Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Penting! Tips Bertahan saat Harga Kebutuhan Naik bagi yang Bergaji Pas-pasan, Pakai 2 Cara Ini

Gaji pas-pasan sementara harga kebutuhan terus merangkak naik? Penting bagi Anda mengetahui tips terbaik mengelola keuangan.

Editor: muslimah
Ist
Ilustrasi gaji. Bagi karyawan dengan gaji UMR, penting mengelolanya dengan baik. Apalagi saat bahan kebutuhan harganya naik. 

TRIBUNJATENG.COM - Gaji pas-pasan sementara harga kebutuhan terus merangkak naik?

Penting bagi Anda mengetahui tips terbaik mengelola keuangan.

Tujuannya tentu saja tetap survive tanpa terbelit utang.

Menjalani hidup dengan nyaman.

Baca juga: Tangis 5 ART yang Kabur Panjat Pagar Kawat Duri, Cerita Disiksa Majikan Digetok Disetrika Ga Digaji

Mengatur keuangan bagi karyawan dengan gaji pas-pasan atau sesuai UMR menjadi hal penting lantaran keuangan terbatas.

Terlebih lagi, saat ini harga bahan pokok kian meroket, tetapi gaji karyawan tak mengalami kenaikan.

Karenanya, karyawan dituntut berhemat atau lebih bijak dalam mengelola keuangannya.

Perencana Keuangan Andy Nugroho mengatakan, kenaikan harga bahan pokok di luar kendali para karyawan sehingga mereka perlu mensiasati gaji yang mereka terima setiap bulan.

"Jadi konteksnya adalah bagaimana karyawan dengan gaji UMR Jakarta misalnya apa yang harus dilakukan dengan adanya inflasi harga barang dan bahan pokok," kata Andy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/2/2024).

Andy mengatakan, ada dua cara yang bisa dilakukan dalam mengelola keuangan saat harga bapok terus melonjak yaitu, mengurangi pengeluaran dan menambah pemasukan.

Ia mengatakan, mengurangi pengeluaran dapat dilakukan dengan tidak membeli barang-barang yang hanya bersifat kesenangan saja dan mengubah kegiatan sehari-hari yang bersifat konsumtif.

"Misalnya kita biasa makan di luar rumah, jadi memilih masak sendiri untuk kebutuhan sehari-hari atau misalnya mengurangi jajan, mengurangi ningkrong rokok atau hal-hal yang memang bersifat kesenangan itu yang memang mesti masyarakat tidak mau," ujarnya.

"Hal ini bisa kurangi, berbeda dengan kebutuhan urgen, misalnya uang sekolah anak, beli token listrik, cicilan kendaraan, itu enggak bisa dikurangi," sambungnya.

Terakhir, Andy mengatakan, selain mengurangi pengeluaran, para karyawan bisa mencari pekerjaan sampingan untuk menambah pemasukan.

Namun, harus dipastikan pekerjaan sampingan itu tak mengganggu pekerjaan utama.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved