15 Warga Jepara Meninggal Kasus DBD, 11 Jenazah Kategori Anak-anak

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mencatat kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal Januari hingga 29 Februari 2024, dengan dominasi korban dari kalangan anak-anak.

"Pada laporan sementara melalui DBD elektronik dari 1 Januari hingga 29 Februari 2024, terdapat 15 kasus kematian. Dari jumlah tersebut, 11 kasus berasal dari kalangan anak-anak, sementara sisanya terdiri dari remaja dan lanjut usia," ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinkes Kabupaten Jepara, Eko Cahyo Puspeno, di Jepara pada hari Jumat.

Dari 11 kasus anak yang meninggal, rentang usianya adalah 2-11 tahun. Selanjutnya, dua kasus melibatkan individu berusia 16 dan 19 tahun, sedangkan dua kasus lainnya melibatkan individu berusia 50 dan 67 tahun.

Baca juga: RSUD Kartini Jepara Rekrut PKWT Antisipasi Lonjakan Kasus DBD, 6 Dokter dan 16 Perawat Dikontrak

Secara total, kasus DBD di Kabupaten Jepara mencapai 824 kasus, terdiri dari 689 kasus tersangka, 120 kasus positif, dan 15 kasus kematian.

Penting untuk dicatat bahwa Pemkab Jepara telah menetapkan status tanggap darurat kasus DBD sejak 23 Februari 2024, dengan harapan dapat meningkatkan kewaspadaan dan peran semua pihak dalam pencegahan dan penanggulangan DBD. Dukungan anggaran dari Pemda Jepara juga diharapkan dalam penanganan masalah ini.

Masyarakat diimbau untuk ikut serta dalam upaya pencegahan DBD melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara bersama-sama. Pemkab Jepara juga menggalakkan Gerakan Jumat Bersih dan PSN di semua institusi, fasilitas umum, termasuk sekolah-sekolah, serta lingkungan masyarakat. Semua ini menjadi bagian dari langkah-langkah konkret dalam mengatasi merebaknya kasus DBD di Kabupaten Jepara.