Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Anak Panah Menancap di Kepala Kasat Reskrim, Bermula dari Bentrok Antarwarga

Anak panah menancap di kepala polisi yang menjabat sebagai Kasat Reskrim saat melerai bentrok antar warga.

Editor: rival al manaf
(Tangkapan layar)
Dua kelompk warga di Maluku Tenggara terlibat bentrok di kawasan Jalan Pelita tepatnya di sekitar kawasan Pemda, Selasa malam (20/2/2024). 

TRIBUNJATENG.COM - Anak panah menancap di kepala polisi yang menjabat sebagai Kasat Reskrim saat melerai bentrok antar warga.

Peristiwa itu terjadi saat bentrokan di Jalan Pelita, Langgur, Maluku Tenggara, pada Selasa (20/2/2024) malam.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Maluku Tenggara AKP Wido Dwi Arifiya Zaen terluka di bagian kepala.

Kapolres Maluku Tenggara AKBP Frans Duma mengatakan, di tengah upaya Wido meredam emosi warga, korban tiba-tiba terkena anak panah.

Baca juga: Anggota Satgas TMMD Sholat Jumat Bersama Warga: Menjaga Keseimbangan Antara Tugas Fisik dan Ibadah

Baca juga: Kakek 61 Tahun Tega Mencabuli Anak Tetangga Hingga 4 Kali Sejak 2023

Baca juga: Kebut! Antrian Pasukan Angkong Satgas TMMD Sragen Tunggu Giliran Saat Cor Jalan Desa Gedongan

Mengetahui Wido terluka, sejumlah anggota polisi segera mengevakuasi korban ke rumah sakit.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat menuturkan, Wido sempat dirawat di Rumah Sakit Karel Sadsutibun Langgur.

Akan tetapi, karena keterbatasan peralatan, korban dirujuk ke Ambon.

"Alhamdulillah kemarin sudah dirujuk ke RS Siloam dan pukul 11 sudah berhasil dioperasi, dicabut anak panah dari kepalanya," ujarnya, Kamis (22/2/2024).

Kini, Wido masih harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Kondisinya juga sudah membaik dan yang bersangkutan stabil," ucapnya.

Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif sempat menjenguk Wido.

Latif memberikan apresiasi atas tindakan Wido yang berusaha melerai bentrok warga.

Latif menilai, perbuatan Wido tersebut merupakan aksi heroik.

Kepada istri dan keluarga korban, Latif berpesan agar tetap bersabar dan berdoa untuk kesembuhan Wido.

"Kami berharap yang bersangkutan tetap kuat dan semangat agar dapat kembali sembuh dan bekerja untuk melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat," ungkapnya.

Selain Wido, satu anggota kepolisian yang bertugas di Brimob juga terkena anak panah di lutut.

Kondisi personel Brimob itu disebut tak terlalu parah dan sudah diizinkan kembali ke rumah.

Bentrokan di Maluku Tenggara ini juga mengakibatkan seorang remaja meninggal. Korban tewas karena diduga terkena tembakan senapan angin.

"Korban masih berstatus sebagai pelajar umurnya 15 tahun. Dia terkena tembakan pada pelipis kanan atas, diduga terkena tembakan terkena proyektil senapan angin yang berkekuatan tinggi," tutur Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat, Kamis.

Adapun mengenai penyebab bentrokan, Roem mengungkapkan bahwa kejadian diduga dipicu oleh pengancaman yang dilakukan salah satu kelompok warga kepada seorang perempuan dari kelompok warga lain.

"Pemicunya kemarin itu ada dua warga dari salah satu kelompok yang datang ke perumahan pemda, lalu melalukan pengancaman kepada seorang ibu di situ," jelasnya.

Buntut dari pengancaman tersebut, terjadilah ketegangan, lalu berujung bentrok di Jalan Pelita. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara Terkena Panah Saat Lerai Bentrok"

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved