Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Kesbangpol: Partisipasi Warga Kudus pada Pemilu 2024 Meningkat

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kudus Mohamad Fitriyanto menyebutkan partisipasi warga Kudus dalam Pemilu 2024 meningkat

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Rifqi Gozali
Pemungutan suara di Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental (RPSDMM) Muria Jaya di Ngembalrejo Kudus, Rabu (14/2/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kudus Mohamad Fitriyanto menyebutkan partisipasi warga Kudus dalam Pemilu 2024 mengalami peningkatan.

Peningkatan partisipasi ini ditengarai karena meningkatnya kesadaran warga untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat.

Aan sapaan akrab Fitriyanto mengatakan, pada Pemilu 2019 tingkat partisipasi warga Kudus 85,9 persen. Pada Pemilu 2024 ini pihaknya melakukan rekapitulasi sampai saat ini tingkat partisipasi warga Kudus mencapai 86,7 persen.

“Ini masih rekapitulasi kami sementara. Jumlahnya sudah lebih tinggi dibanding Pemilu 2019. Peningkatan ini karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memilih,” kata Aan.

Lebih lanjut kata Aan, tingginya partisipasi warga Kudus dalam Pemilu 2024 juga berangkat dari pandangan politik yang masing-masing sudah mengantongi. Apalagi selama masa kampanye setiap calon telah memaparkan visi dan misinya. Faktor itu menjadi salah satu penyebab bagi warga untuk menentukan pilihan.

Pihaknya berterima kasih atas tingginya partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024 dan sejak tahapan sampai selesai pemungutan dan penghitungan suara di Kabupaten Kudus tidak ada gejolak. Bahkan, kata Aan, gesekan antara warga maupun antara partai politik sampai saat ini juga belum ada.

“Penyelenggaraan Pemilu di udus bisa sukses dan aman, semoga ke depan terpilih pemimpin hasil pemilihan rakyat yang baik, mari dukung bersama-sama,” kata Aan.

Upaya demi upaya sebelumnya telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten dengan melibatkan penyelenggara yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk melakukan pencegahan terjadinya konflik. Upaya tersebut juga melibatkan TNI dan Polri.

“Kami selalu memonitor perkembangan, jika ada potensi gesekan akan kami ambil langkah sedini mungkin agar gesekan tersebut segera teratasi,” kata Aan.

Kemudian upaya agar Pemilu di Kudus berlangsung lancar yaitu dengan melakukan mitigasi bencana. Sebab di Kudus berdasarkan catatan KPU sedikitnya ada 90 TPS yang rawan bencana. Bencana yang mengancam yaitu banjir dan longsor.

“Untuk risiko bencana yang kami antisipasi di Kudus juga tidak ada. Jadi pemungutan suara dan penghitungan bisa berjalan lancar,” kata Aan.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved