Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan

Hotel Bersiap Sediakan Paket Bukber Ramadan 2024

Pelaku industri perhotelan Jawa Tengah bersiap menyambut lonjakan tamu selama momentum ramadan 2024. Lonjakan tersebut utamanya mengarah

Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Persiapan menu buka puasa di Hotel Dafam Semarang, Selasa (5/3/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Pelaku industri perhotelan Jawa Tengah bersiap menyambut lonjakan tamu selama momentum ramadan 2024. Lonjakan tersebut utamanya mengarah pada pelayanan food and beverage (FnB), di mana biasanya sebagian masyarakat akan berbuka puasa di hotel ataupun restoran.

"Ramadan nanti pasti memanjakan yang Bukber (buka puasa bersama), baik untuk perorangan maupun instansi. Bukber di hotel sekarang ini sudah menjadi tren terutama di Semarang, Solo, dan Purwokerto. Tiga kota ini sudah tren buka puasa di hotel," kata Wakil Ketua PHRI Jateng Bambang Mintosih dihubungi Tribun Jateng, Selasa (5/3/2024).

Benk, sapaannya itu menjelaskan, hampir semua hotel saat ini sudah siap dengan paket-paket bukber yang akan dihadirkan pada bulan puasa nanti.

Ia menyebutkan, paket dihadirkan itu sesuai dengan kreativitas hotel masing-masing.

Menurutnya, harga paket Bukber yang ditawarkan pun berbeda-beda. Dari data yang ia terima dari para anggota, disebutkan harga paket bukber ditawarkan yakni kisaran Rp 85 ribu sampai 300 ribuan per orang.

"Kebetulan semua (anggota) membuat program Bukber (buka puasa bersama), karena saat ramadan yang menjadi andalan adalah Bukber. Saya yakin (hotel dan restoran) akan ramai semua, karena ini sudah menjadi tren (tiap ramadan)," jelasnya.

Di sisi itu Benk menyebutkan, di tengah banyaknya hotel yang menawarkan paket buka puasa tersebut menjadi tantangan bagi hotel-hotel untuk mengemas paket yang menarik bagi konsumen.

Ia menyebutkan, FnB masing-masing hotel harus memiliki keunggulan masing-masing.

Selain soal rasa dan tampilan menu yang dihidangkan, menurutnya pelayanan dan kesiapan fasilitas hotel untuk menyambut para tamu juga perlu diperhatikan.

"Misalnya tempat wudu, itu saat ini masih menjadi kendala karena minim. Dikarenakan waktu magrib cuma sebentar, mestinya disiasati betul untuk tempat wudu ini agar tamu tidak usah antre lama-lama," terangnya.

Sementara itu terkait okupansi hotel jelang ramadan ini, Benk menyebutkan berada di kisaran 60 persen.

Menurutnya, okupansi hotel akan mengalami tren kenaikan pada dua hari jelang ramadan mendatang.

"Okupansi sekarang masih sekitar 60 persen. Satu hari menjelang ramadan, biasanya akan penuh. Kalau H-2 ramadan, itu okupansinya 80 persen. Tren kenaikan ini biasanya terjadi seiring tradisi nyekar jelang ramadan. Oang dari luar kota datang nyekar, sebagian  menginap di hotel," imbuhnya. (idy)

Baca juga: Produk Baru Smartfren Router Internet Rumahan, Warga Kudus Bisa Beli Seharga Rp 499 Ribu

Baca juga: BREAKING NEWS, Indra Iskandar Sekjen DPR Dicegah Pergi ke Luar Negeri, KPK: Berlaku 6 Bulan

Baca juga: "Ini Bukan Isu Hukum Tetapi Politik" Gus Romli Sebut Laporan IPW Bagian Upaya Memperlemah Ganjar

Baca juga: Mahasiswa Sains Data IT Telkom Purwokerto Raih Juara 1 Lomba Reels dalam BIG EVENT KMI ITENAS

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved