Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pemilik Rumah yang Dipakai Samsudin Baru Tahu Isi Video Tukar Pasangan Setelah Didatangi Polisi

Potongan video tentang aliran yang menyebut para santri bisa bertukar istri viral di media sosial.

KOMPAS.COM/ASIP HASANI
Rumah yang digunakan untuk membuat konten video bertukar pasangan di Desa Jatilengger, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jumat (1/3/2024). 

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Samsudian diperiksa pada Kamis (29/2/2024) sejak pukul 05.00 WIB hingga 12.35 WIB.

Sementara itu Kapolres Blitar AKBP Wiwid Adi Stria menyebut konten tersebut dibuat hanya untuk mencari sensasi.

“Video tersebut dibuat untuk menaikkan subscriber dari yang bersangkutan (Samsudin),” kata Wiwid saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (28/2/2024).

Direkam di Blitar, bukan di Jawa Barat

Samsudin sempat menyebut video tersebut direkam di wilayah Jawa Barat. 

Namun dari hasil penyidikan polisi, video tersebut direkam di sebuah rumah milik Lahuri (63), di Desa Jatilengger, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar

"Pembuatannya hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Malam hari, pekan lalu," ujar Lahuri yang juga menjabat sebagai ketua RT di Dusun Jatinom, saat ditemui wartawan, Jumat (1/3/2024).

Ia bercerita perekaman video dilakukan pada malam hari hingga menjelang pagi. Menurutnya, tak ada perjanjian sewa menyewa antara dirinya dengan Samsudin saat pembuatan video itu.

Lahuri mengaku hanya diberi uang Rp 200.000 untuk biaya membuat kopi bagi kru dan pemeran dalam video.

"Karena anak saya anak buah dia. Sopirnya. Maka daripada memakai rumah orang lain, gak apa-apa di rumah sini saja," terangnya.

Namun ia tidak menjelaskan lebih detail tentang anaknya yang bekerja sebagai sopir pribadi Samsudin. Dia hanya menyebut bahwa anaknya kebetulan tinggal tidak jauh dari Pondok Pesantren Nuswantoro di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Menurut Lahuri, ada 10 pemeran dalam video tersebut yang mengaku sebagai warga Jawa Barat.

"Pengakuannya orang Jawa Barat. Karena waktu itu saya tanya dari mana. Cuma sebatas itu saja saya nanya," terangnya.

Meski demikian, Lahuri mengaku sama sekali tidak mengetahui isi video yang dibuat di rumahnya. Ia baru tahu setelah rumahnya didatangi anggota polisi.

Lahuri juga mengaku sempat khawatir masyarakat menyangka adanya perbuatan melanggar norma sosial di rumahnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved