Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Heboh Bentrokan 2 Ormas Pakai Senjata Api Buatan Rusia, 11 Orang Ditahan

Heboh anggota organisasi masyarakat (Ormas) pakai senjata api buatan Rusia saat hendak terlibat bentrokan.

Editor: raka f pujangga
Thinkstock
Ilustrasi senjata pistol revolver - Seorang anggota Polisi tertembak oleh senjata api revolver milik anggota Polri lainnya atau peristiwa polisi tembak polisi terjadi di wilayah hukum Polda Bengkulu. 

TRIBUNJATENG.COM, MEDAN - Heboh anggota organisasi masyarakat (Ormas) pakai senjata api buatan Rusia saat hendak terlibat bentrokan.

Dua anggota ormas yang bertikai itu yakni Ikatan Pemuda Karya (IPK) dan Pemuda Karya Nasional (PKN).

Personel Sat Brimob Polda Sumut menangkap 11 orang saat melakukan patroli dan razia.

Baca juga: Kolombia Hentikan Beli Senjata Israel, Dampak Pembantaian Warga Gaza Saat Tunggu Bantuan

Enam orang dari ormas IPK dan lima dari ormas PKN tersebut diduga hendak saling serang menggunakan senjata api hingga senjata tajam.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, pertama kali pihaknya menangkap lima anggota ormas PKN di Jalan Jamin Ginting KM. 20,3, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli serdang, Selasa (5/3/2024) sekira pukul 01:00 WIB dinihari.

Dalam penangkapan anggota ormas ini, polisi mendapati 1 pucuk pistol Makarov buatan Rusia, 1 magazine, 43 butir amunisi, 4 senapan angin, 13  samurai/klewang, dan 4 pisau.

Kemudian, satu mobil Suzuki pikap juga dua mesin judi jenis tembak ikan.

"5 orang anggota ormas PKN yang diduga akan melakukan penyerangan di dalam mobil Avanza hitam tanpa plat dan ditemukan berbagai barang bukti,"kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (5/3/2024).

Selanjutnya, pada pukul 06:30 WIB tadi personel Polrestabes Medan menangkap enam orang anggota Ormas IPK dan didapati barang bukti sejumlah senapan angin dan busur panah.

Dalam penangkapan ormas IPK, turut ditangkap Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) cabang Kecamatan Pancur Batu bernama Diamanta Sembiring.

"Diamankan 6 orang termasuk ketua IPK Diamanta Sembiring beserta sejumlah senapan angin, senjata tajam dan puluhan busur panah."

Polisi menjelaskan, keributan antar ormas bermula pada Jumat (1/3/2024) 04:30 WIB lalu, dimana beberapa orang anggota IPK memberhentikan truk milik PT Key Key yang bergerak ke dalam tambang galian C.

Disini mereka melempari truk hingga menembaki sopir menggunakan senapan angin hingga luka.

"Kejadian diawali beberapa orang dari IPK hari  memberhentikan truk milik PT Key Key bergerak ke dalam galian C  lalu dilempari dan ditembak mengakibatkan kaca pecah serta sopir di tembak senapan angin."

Selanjutnya, kata Hadi, sekira pukul 05:35 WIB paginya, anggota ormas dari PKN membalas serangan dengan melempar rumah anggota IPK di sekitar Simpang Martabe.

Lalu pada pukul 06:00 WIB, ormas IPK kembali menyerang truk milik PT Key Key dan mengakibatkan sopir luka-luka.

Hasil penyelidikan sementara yang dilakukan Polisi,  ormas IPK menyerang truk milik PT Key Key lantaran pemilik perusahaan tersebut merupakan abang kandung dari ketua ormas Pemuda Karya Nasional (PKN).

"Perselisihan antara PKN dengan IPK dimana PT Key key menjadi pelampiasan pihak IPK karena ketua PKN merupakan abang kandung dari pemilik PT Key Key."

Baca juga: Letakkan Senjata, Angkat cangkul saat TMMD Reg ke-119 Kodim 0725/Sragen

Pasca diamankan, baik anggota Ormas IPK dan Ormas PKN beserta barang bukti dibawa ke kantor Polisi guna pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi berjanji tak akan mentolerir siapapun yang menggangu ketertiban masyarakat.

"Para pelaku dari kedua ormas sudah ditangkap polisi dan dalam proses. Polisi tegas akan menindak siapapun yg menganggu ketertiban masyarakat," katanya. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Tribunmedan.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved