Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

"Kok Boleh, Kan Belum Menikah?" Ini Jawaban Pimpinan Aliran Sesat Tukar Pasangan Saat Ditanya Jamaah

"Kok boleh, Yai, kan belum menikah?" Seorang jamaah aliran sesat tukar pasangan bertanya pada pimpinannya.

Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
TIKTOK
"Kok Boleh, Kan Belum Menikah?" Ini Jawaban Pimpinan Aliran Sesat Tukar Pasangan Saat Ditanya Jamaah 

"Kok Boleh, Kan Belum Menikah?" Ini Jawaban Pimpinan Aliran Sesat Tukar Pasangan Saat Ditanya Jamaah

TRIBUNJATENG.COM - "Kok boleh, Yai, kan belum menikah?" Seorang jamaah aliran sesat tukar pasangan bertanya pada pimpinannya.

  

Hal ini terlihat dari video aliran sesat tukar pasangan yang beredar luas di media sosial.

 

Dalam video tersebut, terlihat empat pria mengenakan baju gamis dan memakai sorban.

 

"Kebebasan di sini gitu, boleh tukar-tukaran, yang penting suka sama suka. Jadi kalau mau ya silakan," jawab pimpinan tersebut.

  

Tidak hanya itu, ia pun mengatakan jika para jamaah yang mengikuti pengajian ini tak akan menyesal karena dijamin masuk surga.

  

"Makanya kalau ngaji di sini jangan sampai istilahnya nyesel, jangan nyesel, ada jaminannya, ada tunjangannya ada segala-segalanya, dunia akhirat dijamin," ungkapnya.

  

Keberadaan aliran sesat tukar pasangan terdeteksi berada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

  

Pimpinan mereka diketahui bernama Samsudin atau Gus Samsudin, pemilik Pondok Nuswantoro di Kecamatan Kademangan.

  

Diberitakan sebelumnya, viral pimpinan aliran sesat memperbolehkan bertukar pasangan.

 

"Ajaran dari leluhur saya. Boleh, boleh di sini (tukar pasangan)," kata salah satu pimpinan.

  

Setelah itu, ada seorang wanita yang mengenakan abaya dan bercadar hitam maju ke depan.

  

Kemudian pimpinan mengatakan bahwa bebas bertukar pasangan.

  

"Di sini bebas ya, siapa aja juga boleh. Dari anjuran kita, lain jenis juga bisa di sini gitu ya, jadi dibebaskan," ujar dia.

  

Pemimpin menegaskan yang penting masing-masing pihak suka sama suka.

  

"Kalau misalnya senang pada senang, biar pun bukan suami istri, bebas yang penting suka sama suka," jelas pemimpin lebih lanjut.

  

Bahkan tukar pasangan tidak hanya diperbolehkan bagi pasangan suami istri.

  

Pasalnya, yang tidak berpasangan pun boleh memilih, asalkan suka sama suka.

  

"Ya terus  kalau misalnya kita suka namanya suami istri, kaya suami istri gitu pergaulannya misalnya, di sini dibebaskan," kata pemimpin yang dipanggil dengan sebutan Yai tersebut.

  

Pemimpin tersebut menuturkan di agama lain tidak ada aliran itu.

  

"Masalah mau tukar pasangan pun boleh, yang penting suka sama suka intinya. Makanya di agama yang lain gak ada itu," tandasnya.

 

Motif Samsudin Sebar Luaskan Aliran Sesat Tukar Pasangan

  

Kapolres Blitar, AKBP Wiwit Adisatria menegaskan, video viral itu merupakan konten yang dibuat Samsudin.

  

Video itu dibuat untuk meningkatkan subscriber channel YouTube Samsudin.


"Ada beberapa hal yang perlu saya tegaskan terkait video viral yang dilakukan Samsudin. Pertama, video tersebut dibuat hanya untuk menaikkan subscriber YouTube yang bersangkutan (Samsudin)," kata AKBP Wiwit Adisatria, dikutip dari Tribun Jatim, Selasa (27/2/2024).


"Kemudian yang kedua, bahwa pengobatan tersebut tidak ada, pengobatan yang disebutkan beberapa nama di situ (video) adalah fiktif belaka. Kami pastikan tidak ada di wilayah Kabupaten Blitar," lanjut AKBP Wiwit Adisatria.


Dikatakannya, petugas Polres Blitar sudah mendatangi Samsudin pada Senin (26/2/2024) malam.


Kepada petugas, Samsudin menyampaikan, video itu dibuat hanya untuk konten. Kejadian dalam video itu tidak terjadi.


"Kami juga dalami pembuatan video itu. Informasi yang kami terima video itu dibuat di Jawa Barat," ujarnya.


Menurut AKBP Wiwit Adisatria, pada video di YouTube paling bawah ada diskripsi disclaimer yang menyebutkan kejadian di konten itu fiktif.


"Tapi, ini menurut saya agak culas sedikit. Tentunya (video) ini sudah meresahkan. Yang bersangkutan (Samsudin), pagi ini berjanji untuk membuat klarifikasi terhadap video tersebut," katanya.


Menurut AKBP Wiwit Adisatria, video itu meresahkan dan perlu kedewasaan berpikir baik bagi yang melihat maupun yang membuat video.


AKBP Wiwit Adisatria juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu membuat hal-hal maupun konten-konten yang bisa meresahkan masyarakat untuk menjadi terkenal maupun menaikkan follower dan meningkatan subscriber.


"Ini perlu kedewasaan, baik konten kreator sendiri maupun masyarakat. Dari deskripsi paling bawah menyebutkan konten itu dibuat fiktif belaka, namun hal ini sudah meresahkan," ujarnya.


Lebih lanjut dikatakan AKBP Wiwit Adisatria, Samsudin berjanji membuat klarifikasi terkait konten video yang telah dibuat.


"Kami tunggu saja (klarifikasinya), kalau tidak (ada klarifikasi) akan kami tindak lanjuti, karena ini sudah meresahkan. Yang jelas, video itu fiktif dan tidak terjadi di Kabupaten Blitar. Tidak ada nama-nama dan tidak ada pengobatan seperti di video tersebut. Alirannya juga tidak ada di Kabupaten Blitar," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved