Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Harga Beras Mahal, Ada Produsen yang Sengaja Setop Distribusi ke Ritel Modern

Penyebab beras mahal diduga karena ada produsen yang sengaja menghentikan distribusi ke ritel modern.

Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA
PEDAGANG BERAS - Nora Pedagang Beras Pasar Jepara 1 

TRIBUNJATENG.COM - Penyebab beras mahal diduga karena ada produsen yang sengaja menghentikan distribusi ke ritel modern.

Temuan itu didapati oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Lampung.

"Hasil pemantauan, kami menemukan adanya surat pemberitahuan dari salah satu produsen bahwa distribusi ke ritel modern dihentikan sementara," kata Kepala Kantor Wilayah II KPPU Lampung Wahyu Bekti Anggoro, dalam keterangan tertulis, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Kronologi 4 Mahasiswa Edarkan Ganja di Lingkungan Kampus Kota Semarang

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 10 Bab 6 Bagian Activity 9 Halaman 97

Baca juga: Hasil Pileg 2024 : Anggota DPRD Jateng Dapil 13 Jawa Tengah, PKB Sementara Raih 224.061 Suara

Penghentian suplai ini dilakukan karena yakni harga dari produsen akan mencapai Rp 14.500 per kilogram (kg).

Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) Rp 13.900 per kg.

"Karena ritel modern tidak dapat menjual produk di atas HET yang ditetapkan pemerintah, maka produsen menghentikan suplai kepada ritel," kata Wahyu.

KPPU juga mendapati suplai terakhir oleh produsen ke ritel modern dilakukan pada 9 Februari 2024.

Selain itu, dari hasil penelusuran ke produsen, juga didapatkan keterangan bahwa saat ini produsen hanya mendistribusikan beras ke pasar tradisional yang mau menjual sesuai HET.

Menurut Wahyu, harga beras medium di tingkat produsen mencapai Rp 14.200 per kg dan beras premium Rp 14.500-Rp 14.700 per kg.

"Artinya, harga beras premium sudah di atas 5,75 persen dari HET dan beras medium di atas 30,27 persen dari HET," kata Wahyu.

Dia menambahkan, kenaikan harga beras di tingkat produsen ini dipengaruhi naiknya harga bahan baku gabah kering panen (GKP) yang kini sudah mencapai Rp 7.750 - Rp 8.200 per kg.

Harga ini jauh di atas harga acuan pembelian (HAP) GKP di penggilingan yang telah ditetapkan pemerintah yakni Rp 5.100 per kg.

"Ketersediaan stok gabah di tingkat produsen terpantau tersedia terbatas, khususnya gabah untuk bahan baku beras premium. Sedangkan stok gabah untuk jenis beras asalan terpantau tersedia cukup," kata Wahyu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, Beras Mahal dan Langka karena Produsen Sengaja Setop Suplai ke Ritel"

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved