Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Wanita Ini Beri Alasan Mau Menikahi Pria Miskin Meski Terlahir dari Keluarga Kaya "Tak Pernah Malas"

Seorang anak menceritakan kisah cinta ayah dan ibunya yang tak biasa, pasalnya sang ibu terlahir dari keluarga kaya sementara ayahnya miskin

Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
TRIBUNJABAR
Seorang anak menceritakan kisah cinta ayah dan ibunya yang tak biasa, pasalnya sang ibu terlahir dari keluarga berkecukupan sementara ayahnya dari keluarga miskin. 

Wanita Ini Beri Alasan Mau Menikahi Pria Miskin Meski Terlahir dari Keluarga Kaya "Tak Pernah Malas"

TRIBUNJATENG.COM- Seorang anak menceritakan kisah cinta ayah dan ibunya yang tak biasa, pasalnya sang ibu terlahir dari keluarga berkecukupan sementara ayahnya dari keluarga miskin.

Hingga pada akhirnya sang ibu tetap mau menikahi ayahnya yang miskin tersebut.

Kisah cerita ini diunggah oleh akun TikTok @viranikoli, dengan mengunggah foto jadul orang tuanya ini.

Dalam unggahan tersebut, sang anak kaget tahu alasan ibunya mau menikah dengan sang ayah.

Awalnya, sang anak menceritakan bahwa sebelum dinikahi ayahnya, ibunya adalah gadis yang lahir di keluarga berkecukupan.

Kemudian ibunya menerima lamaran ayahnya yang merupakan pria chindo (keturunan Cina-Indonesia) berasal dari kampung.

Diceritakan anaknya, bahwa saat melamar ibunya, ayahnya memang tak bergelimang harta.

Bahkan saat lamaran, sang ayah dinyinyiri salah satu anggota keluarga ibunya.

“Ih calon suami kamu udah jelek, hitam, miskin lagi, ngasih uang lamaran dikit, kalau aku sih ogah dikasih segitu doang,” tulis keterangan sang anak mencontohkan perkataan salah satu anggota keluarga ibunya, dikutip TribunJatim.com.

Meski banyak yang meremehkan, ayahnya tetap kukuh dengan pendiriannya dan tetap menikahi sang ibu.

Akhirnya saat pernikahan, mereka menggelar secara sederhana dengan dukungan finansial dari kakak-kakak sang ayah.

Sebelum menikah sang ayah meminta izin pada orang tua sang ibu.

"Saya mau nikahin anak bungsu bapak, saya gak punya uang untuk pesta. Saya cuma punya tabungan untuk lamaran dan bulan madu,”

“Tapi saya udah punya kerjaan dan saya akan kerja keras untuk membahagiakan dia,” ucap perkataan ayahnya.

Lalu setelah menikah, ibu tersebut harus menyesuaikan diri dengan kehidupan yang jauh berbeda dari sebelumnya, tinggal di kampung suami yang sederhana.

Sang ibu yang tadinya hidup enak di Jakarta, tiba-tiba tinggal di sebuah gubuk dengan mertua dan saudara suaminya.

Diceritakan rumah yang mereka tempati kerap mengalami mati lampu.

Tak hanya itu, jarak kamar mandi dari rumah pun juga jauh.

Mendengar kisah hidup ibunya yang ikhlas, ia mengaku bertanya alasan rela hidup merada dengan sang ayah.

“Aku tanya mama, ‘kok mama mau sama papa? kan mama dulu hidupnya enak sama keluarga?’”,” tanyanya kepada sang ibu.

Sang ibu lantas menjawab bahwa suaminya memang miskin namun bukan pemalas.

“Miskin sama males itu dua hal yang sangat berbeda. Jelas, papa kamu miskin, tapi bukan pemalas.”

“Dia pejuang dan itu sangat kelohatan ada di diri dia. Nikahin orang miskin itu gak apa-apa, yang jangan itu ya nikahin orang males,” ucap perkataan ibunya.

Anak mereka kemudian mengungkapkan bahwa ayahnya selalu berusaha memberikan kebahagiaan kepada ibunya meski dengan sumber daya yang terbatas.

Bahkan, sang ayah menabung untuk memberikan kesempatan kepada ibunya untuk pulang liburan ke Jakarta, karena dia melihat kebahagiaan istrinya di sana.

Kisah ini menunjukkan bahwa kebahagiaan dalam pernikahan bukanlah tentang materi, melainkan tentang usaha dan pengorbanan untuk membuat pasangan bahagia.

Dengan kesetiaan, cinta, dan usaha, pasangan ini telah menjalani pernikahan mereka selama 44 tahun, menjadi inspirasi bagi banyak orang tentang arti sejati dari cinta dan komitmen dalam suatu hubungan.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved