Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gimmick Gemoy Sukses Gaet GenZ dan Milenial Menangkan Prabowo-Gibran

Pada pemilu pilpres kali ini, swing voter yang didominasi generasi milenial dan gen Z memberikan dukungan pada paslon 02

Editor: Vito
Istimewa Youtube Prabowo Gibran
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menggelar pidato kemenangan lewat live streaming Youtube Prabowo Gibran, yang digelar di Istora Senayan, Rabu (14/2/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Hasil sementara hitung cepat yang menempatkan Prabowo-Gibran di urutan pertama, unggul dari Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Skala Data, Arif Nurul Imam, menyoroti fenomena swing voter atau pemilih bimbang yang lebih banyak memilih pasangan calon rasa petahana, yakni Prabowo-Gibran.

Menurutnya, swing voter pada beberapa kali penyelenggaraan pemilu lebih banyak mendukung pasangan penantang.

“Pada pemilu pilpres kali ini, swing voter yang didominasi generasi milenial dan gen Z memberikan dukungan pada paslon 02 (Prabowo-Gibran),” katanya, dalam podcast di Gedung Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Rabu (14/2).

Arif menyatakan, berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan terhadap pemilih generasi milenial dan gen Z, mereka mayoritas memilih paslon 02 dengan angka suara mencapai 59 persen.

Dia menambahkan, alasan pemilih usia di rentan 20-30 tahun itu memilih pasangan 02 karena gimmick gemoy. “Jadi lebih ke gimmick politik apa yang ditampilkan paslon 02, sehingga menarik bagi generasi milenial dan gen z,” bebernya.

Hal itupun dinilai menjadi kemenangan dari konsultan politik paslon 02, sekaligus menjadi PR bagi aktivis demokrasi dan para ilmuwan.

Ia berujar, biasanya swing voter adalah pemilih yang melawan rezim namun saat ini justru berbalik. “Ini saya kira menarik karena dari tren pemilu sejak 2004 kalau nanti hasilnya Prabowo-Gibran menang yang cenderung rasa petahana,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, peneliti utama senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Siti Zuhro mengatakan, swing voters atau pemilih bimbang yang banyak dihuni oleh generasi Z dan milenial punya pandangan berbeda dengan generasi tua perihal pilpres 2024.

Ia kemudian menceritakan bagaimana anaknya yang berusia 32 tahun dan masuk golongan milenial, mengaku rumit dalam memahami menu visi misi yang disajikan oleh paslon 1 Anies-Muhaimin dan paslon 3 Ganjar-Mahfud.

Hal itu berbeda dengan pandangan milenial terhadap paslon 2 Prabowo-Gibran yang menyajikan menu lebih ringan.

"Kalau dikategorikan swing voters tadi itu mungkin dihuni oleh gen Z dan milenial. Kebetulan anak saya milenial, 32 tahun. Memang mengatakan ke saya ini rumit banget kalau memahami Anies sama Mas Ganjar, nggak ringan, berat. Terlalu berat menunya mas Anies berat, menunya mas Ganjar, Pak Mahfud berat," jelasnya.

Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, keberhasilan Prabowo-Gibran adalah karena faktor Jokowi. Menurut dia, keunggulan Prabowo sejauh ini adalah kemenanganan Jokowi. 

"Ini adalah kemenangan Jokowi. Tingkat approval rating Jokowi sangat tinggi di atas 80 persen. Tingkat kepuasan kinerja Jokowi sangat tinggi," tukasnya, Rabu (14/2).

Sementara, pengamat politik sekaligus peneliti dari LSI Denny JA, Aji Al Farabi punya pendapat berbeda. Ia menganggap, keunggulan Prabowo sejauh ini bukan karena faktor Jokowi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved