Nojorono Kudus Salurkan Bantuan Bagi Masyarakat Karanganyar Demak yang Terdampak Bencana Banjir

TRIBUNJATENG.COM - Tingginya curah hujan sejak akhir tahun 2023 lalu berdampak besar pada ketahanan tanggul Sungai Wulan, Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. 

Bencana banjir melanda wilayah pemukiman Karanganyar dan sekitarnya, dipicu oleh jebolnya sepuluh tanggul pada tanggal 8 Februari 2024 silam. 

Dampak jebolnya 10 titik tanggul yang terjadi mengakibatkan air sungai meluber tidak terbendung, menggenangi jalan dan pemukiman warga di tujuh kecamatan.

Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan mengungkapkan intensitas hujan tinggi di daerah hulu mengakibatkan beberapa tanggul sungai tidak mampu menahan derasnya aliran air, mengakibatkan jebolnya tanggul di beberapa titik. 

Bergas turut menyampaikan bahwa saat ini ribuan pengungsi membutuhkan bantuan sandang dan pangan serta alat penanganan banjir. "Kebutuhan mendesak, logistik makanan cepat saji, pendirian dapur umum, tikar dan selimut, obat-obatan, baju layak pakai, pampers dan pembalut, karung zak bambu serta alat berat, MPASI,".

Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak, Nojorono Kudus turut aktif mendukung pemerintah setempat dalam penanggulangan bencana banjir. 

Diwujudkan melalui donasi ratusan paket sembako dan kebutuhan rumah tangga lainnya, pemberian bantuan secara simbolis diwakili T. Sugiyanto selaku CSR Manager PT Nojorono Tobacco International kepada Bergas Catursasi Penanggungan selaku Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah di daerah Tanggulangin untuk kemudian didistribusikan ke masyarakat yang terdampak.

Lebih lanjut, Nojorono Kudus juga meneruskan pemberian ratusan bantuan sumbangan tahap dua yang diberikan kepada karyawan yang terdampak bencana banjir ini. 

Besar harapannya donasi yang diberikan Nojorono Kudus dapat membantu dan meningkatkan ikatan tali kekeluargaan, “Semoga apa yang kami berikan bisa bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi. Kami berharap bencana banjir segera berangsur pulih dan masyarakat dapat melanjutkan aktivitasnya seperti sediakala.” tutup T. Sugiyanto. (*)