Berita Regional
KESAKSIAN Kompol Sandhi Soal Ledakan di Brimob Jatim: 10 Anggota di Ruangan Lain Kena Serpihan
Kompol Sandhi menceritakan, insiden ledakan bahan peledak dari salah satu ruangan tempatnya berdinas.
Ruangan kelas tersebut berjarak sekitar 5-7 meter dengan bangunan yang dibuat sebagai lokasi penyimpanan bahan peledak berukuran sekitar 2 m x 3 m.
Artinya, kedua ruangan tersebut; ruang kelas para anggota dan ruang penyimpanan bahan peledak tersebut, berada di dua area bangunan yang tidak berdempetan satu atap atau satu pondasi.
Sehingga, lanjut Sandhi, saat terjadi ledakan, serpihan kaca ruangan kelas yang pecah itu mengenai tubuh seisi orang di ruangan itu, hingga melukai 10 orang di antaranya.
"Terus, di lain kejadian, eh itu meledak, kena ke personel yang ada di kelas itu. Jarak antara kelas dan ruang yang meledak, sekitar 5-7 meter. Iya 2 ruangan berbeda. Bukan ruang dempet," pungkasnya.
Baca juga: Hari Pertama Puasa 2024 Tanggal Berapa? Jadwal Puasa Ramadhan 1445 H Muhammadiyah, NU dan Pemerintah
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan 10 orang anggota polisi terluka akibat ledakan di dalam markas Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim, Surabaya, pada Senin (4/3/2024).
Korban mengalami luka kategori ringan karena terkena serpihan kaca ruangan yang terlontar akibat ledakan.
Para korban luka ringan itu, telah dievakuasi dan menjalani perawatan medis untuk observasi lanjutan di IGD RS Bhayangkara Surabaya.
"Dampak dari ledakan ini. Itu ada korban, anggota kami 10 luka ringan," kata Imam Sugianto.
Luka yang dialami oleh para korban itu, terdapat pada wajah dan lengan tangan.
Pasalnya, sekitar 15 orang anggota kepolisian sedang berlatih di sebuah ruangan kelas menggunakan metode pelatihan slide power point.
Tema pelatihan saat itu adalah tentang fungsi anggota Gegana dalam menangani insiden pascaledakan.
"Mengapa anggota kami jadi korban? Karena dari gudang yang menyimpan bahan peledak itu, ke tempat latihan. Kebetulan anak buah kami ada yang sedang latihan. Latihan olah TKP pascaledakan," ujarnya.
Ruangan kelas tempat latihan tersebut berjarak sekitar 5-7 meter dengan bangunan yang dibuat sebagai lokasi penyimpanan bahan peledak berukuran sekitar 2 m x 3 m.
Artinya, kedua ruangan tersebut; ruang kelas para anggota dan ruang penyimpanan bahan peledak tersebut, berada di dua area bangunan yang tidak berdempetan satu atap atau satu pondasi.
Sehingga, lanjut Imam, saat terjadi ledakan, serpihan kaca ruangan kelas para anak buahnya itu, berterbangan hingga melukai 10 orang di antaranya.
Mulai Hari Ini! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Hapus Tunggakan PBB Lewat Peraturan Bupati dan Walikota |
![]() |
---|
Pantas Penggusuran Markas Grib Jaya Tak Dilawan Anak Buah Hercules, Ternyata Ada Orang Dekat Jokowi |
![]() |
---|
Diskotek Markas GRIB Jaya Dirobohkan, Petugas Sempat Diadang dan Dilempari Batu |
![]() |
---|
Suami Kerap Nangis dan Minta Dirukyah, Kata Istri Pelaku Pembunuhan Tiwi Pegawai BPS Asal Magelang |
![]() |
---|
Hubungan Gelap Berawal Perkenalan di TikTok Berakhir Tragis di Penginapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.