Berita Ungaran
Gencar Lakukan Program Nasional Keamanan Pangan 2024, BBPOM Sasar Desa, Jajanan Sekolah dan Pasar
Gencar Lakukan Program Nasional Keamanan Pangan 2024, BBPOM Sasar Desa, Jajanan Sekolah dan Pasar di Kabupaten Semarang
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang, Jawa Tengah (Jateng) sedang gencar menciptakan kondisi pangan yang aman, serta perilaku hidup sehat masyarakat pada 2024 ini.
Satu di antara caranya yaitu dengan melaksanakan Program Nasional Keamanan Pangan Terpadu yang diterapkan ke seluruh daerah di Jateng.
Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Semarang pada 2024 ini.
Program itu akan menyasar desa, sekolah, serta pasar yang tersebar di wilayah Bumi Serasi.
BBPOM juga akan membentuk tim koordinasi pembinaan dan pengawasan obat dan makanan dalam kegiatan yang dananya bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tersebut.
Kepala BPOM di Semarang, Lintang Purba Jaya mengatakan bahwa pihaknya juga menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang untuk turut terlibat dalam program nasional itu.
Hal tersebut diungkapkannya dalam audiensi yang dilakukan BBPOM di Semarang dengan Bupati Semarang, Ngesti Nugraha di Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang pada Senin (19/2/2024).
Menurut Lintang, tingginya kasus keracunan pada anak dari makanan siap saji, serta kasus pangan yang mengandung bahan berbahaya kini semakin meningkat sehingga menjadi dasar pelaksanaan program itu.
“Termasuk mi yang mengandung formalin, kerupuk mengandung boraks, perwarna merah yang kian meningkat.
Kami ingin mencegah keracunan pangan, menurunkan penggunaan bahan pangan berbahaya, termasuk pembatasan gula berlebih,” kata Lintang kepada Tribunjateng.com.
Dia menyebut, terdapat tiga jenis program yang tengah dijalankan, yaitu Gerakan Keamanan Pangan Desa, Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah, dan Pasar Aman Berbasis Komunitas.
Untuk intervensi desa, BBPOM akan menyasar dua desa di mana satu di antaranya yang memiliki kasus stunting cukup banyak.
Secara teknis, Lintang menerangkan bahwa pihaknya melibatkan unsur perangkat desa, membentuk kader dari PKK, karang taruna, pelaku UMKM yang akan turun ke berbagai komunitas usaha pangan.
Tim tersebut akan memberikan edukasi keamanan pangan dan mempraktekkannya dengan program-program baru.
“Nanti kami akan nilai. Evaluasinya akan melihat perubahan perilaku antara sebelum dengan sesudah program itu dijalankan,” imbuh dia.
Untuk program di sekolah, BBPOM akan menyasar sejumlah sekolah dasar sederajat, SMP sederajat dan juga SMA sederajat.
Pihak yang dilibatkan yakni pimpinan sekolah, komite, dan pengelola kantin sekolah.
BBPOM akan menilai sekolah-sekolah yang disasar tersebut untuk membuat program-program peningkatan keamanan pangan.
“Misalnya larangan membawa makanan mengandung gula berlebih, makanan dalam kemasan, dan makanan lain yang menggunakan bahan berbahaya,” sambung Lintang.
Tak hanya meningkatkan kualitas pangan di tingkat konsumen dan pedagang, BBPOM juga akan meningkatkan keamanan pangan dari salah satu lokasi sumber pangan yaitu pasar tradisional.
“Karena pangan sumbernya dari pasar, maka kami intervensi dari pasarnya juga dan jangan sampai ada bahan berbahaya masuk,” tegas Lintang.
Pemilihan lokasi desa, sekolah dan pasar akan ditentukan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Ngesti Nugraha mengaku mengapresiasi program nasional dan intervensi BBPOM.
Menurut orang nomor wahid di Kabupaten Semarang tersebut, pengawasan pangan di desa dan jajanan anak di sekolah menjadi hal yang penting karena menyangkut peningkatan sumber daya manusia (SDM) di daerahnya.
“Kami pemerintah daerah siap melakukan pendampingan.
Untuk teknisnya bagaimana kami nantinya mengikuti,” ungkap Ngesti.
Dia menambahkan, pihak Pemkab Semarang juga selalu melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kebutuhan pangan, terutama menjelang hari besar.
“Dengan adanya program dari BBPOM ini, tentunya sejalan juga dengan keinginan kami untuk menciptakan kondisi perilaku hidup sehat dari pangan yang aman,” pungkas Ngesti. (*)
Baca juga: Bermula dari HP Meledak, Rumah Ngatino di Yogyakarta Hangus Terbakar
Baca juga: Hasil Real Count Pilpres 2024 pemilu2024.kpu.go.id di Klaten Prabowo Gibran Unggul 46,9 Persen
Baca juga: Pemkot Semarang Terus Genjot Upaya Penanganan Banjir Lewat Normalisasi Saluran Air
Baca juga: Hasil Real Count Pilpres 2024 di Kendal Data Masuk 98,8 Persen, Pasangan Ganjar Mahfud 35,02 Persen
Siap Jadi Tuan Rumah! PBVSI Kabupaten Semarang Fokus Perbaiki Venue Voli di Sport Center Wujil |
![]() |
---|
Dishub Kabupaten Semarang Punya Mobil Skylift Baru Harga Rp1,83 Miliar, yang Lama Sudah Tua |
![]() |
---|
Detik-detik Truk Bermuatan Kayu Berjalan Mundur Hingga Kecelakaan di Tanjakan Lemahabang Semarang |
![]() |
---|
Kisah Rofidah, Penjual Lotek Yang Kini Merajut Eceng Gondok Jadi Kerajinan Beromzet Rp8 Juta Sebulan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS 2 Truk Terguling di Lemahabang, Arus Lalu Lintas Semarang-Solo Macet Total 2 KM! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.