Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pengalaman Supawi Saat Banjir Bandang Terjang Pekalongan, Terdengar Suara Bergemuruh

Ketika gemuruh menggema di keheningan malam, Supawi, warga Desa Sidomulyo, menjadi saksi bencana banjir bandang yang menghempas desanya.

|

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Supawi (60) warga RT 2 RW 1, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah mendengar suara gemuruh dari arah gunung sebelum terjadinya banjir bandang dan tangan longsor, pada hari Minggu (3/3/2024) malam.

"Kejadian banjir bandang itu tidak lama mas, sekitar 5-10 menit. Tapi sebelumnya, terdengar suara gemuruh yang kencang sekali," kata Supawi (60) warga RT 2 RW 1, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah kepada Tribunjateng.com, Senin (4/2/2024).

Pada saat terdengar suara gemuruh yang keras sekali, ia bersama keluarga masih di dalam rumah. Ketika mau melarikan diri di depan rumah sudah penuh material longsoran.

Baca juga: Detik-detik Ibu dan Bayi 2 Tahun Terseret Arus Banjir, Mengungsi ke Rumah Pak RW Tapi Sudah Penuh

Lalu saat kejadian, warga pada yang bisa keluar rumah langsung berhamburan untuk menyelamatkan diri.

"Hendak melarikan diri dari rumah, tapi di depan rumah sudah penuh air, batu, kayu, dan itu langsung masuk ke dalam rumah."

"Saya melihat pohon dan batu besar berjalan dari atas gunung karena besarnya air bah," imbuhnya.

Supawi mengungkapkan, kejadian itu pada hari Minggu (3/3/2024) pada saat itu hujan lebat terjadi dari siang hingga malam hari.

"Hujan lebat itu sejak pukul 14.00 WIB, hingga jam 20.00 WIB."

"Semalam itu saya kira jembatan yang hilang, karena saat kejadian material berada di atas semua. Ternyata, tangan-tangan dan pengaman jembatan itu hilang diterjang banjir bandang," ungkapnya.

Selain kerusakan jembatan, ada dua rumah yang jebol akibat bencana tersebut.

"Tiga sapi, dua bidang sawah, dan dua kebon pohon pinus milik warga juga hilang," ucapnya.

Supawi menambahkan, hari ini warga melakukan kerja bakti sambil menunggu alat berat dari Pemkab Pekalongan.

"Kerja bakti dilakukan sejak malam hari tujuannya agar jalan bisa dilalui kendaraan, dan sekarang juga dilakukan kerja bakti lanjutan,"tambahnya.

Pantauan Tribunjanteng.com, warga dibantu dengan desa, kecamatan hingga TNI melakukan kerja bakti untuk membersihkan material longsoran dan banjir bandang.

Sementara itu, Babinsa Kodim 0710 Pekalongan Peltu Samira mengatakan, ada lima kepala keluarga menjadi korban dalam musibah ini.

"Alhamdulilah tidak ada korban jiwa akibat longsor ini, namun ada beberapa rumah warga yang terdampak, dan saat ini kita bersama-sama dengan warga lainya sedang melaksanakan pembersihan material longsor baik di jalan maupun di rumah warga yang terdampak," katanya.

Ia menceritakan, memang saat kejadian terjadi kepanikan warga karena melihat banjir bandang.

Dalam kejadian ini, tidak ada korban jiwa.

"Rumah saya tidak jauh dari lokasi kejadian, melihat bencana itu warga pada keluar rumah. Pada menangis semua. Kemudian, saat meminta masyarakat untuk tenang dan langsung mengevakuasi barang-barang yang sekiranya penting," imbuhnya.

Adanya kejadian tersebut Peltu Samiran juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati mengantisipasi kemungkinan longsor susulan di wilayah tersebut. (Dro)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved