Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Tak Lagi Jadi Pengemis, Baliah Kini Punya Pekerjaan Baru, Jargon Aa Kasian Aa Diganti

Dia kini sudah punya kegiatan lain yakni berjualan keripik singkong untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya.

Editor: rival al manaf
IST
Pengemis viral Baliah Aa Kasiaan Aa tak lagi meminta-minta 

TRIBUNJATENG.COM - Sosok Baliah pengemis viral dengan jargon Aa kasian aa kini tak lagi meminta-minta.

Dia kini sudah punya kegiatan lain yakni berjualan keripik singkong untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu pengemis di Bogor ini viral dimedia sosial dengan jargon 'Aa kasian Aa'.

Kini setelah aksinya mengemis viral, Baliah beralih profesi setelah mendapatkan bantuan.

Baca juga: Ingat Baliah Pengemis Viral A Kasihan A? Kemensos Turun Tangan, Kini Punya Pekerjaan Baru

Baca juga: Tangis Sedih Fitri Anak Baliah Si Pengemis Viral Asal Bogor: Mogok Sekolah Karena Jadi Korban Bully

Baru-baru ini beredar video Baliah saat menjual kripik singkongnya.

Video tersebut beredar salah satu diunggah Instagram @folkrame, Selasa (13/2/2024) yang memperlihatkan kabar terbaru Baliah.

Dalam video, penampilan terbaru Baliah pun kini berbeda, ia saat ini tampak lebih rapi dan berpakaian gamis.

Sambil membawa ranjang yang berisi keripik, Baliah tampak menawarkan dagangannya kepada warga yang melintas.

Tak hanya itu, Baliah juga ternyata memiliki jargon baru saat keliling menjual singkong tersebut.

Adapun jargon barunya saat ini 'Aa dibeli Aa'.

Kabar terbaru Baliah, pengemis di Bogor.

Aksi Baliah ini pun sontak jadi sorotan publik, hingga tuai beragam komentar warganet.

"Alhamdulillah si nenek berubah menjadi lebih baik, si nenek meskipun tua masih semangat cari rejeki yg halal" tulis akun @iva

"Lebih mulia yang skrng ibu" tulis akun @quin

"Ya Allah, semoga laris manis jualannya yah Bu.. berkah berkah" tulis akun @may

Seperti diketahui, sebelum viral Baliah harus mengemis di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kini Baliah dibantu Kemensos RI, ia diberi modal untuk merintis usaha keripik singkong.

Tak hanya Baliah, bahkan suaminya pun, Ropik juga ikut dimodali membuka usaha ternak ayam petelur.

Menurut pengakuan pihak Sentra Galih Pakuan di Bogor, sebelumnya Baliah dan keluarganya dibawa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan psikologis.

Hasilnya, wanita yang karib disapa Mbal itu memerlukan konseling berkala karena secara pskologis mengalami retardasi mental.

Baliah diberikan konseling berkala bertujuan untuk pemantapan pengubahan perilaku agar berhenti mengemis.

"Selanjutnya kami akan mendampingi untuk konseling berkala."

"Ada empat sesi hingga akhir Februari nanti," ujar Kepala Sentra Galih, Rinto Indratmoko melalui keteranga

Meski demikian secara pskologis mengalami retardasi mental, kondisi Baliah terbilang cukup baik dari segi sosial.

Ia juga diketahui aktif dalam pengajian warga, namun membutuhkan pendampingan orang dewasa untuk memenuhi keamanan dirinya di ruang sosial.

Ia juga diketahui aktif dalam pengajian warga namun membutuhkan pendampingan orang dewasa untuk memenuhi keamanan dirinya di ruang sosial.

Disamping menjalani pemeriksaan, Baliah diajarkan membuat keripik hingga tentang pemasaran, pengemasan atau packaging produk, serta memberikan stiker pada produk dengan dibantu dan dimonitor oleh Kader PKK Desa Ciasahaan.

"Sebelum memberikan bantuan usaha, Baliah terlebih dahulu menerima pelatihan membuat keripik singkong bersama Kader PKK Desa Ciasahaan pada 22 Januari 2024," katanya.

Bahkan wanita paruh baya yang akrab disapa Mbal ini juga menerima edukasi dalam pengelolaan keuangan terkait dengan bantuan yang sudah di terima agar dipergunakan secara bijak sesuai dengan kebutuhan dan ditabung untuk pendidikan anaknya.

Pada tahap awal, Mbal akan dibantu oleh kerabatnya hingga nanti ia bisa mandiri.

Tak berhenti disitu saja, Kemensos rupanya ikut memberikan alat bantu dengar bagi Abah Sanip yaitu ayah dari sang suami atau mertua Baliah karena mengalami gangguan pendengaran.

Sementara itu, untuk mendukung keberlanjutan pendidikan anak laki-lakinya yang berusia 11 tahun, Kemensos memberikan bantuan berupa peralatan sekolah dan akan terus memonitorg perkembanga belajar melalui pihak desa dan pendamping.

Sebelumnya, Kemensos juga memberikan bantuan ATENSI kebutuhan dasar berupa nutrisi, sembako, alat kebersihan diri, dan perlengkapan ibadah untuk Baliah.

Viral di Medsos

Sebelumnya diketahui jika kisah Baliah pengemis yang biasa ada di kawasan wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor viral.

Tak biasa, ibu Baliah pengemis menjadi sorotan karena memiliki cara meminta minta yang cukup unik.

Sang pengemis tampak meminta belas kasihan dari orang lewat kalimat 'a kasihan a dan teh kasian teh' dilengkapi dengan intonasi nada sangat menarik dan membuat terngiang-ngiang.

"A kasian a," katanya sambil menyodorkan baskom kosong.

Baliah merupakan warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Ia dikenal sebagai keluarga tidak mampu yang membuatnya terpaksa harus mengemis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Namun juga diketahui bahwa ternyata lantaran Baliah sedikit memiliki masalah komunikasi.

Ia sedikit memiliki gangguan mental yang membuatnya sulit untuk berkomunikasi dan hal itu pula diakui oleh orang-orang disekitar tempat tinggalnya.

Meski demikian, Baliah tetap bisa diajak berbincang dengan siapapun, namun jawaban yang dilontarkan acap kali perlu diteliti agar dapat dipahami oleh lawan bicaranya.

Ia memiliki seorang suami bernama Ropik, akan tetapi, sang suami juga memiliki kekurangan yakni tuna rungu dan hanya bekerja serabutan.

Baliah dan Ropik dikaruniai seorang putra yang saat ini duduk dibangku kelas 5 sekolah dasar.

Hal itulah yang membuat Baliah harus meminta-minta untuk mencukupi kebutuhan anaknya.

Wanita itu mengatakan, menjalani hari-harinya dengan meminta-minta mulai pagi hingga sore hari di kawasan Wisata Gunung Bunder tepatnya di pinggir jalan yang tidak jauh dari Curug Ngumpet.

Baliah bekerja demi membeli beras karena dia merupakan tulang punggung keluarganya.

Ia mengemis di lokasi saat ini yang berada di kawasan Tamana Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) terhitung sudah satu tahun lebih.

"Tadinya di Curug Cigamea, terus di sini tiap Sabtu sama Minggu, kalau hari-hari biasa keliling (sekitar pemukiman)," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Jumat (12/1/2024).

Terkait dengan gayanya meminta minta, Baliah mengaku itu merupakan inisiatifnya yang dilakukan secara terus-menerus.

Ia pun mengetahui bahwa dirinya sedang diperbincangkan oleh warganet.

Namun, ia tidak memahami secara utuh konteks dari viral itu sendiri karena ia bukanlah orang yang paham akan teknologi.

Dalam sehari, penghasilannya mencapai Rp 100 ribu dan itu merupakan penghasilan kotor karena masih harus dipotong untuk biaya ojek.

Sebab, jarak dari rumahnya ke lokasinya mengais rezeki cukup jauh yang memakan waktu kurang lebih 30 menit.

"Ojek bolak balik Rp 60 sampe 70 ribu, jajan anak Rp 10 ribu, beli (vocher koin) wifi Rp 4 ribu (untuk anaknya), sisanya buat beli beras (makan)," ungkapnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Viral Baliah Pengemis 'Aa Kasian Aa' Muncul Lagi, Tampi Beda dengan Jargon 'Aa Dibeli Aa', Disorot, 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved