapi pas mau ngurus surat pindah pemilih itu telat. Jadi sudah nggak bisa, temen saya juga sama kayak gitu. Telat ngurus, terus pulang kampung akhirnya," kata Alimi, Selasa (13/2/2024).

Menurut Alimi, dirinya akan tetap mencoblos meskipun harus menempuh jarak cukup jauh untuk sampai di rumahnya.

Ia kini menyesali keteledorannya. Ia juga berharap dirinya tak salah langkah dalam mencoblos pemimpin yang ia pilih.

"Kalau dari Semarang - Brebes kurang lebih 4 jam. Belum nanti istirahat di perjalanan. Karena satu suara bagi saya sangat berpengaruh," imbuhnya.

Berbeda dengan Muhammad Alimi, Muchammad Abdul Aziz lebih memilih mencoblos di tempat kelahirannya di Desa Kebloran Kecamatan Kragan, Rembang.

Aziz rela pulang jauh memutar lantaran saat ini jalur Pantura Demak - Kudus lumpuh imbas banjir. Ia memilih rute alternatif agar bisa sampai ke rumah.

"Meski di Demak banjir tapi hari ini tetep pulang untuk mengikuti pencoblosan di rumah," kata Aziz.

Ia bercerita, dirinya selalu menyempatkan pulang ke rumah setiap momen pesta demokrasi tiba. Baginya, hal itu merupakan momen langka untuk bisa berkumpul bersama keluarga di rumah.

"Kalau tahun kemarin 2019 nyoblos di rumah. Di Semarang juga jarang pulang. Biasanya pulang ketika lebaran," imbuhnya.

Adapun Mas'ud, mahasiswa perantauan Semarang asal Pati mengaku belum memutuskan untuk menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024.

"Meh nyoblos meh ora podo wae. Golek gawean angel (mau mencoblos atau tidak sama saja. Cari pekerjaan sama sulitnya)," katanya sambil tersenyum sinis. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved