Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Semarang

Berkah Penjual Ayam Potong di Semarang Saat Ramadan, Permintaan Melonjak Meski Harga Naik

Permintaan ayam potong di sejumlah pedagang pasar tradisional Kota Semarang melonjak saat momen Ramadan ini.

|
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Permintaan ayam potong di sejumlah pedagang pasar tradisional Kota Semarang melonjak saat momen Ramadan ini. Pedagang menyebutkan, permintaan ayam potong di awal ramadan ini mencapai dua kali lipat dibandingkan hari biasa.


Pedagang di Pasar Bulu Semarang Azizah mengatakan, pada hari biasa ia bisa menjual sekitar 100 Kg ayam potong per hari. Ramadan ini, ia menyebut naik hingga dua kali lipat menjadi sekitar 200 Kg per hari.


"Alhamdulillah permintaan ramai, banyak pesanan," kata Azizah di lapaknya, Kamis (14/3/2024).


Azizah lebih lanjut menyebutkan, ramainya pesanan ayam potong pada ramadan ini di antaranya datang dari para pelanggan yang ingin berbagi makanan di bulan ramadan. Selain itu, kata dia, ia juga menerima pesanan untuk berbagi "Jumat Berkah" di bulan ini.


"Banyak pesanan untuk ramadan berkah dan ada juga langganan jumat berkah. Pesannya beda-beda, ada yang 5 Kg dan kadang juga ada yang 25 Kg," sebut Azizah.


Menurut Azizah, permintaan ayam potong memang biasa naik ketika momentum ramadan. Di tengah permintaan yang naik ini, harganya juga turut melonjak.


Azizah mengatakan, kenaikan harga ayam potong sudah terjadi sejak sebelum ramadan.


"Biasanya dari tahun ke tahun, tiap ramadan memang harga ayam naik, tapi tidak semahal ini. 


Tahun ini, menjelang puasa harganya naik sampai Rp 42.000/Kg. Ini sudah sedikit turun jadi Rp 39.000-Rp 40.000/Kg. Kalau untuk harga ini belum stabil, stabilnya di kisaran Rp 35.000-Rp 36.000/Kg," ungkapnya.


Meningkatnya permintaan ayam potong saat momen ramadan ini juga diakui Kamisah, pedagang di Pasar Karangayu Semarang.


Ia menyebutkan, selain permintaan datang dari masyarakat yang ingin berbagi makanan, permintaan juga datang dari rumah tangga dan warung serta resto.


"Alhamdulilah ramai. Sebelum puasa biasanya saya sedia 50 Kg itu habisnya sampai jam setengah 5 sore. Ini saya sedia 60 Kg, siang hari ini tinggal beberapa saja," katanya senang.


Satu di antara pembeli di Pasar Bulu, Darwati menyebutkan sedikit banyak tetap menyediakan masakan ayam di rumah.


Menurutnya, ayam menjadi pilihan lauk dari beberapa lauk lain yang disajikan.


"Saya kalau beli ayam tetap Rp 20.000 entah harganya naik atau turun. Kalau naik begini dapat 1/2Kg, pas turun dapatnya lebih," kata warga Randusari itu. (idy)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved