Berita Pati
Tekan Angka Kecelakaan, Jasa Raharja dan Korlantas Polri Gelar Santri Aman Berkendara di IPMAFA Pati
Ribuan santri dari Kabupaten Pati dan sekitarnya mendapat edukasi dan sosialisasi tentang keselamatan berkendara (safety riding).
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PATI – Ribuan santri dari Kabupaten Pati dan sekitarnya mendapat edukasi dan sosialisasi tentang keselamatan berkendara (safety riding) di kampus Institut Pesantren Mathali'ul Falah (IPMAFA) Pati, Selasa (27/2/2024).
Kegiatan bertajuk Santri Aman Berkendara (Trimandara) ini terwujud atas kolaborasi Direktorat Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja bersama Korlantas Polri.
Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja, Munadi Herlambang, menjelaskan bahwa program ini dilatarbelakangi besarnya angka kecelakaan di kalangan pelajar dan mahasiswa, tak terkecuali di lingkungan pesantren.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mulut Jelang Ramadhan, Ratusan Santri Ikuti Pemeriksaan Gigi Gratis
“Khusus untuk kalangan pesantren, kami memiliki program Trimandara sebagai bentuk pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs)," jelas dia.
Munadi berharap, santri yang mengikuti kegiatan ini bisa memahami pentingnya keselamatan dan tata tertib berlalulintas. Sehingga pada akhirnya bisa menurunkan angka kecelakaan.
Untuk diketahui, berdasarkan data Jasa Raharja, pada 2023 lalu total korban kecelakaan lalu lintas yang memperoleh santunan berjumlah 152.243 orang, atau meningkat 5,8 persen.
Peningkatan terjadi untuk pembayaran santunan sebesar 4,4 persen dibanding tahun sebelumnya, atau secara Compounded Annual Growth Rate (CAGR) 5 tahun tumbuh 3,74 persen.
Meski demikian, terjadi penurunan fatalitas korban yang ditandai dengan penurunan santunan meninggal dunia sebesar 3,41 persen secara year on year (yoy).
Hal ini ditandai penurunan jumlah korban meninggal dunia sebesar 5,20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Tren penurunan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas itu sejalan dengan kajian dalam lampiran dukumen RUNK LLAJ (Perpres No. 1 Tahun 2022).
Regulasi itu menyatakan prorgram KLLAJ di Indonesia telah berhasil mereduksi jumlah fatalitas sebesar 42 persen dibanding jumlah fatalitas tanpa penanganan.
"Adapun, realisasi kecepatan penyerahan santunan adalah 1 hari 6 jam dari target maksimal 2,5 hari," jelas Munadi.
Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri, Brigjen Pol Bakharuddin Muhammad Syah, menambahkan bahwa setiap tahun angka kecelakaan yang melibatkan Gen Z atau pelajar selalu menempati posisi tertinggi.
Tahun 2022 misalnya, tercatat 137 ribu kasus kecelakaan yang melibatkan 150.455 korban dengan persentase kematian sebanyak 70 persen.
“Untuk kasus kecelakaan lalu lintas tertinggi terjadi pada usia 15 tahun hingga 19 tahun,” terang Bakharuddin.
Dia mengatakan, Polri menangani 7.180 kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia sejak 1 hingga 21 Agustus 2023.
Data itu didapat dari IRSMS Korlantas Polri yang diakses pada Selasa 22 Agustus 2023 pukul 12.00 WIB.
Kecelakaan mengakibatkan 782 orang meninggal, 9.053 orang luka ringan, dan 779 orang luka berat.
Sebanyak 42.080 orang terlibat sebagai pengemudi saat kecelakaan.
“Mirisnya, sebanyak 6.004 pengemudi masih berusia di bawah 17 tahun atau kurang lebih 14,3 persen dari jumlah tersebut,” terang dia.
Bakharuddin menjelaskan, melihat angka kecelakaan yang cukup tinggi di kalangan usia produktif ini, pelajar dan santri perlu mendapat edukasi.
"Maka program di kelompok santri ini kami lakukan untuk melihat sampai mana pengetahuan mereka tentang berlalu lintas. Alhamdulillah para kiai proaktif," kata dia.
Dia juga mengapresiasi Jasa Raharja yang proaktif bekerja dari hulu ke hilir dalam hal keselamatan berkendara. Tak hanya pemberian santunan terhadap korban kecelakaan, melainkan juga kegiatan preventif lewat edukasi.
"Setelah mendapat pencerahan seperti ini semua akan menjaga diri, selamat untuk diri dan pengendara lain. Setelah tahu aturan, dia taat, setelah taat dia tidak melanggar," ucap dia.
Bakharuddin berharap, kegiatan ini akan berkolerasi dengan angka kecelakaan yang menurun. Sehingga tidak lagi terjadi 27-29 ribu korban meninggal tiap tahun.
"Alangkah disayangkan jika masyarakat usia produktif meninggal di jalan," tandas dia.
Sementara, Rektor IPMAFA KH Abdul Ghaffar Rozin mewakili komunitas pesantren menyambut baik inisiatif Jasa Raharja dan Korlantas Polri yang menggelar kegiatan ini.
Baca juga: "Ini Pasti Bukan Jatuh, Tapi Dianiaya" Terbongkarnya Kematian Santri di Kediri, Ortu Curiga Ada Luka
"Kita semua sadar bahwa berkendara secara aman menjadi sangat penting. Apalagi tingkat kecelakaan di Indonesia sangat tinggi. Butuh ditangani secara masif," ucap pria yang akrab disapa Gus Rozin ini.
Pihaknya ingin, setelah mendapat edukasi hari ini, para santri bisa menjadi pelopor keselamatan berkendara.
"Saya mewakili pesantren di Kajen, Pati dan sekitarnya, serta seluruh Indonesia menyambut baik kegiatan ini. Mudah-mudahan bisa diintensifikasi dan dilanjutkan," tandas dia. (mzk)
Jubir Gerindra Pati Duga Aksi Demo Minta Penggantian Anggota Pansus dari PDIP Ada yang Menunggangi |
![]() |
---|
Janji Berpihak ke Rakyat Diuji di Pati: Warga Desak Partai Gerindra Pecat Bupati Sudewo |
![]() |
---|
Bupati Pati Sudewo Sanggupi Tuntutan Petani soal Izin Tambang hingga Reforma Agraria |
![]() |
---|
Petani Desak Bupati Pati Sudewo Keluarkan Rekomendasi Pengajuan TORA 7,3 Hektare di Pundenrejo |
![]() |
---|
Suara Semar dari Lereng Kendeng: Jerit Petani Pati yang Tanah dan Airnya Dirampas Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.