Pemprov Jateng Bikin Gerakan Pangan Murah: Stabilkan Inflasi dan Turunkan Harga Beras
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengintensifkan Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan target 100 kali hingga Idul Fitri.
TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 100 kali hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang.
Program ini diupayakan untuk menstabilkan inflasi dan mengurangi harga beras di pasar.
"Pada saat ini, sudah dilaksanakan sebanyak 72 kegiatan GPM," ujar Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, setelah mengawasi Gerakan Pasar Murah di halaman Kantor Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, pada Rabu, 28 Februari 2024.
Nana menjelaskan bahwa sejumlah harga sembako mengalami kenaikan, seperti harga beras medium berkisar antara Rp15 ribu hingga Rp16 ribu, dan beras premium sekitar Rp19 ribu sampai Rp20 ribu. Selain itu, harga komoditas cabai, telur, dan daging juga mengalami fluktuasi.
Menurut Nana, tujuan GPM tidak hanya untuk menstabilkan inflasi tetapi juga untuk membantu keterjangkauan masyarakat dalam membeli bahan pangan.
Harga komoditas di GPM lebih terjangkau dibandingkan harga di pasar, karena Pemprov Jateng memberikan subsidi transportasi kepada para vendor.
Setidaknya, terdapat 13 vendor yang terlibat dalam GPM di Kabupaten Magelang. Mereka menyediakan bahan pangan seperti beras, gula, minyak goreng, ayam potong, telur, hingga tepung.
Sebagai contoh, Bulog Cabang Magelang awalnya menyediakan stok 6 ton beras. Setelah melihat antusiasme masyarakat, Bulog kemudian menambah stok menjadi 2 ton, sehingga totalnya mencapai 8 ton beras SPHP dari Bulog. Selain itu, ada stok beras yang dijual oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat sekitar 2 ton.
"Alhamdulillah, pelaksanaan GPM tadi cukup ramai. Ini akan terus kita gencarkan, tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi mungkin nanti juga di tingkat kabupaten/kota akan melaksanakan hal yang sama," kata Nana.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari, menambahkan bahwa pemilihan Kabupaten Magelang sebagai lokasi Gerakan Pasar Murah (GPM) dikarenakan daerah tersebut sebelumnya termasuk dalam kategori indeks perkembangan harga (IPH) tinggi.
"Selain itu, Kabupaten Magelang juga merupakan salah satu dari 17 kabupaten dengan tingkat kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah," ujarnya.
Ani, seorang warga Mungkid, menyatakan bahwa Gerakan Pasar Murah sangat membantu kalangan menengah ke bawah. "Saat ini, harga beras minimal mencapai Rp15 ribu atau bahkan lebih. Dengan adanya pasar murah, harga Rp10.900 per kilogram sangat membantu untuk berbelanja," ujar Ani.
Dia berharap agar pemerintah dapat terus menurunkan dan menstabilkan harga bahan pokok. (*)
Tanpa Antrean Apalagi Berdesak-desakan, Begini Cara Polisi Jual Pangan Murah di Kota Tegal |
![]() |
---|
2 Napi Lapas Magelang Peroleh Amnesti Presiden Prabowo Subianto |
![]() |
---|
Cerai dari Ade Maya, Ibnu Jamil 4 Tahun Dicueki Anak: Mencair di Acara Akmil Magelang |
![]() |
---|
Pelaku Curanmor Viral Dikejar Emak-emak Akhirnya Ditembak Polisi, Pernah Beraksi di Magelang |
![]() |
---|
Uji Coba Kedua, PSIS Semarang Siap Hadapi PPSM Magelang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.