Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir di Kota Semarang

Tak Hanya Kaligawe, Ini Puluhan Titik di Kota Semarang yang Malam Ini Direndam Banjir

Puluhan titik di Kota Semarang dilaporkan terendam genangan banjir pada Rabu (13/3/2023) malam.

|
Editor: Muhammad Olies
Ist/ Screenshot Video Warga
Sejumlah pengendara terpaksa menuntun sepeda motornya yang mogok usai menerjang genangan air di Terowongan USM, Kota Semarang, Rabu (12/3) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Puluhan titik di Kota Semarang dilaporkan terendam genangan banjir pada Rabu (13/3/2024) malam.

Tinggi genangan air banjir di Kota Semarang bervariasi, mulai dari beberapa sentimeter hingga paha orang dewasa. 

Bahkan dalam sejumlah video yang beredar, banyak pengendara yang terpaksa menuntun sepeda motornya usai menerjang genangan banjir tersebut.

Sepeda motor itu mogok karena ternyata genangan banjir lebih tinggi dari yang diperkirakan.  

Hal itu seperti yang terlihat di kawasan Kaligawe, Terowongan USM dan lainnya.

Sejumlah kendaraan terjebak banjir di Kaligawe dan lalulintas macet total. 

Tribunjateng.com sedang menuju lokasi kejadian dan menghubungi pihak terkait. 

Baca juga: BREAKING NEWS : Kaligawe Banjir, Banjir Kanal Timur Semarang Air Penuh, Lalulintas Macet Total!

Berikut Ini data wilayah genangan air di Kota Semarang pada Rabu (13/3) malam.

Data berasal dari relawan bencana yang ada di Kota Lumpia. 

Wilayah Barat


1 Tri Tunggal
2 Jl. WR Supratman (pertemuan pertigaan Pamularsih)
3 JL. Jend. Sudirman (Depan SPBU dan lampu merah Anjasmoro)
4 Sampokong
5 Jl. Proff Hamka (Jerakah)
6 Jl. Tambak Aji
7 JL. Damar Wulan
8 Jl. Randu Garut
9 Jl. Suratmo
10 Jl. Kuda Mangkang
11 Jl. Taman Siswa Gunungpati
12 Jl. Ariloka, Krobokan
13 Jl. Untung Suropati
14 Perumahan Jatisari
15 JL. Simongan (Kimia Farma)

Kaligawe banjir dan BKT Semarang air penuh
Kaligawe banjir dan BKT Semarang air penuh (istimewa)


Wilayah Timur

1 Jl. Wolter Monginisidi (Sekitar SPBU)
2 Jl. Gebang Anom
3 Jl. Padi Raya
4 Jl. Muktiharjo Raya
5 Kawasan Sekitar Muktiharjo Kidul
6 Kawasan Tlogosari
7 Bawah Tol Kaligawe (Sudah ada CCTV)
8 Terowongan USM dan Depan USM
9 Transmart Penggaron
10 Pintu Keluar Tol Majapahit
11 Jl. Gajah Raya
12 Jl. Dr. Cipto (depan RS Panti Wilasa)
13 Jl. Pedurungan Tengah Raya (Primagama sampai Sang Timur)
14 Jl. Kaligawe (depan Polsek Genuk)
15 Kawasan Pedurungan Kidul (Lapangan Zebra)
16 Jl. Kartini (Pasar Langgar)
17 Terowongan Karangingas
18 Perumahan Pondok Indah
19 Tlogomulyo
20 Perumahan Taman Sari
21 Jl. Kyai Zainuddin Karangroto
22 Kawasan Kantor BPBD Kota Semarang
23 Asrama Polisi Kabluk
24 Jl. Majapahit (Pertigaan Majapahit - Supriadi)


Wilayah Tengah

1 Bundaran Bubakan
2 Jl. Singosari Raya
3 Jl. Lamper Sari
4 Jl. Tentara Pelajar
5 Jl. Perintis Kemerdekaan (Kubota)
6 Jl. Mawar (Srondol Kulon)
7 Jl. MT Haryono (Peterongan)
8 Jl. Wahid Hayim (Kranggan)
9 Perumahan Dinar Indah
10 Perum Korpri Srondol Wetan
11 Jl. Pahlawan (seputaran Simpang Lima, sudah ada CCTV)
12 Jl. Mulawarman
13 Jl. Kauman
14 Kedung Mundu (Depan SPBU)
15 Kampung Kali - Tentrem


Wilayah Utara

1 Jl. Ujungsari Bandarharjo RW 1
2 Jl. Imam Bonjol (depan Hotel Rahayu sampai 0 km Semarang)
3 Jl. Tanjung

Baca juga: Semarang Trending X Gara-gara Hujan Deras dan Angin Kencang, Efek Badai Bibit Siklon 18S

Efek Badai Siklon

Semarang menjadi pemuncak trending di media sosial X, Rabu (13/3/2024). 

Hal ini lantaran hujan deras dan angin kencang terjadi di Semarang nyaris seharian. 

Hujan cukup awet mulai sore hari hingga malam ini. 

Peneliti BRIN, Erma Yulihastin dalam cuitannya di akun X mengatakan, "Efek pergerakan bibit siklon 18S dari barat ke timur (selatan Jatim) menyebabkan hujan deras persisten di Jawa (Demak, Kudus, Pati, Semarang), Madura, dan Kupang. Hujan yg persisten dipicu oleh squall line efek dari vorteks. Semarang dan Kupang waspada".

Persisten artinya hujan cukup lama (awet) terjadi. 

"Saya cek sudah lebih dari 12 jam konsentrasi hujan badainya memang ada di Semarang. Efek squall line besar yg memanjang dari laut menuju pesisir," tulisnya. 

45 Titik Pohon Tumbang

Kota Semarang dari pagi buta hingga malam ini digoyang angin kencang disertai hujan deras, Rabu (13/3/2024).

Akibatnya, 45 pohon tumbang di 13 Kecamatan di Kota Semarang (data Relawan Semarang sampai pukul 19.15 WIB).

Puluhan pohon tumbang tersebut merusak berbagai fasilitas umum (fasum), rumah, tiang listrik, masjid hingga dua mobil hancur tertimpa pohon.

Dari dua mobil itu, satu mobil milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 

Dinas Permukiman (Disperkim) Kota Semarang dan para relawan sampai kelimpungan menghadapi kejadian pohon tumbang tersebut. 

"Dari 45 pohon tumbang, separuhnya yang sudah dikerjakan. Kami utamakan pohon tumbang yang menganggu pengguna jalan dan kabel PLN," ujar Relawan Semarang Siswanto.

Pohon tumbang tak hanya menyebabkan kerusakan fasilitas umum, melainkan pula mengakibatkan beberapa orang alami luka-luka.

Menurut Siswanto, ada tiga orang terluka akibat pohon tumbang di Kokrosono dan dua orang alami luka ringan di Jalan Basudewo. 

"Di Jalan WR Supratman pohon tumbang rusak dua mobil dan dua motor," paparnya.

Dampak kerusakan lainnya, kata dia, pohon tumbang merusak rumah, sekolah, masjid dan merobohkan tiang listrik.

"Kerusakan paling banyak menimpa kabel PLN," ujarnya.

Diakuinya, para Relawan masih fokus penanganan di akses jalan umum. 

Sedangkan pohon tumbang di fasilitas umum seperti di pemakaman dan sekolah belum ditangani. 

"Memang yang diutamakan yang menutup jalan," katanya.

Rincian 45 titik pohon tumbang setiap Kecamatan meliputi Semarang Barat terdapat sebanyak 10 titik, Genuk 3, Ngaliyan 4, Candisari 3, Pedurungan 7, Tembalang 3,
Tugu 1, Gajahmungkur 5, Banyumanik 1, Semarang Tengah 1, Gayamsari 1, Semarang Selatan 4, dan  Semarang Timur 2.

"Sampai malam ini sementara ada 45 titik," beber Relawan Semarang, Lucky.

Terpisah, Manajer advokasi dan Kampanye Walhi Jateng, Iqbal Alma menjelaskan,pohon menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot) berdasarkan peraturan Mendagri Nomor 90 tahun 2019 tentang klasifikasi, kodefikasi, dan nomenklatur perencanaan pembangunan daerah.

Dari aturan itu, pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dialihkan dari dinas perumahan, kawasan permukiman (Disperkim) ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

"Jadi saat ini  DLH sebagai perwakilan pemerintah yang seharusnya mempunyai tugas memastikan RTH itu aman bagi masyarakat," ungkapnya.

Dia menyebut, ketika terjadi pohon tumbang yang menciptakan kerugian masyarakat, ini menjadi bentuk kelalaian pemerintah dalam pengelolaan RTH.

Seharunya korban pohon tumbang dapat menuntut ganti rugi kepada pemerintah.

"Korban bisa menuntut dan mendapatkan ganti rugi," bebernya.

Dia merinci, sesuai dalam Perda Kota Semarang Nomor 8 tahun 2016 pasal 37 ayat 2 Tentang Pengelolaan Pohon Pada Ruang Terbuka Hijau Publik, Jalur Hijau Jalan dan Taman menyebutkan bahwa Setiap orang berhak mendapatkan ganti rugi yang diakibatkan pohon tumbang dan/atau ranting dan/atau dahan tumbang.

Namun demikian, jarang ada korban yang menggugat karena jarang tahu tentang hak gugat dan ganti rugi tersebut.

Selain itu, ketika masyarakat tidak ada yang menggugat, kejadian pohon tumbang akan dianggap hal yang wajar oleh masyarakat dan dianggap sebagai bencana alam.

"Padahal ada orang yang bertanggung jawab di belakangnya," bebernya. (iwn)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved