Berita Viral
Kesaksian Anies Baswedan: Habib Hasan Meninggal Begitu Tenang, Kondisi Puasa Usai Khatamkan Alquran
Habib Hasan bin Jafar Assegaf meninggal dunia Rabu (13/3/2024). pukul 09.00 WIB, dalam kondisi yang begitu tenang
TRIBUNJATENG.COM - Habib Hasan bin Jafar Assegaf meninggal dunia Rabu (13/3/2024). pukul 09.00 WIB, dalam kondisi yang begitu tenang.
Hal itu seperti yang digambarkan oleh Anies Baswedan.
Kepergian Habib Hasan ini mengundang rasa duka bagi banyak orang.
Sebagai pemimpin Majelis Nurul Musthofa, Habib Hasan juga memiliki ribuan jamaah.
Meski begitu kepergiannya yang begitu damai menjadi pelipur lara
Baca juga: Sosok Habib Hasan bin Ja’far Pimpinan Majelis Nurul Musthofa Wafat Usai Salat, Tersenyum dan Wangi
Baca juga: Penyebab Mobil Habib Haedar Menabrak Buntut Tronton di Kendal, Diduga Karena Sopir Mengantuk
Anies Baswedan yang menyempatkan bertakziah ke rumah duka Almarhum Habib Hasan bin Jafar Assegaf. menungkapkan kondisi Habib Hasan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Diketahui, Habib Hasan meninggal dunia selepas melakukan salat Duha pada pukul 09.00 WIB, pada Rabu (13/3/2024).
Belum diketahui pasti penyebab wafatnya sang ulama, namun Habib Hasan menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Cinere.
Anies Baswedan bertakziah ke rumah duka almarhum Habib Hasan bin Ja'far Assegaf di kompleks Masjid Nurul Musthofa, Cilodong, Kota Depok pada Rabu (13/3/2024) siang.
Dalam kesempatan tersebut, Anies mengucapkan belasungkawa mendalam atas wafatnya pendiri Majelis Nurul Musthofa.
"Innalillahiwainnailaihirojiun hari ini kita mendengar kabar duka Habib Hasan Assegaf wafat," kata Anies di lokasi. Dikutip dari Wartakotalive.com, Rabu (13/3/2024).
Ia meyakini sang habib meninggal dalam keadaan husnul khatimah
"Kami meyakini almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah," sambungnya.
Adapun kondisi Habib Hasan sebelum meninggal dunia diungkap oleh Anies usai melaksanakan salat Dhuha dan kondisi sedang berpuasa.
Tak hanya itu, mendiang juga usai mengkhatamkan Al-Qur'an di pagi hari bersama murid-murid sebelum menghembuskan nafas terakhir.
"Tidak ada sakit, selesai menunaikan Dhuha dan sedang puasa dan paginya mengkhatamkan Qur'an bersama dengan murid-muridnya lalu berpulang begitu tenang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Anies menambahkan, almarhum Habib Hasan meningkatkan amal yang perlu diteruskan khususnya Majelis Taklim Nurul Musthofa.
"Insyaallah itu menjadi teladan bagi kita untuk meneruskannya dan kami yakin almarhum akan ditinggikan derajatnya di Sisi Allah," pungkasnya.
Kronologi Meninggal Dunia
Diketahui, pimpinan majelis dzikir Nurul Mustofa meninggal di usia 47 tahun.
"Innalillahiwainnailaihirojiun, telah berpulang ke rahmatullah Al Habib Hasan bin Ja'far bin Umar bin Ja'far Assegaf, pimpinan majelis taklim Nurul Musthofa tadi habis menunaikan salat duha jam 9.01 WIB," ungkap keluarga besar Masjid Nurul Musthofa.
Ia mengatakan, bagi jemaah yang ingin melakukan takziah, bisa datang ke Masjid Nurul Musthofa Center.
Rencananya, jenazah Habib Hasan akan dimakamkan hari ini Kamis (14/3/2024) setelah salat Zuhur di Gubah Umi Fatmah.
"Insya Allah akan disalatkan dan juga disemayamkan di bawah kaki ibunda beliau esok hari (Kamis 14 Maret 2024) ba'da zuhur di Gubah Umi Fatmah, Al-Athos, di Masjid Nurul Musthofa Center, Cilodong, Depok," ujarnya.
"Sekali lagi, saya keluarga besar dari majlis nurul musthofa menginformasikan kepada semuanya para pecinta habib ja'far dan Nurul Musthofa bahwasanya guru kita tercinta tadi pagi ba'da salat duha telah berpulang ke rahmatullah," tuturnya.
"Semoga beliau diberikan oleh Allah SWT tempat yang layak bersama rasulullah SAW," tambahnya.
Wajah Berseri dan Wangi

Kepergian Habib Hasan bin Ja'far Assegaf tak pelak menyisahkan duka yang mendalam bagi jemaahnya.
Salah satunya Syakir Daulay yang begitu sedih atas kepergian sang habib.
Lewat Instagram miliknya, Syakir mengungkapkan detik-detik sang habib menghembuskan napas terakhir.
Ia mengatakan, Habib Hasan bin Ja'far Assegaf meninggal dalam keadaan tersenyum, wajahnya pun berseri-seri, serta wangi selepas dimandikan.
Lebih lanjut, Syakir Daulay juga tak menyangka berada di sisi Habib Hasan bin Ja'far Assegaf di momen berpulangnya.
"Habib... I Love u, meninggal dalam keadaan tersenyum, berseri seri, dan wangi, selepas mandi. terimakasih ya Rabb telah mengizinkan diri yang hina ini disamping beliau saat beliau menghembuskan nafas terakhir dan berpulang keharibaan mu," tulis Syakir, Rabu (13/3/2024).
Syakr mengaku sosok Habib Hasan sangat berati dalam kehidupannya.
"Ya rabb, kali ini saja ya rab. izinkan aku menangis...
Dan Izinkan semua tau, bahwa hari ini akhirnya aku menangis juga sejadi jadinya, bukan karena aku tidak terima, tapi agar semua tau betapa sangat berarti nya beliau dalam hidupku," lanjutnya.
Adik Zikri Daulay berdoa agar dilapangkan kuburnya bersama baginda SAW.
"Ya rabb jadikan kubur nya Roudhoh min riyadhil jannah, bersama kakeknya Baginda Rasulullah SAW, dan izinkan kami kelak bisa kembali berkumpul bercanda tawa bersama beliau di surga Mu
Al Fatihah," tutupnya.
Postingan Habib Hasan Banjir Ucapan Duka
Adapun postingan terakhir Habib Hasan terpantau Selasa (12/1/2023) yang mengunggah momen tarawih kedua di istana segaf.
Habib Hasan sempat mengimami salat tarawih malam kedua Ramadan 1445 H.
Terlihat Habib Hasan mengenakan pakaian berwarna hijau sage.
Ia pun mengingatkan untuk berbuat amal salah dibulan ramadhan ini.
"Tarawih malam ke dua di istana segaf semangat yg menggebu dilanjud dengan pembacaan Burdah suasana tambah terasa bahwa Allah izinkan kita berbuat amal soleh siangnya puasa malamnya ibadah, mari jadikan terus Romadhonmu bermakna seteiap harinya 12 maret 2024," tulisnya.
Unggahan tersebut sontak banjir ucapan duka para jemaah.
"Habibanaaaaa, Min Ahlil Jannah Jannah Jannah" tulis akun @myusuf
"Habib.. makasih udah ngajarin buat cinta sama Rasulullah, semoga di akhirat habib bertemu sama apa yang habib ajarkan kecintaannya kpd kami... Titip salam dan rindu dari kami utk Rasulullah ya bibb" tulis akun @rani
"Habibbbb innalillahii wainnailaihi," tambahnya.
Sosok Habib Hasan

Mengutip dari situs Rabithah Alawiyah, Habib Hasan bin Ja’far Assegaf merupakan pendiri dan pimpinan Majelis Taklim Nurul Musthofa, Jakarta Selatan.
Namanya sudah tak asing lagi bagi umat Islam yang ada di Indonesia.
Habib Hasan bin Ja’far Assegaf biasa dipanggil dengan sebutan Habib Hasan merupakan anak sulung Habib Ja’far Assegaf.
Dia lahir di Kramat Empang, Bogor pada 26 Februari 1977.
Habib Hasan mempunyai empat saudara kandung, yakni Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, Habib Abdulloh bin Ja’far Assegaf, Habib Musthofa bin Ja’far Assegaf dan Habib Sami bin Ja’far Assegaf
Habib Hasan mulai berusaha bisa mengaji pada Syaikh Usman Baraja sewaktu kecil, dan mempelajari ilmu-ilmu Islam pada syaikh-syaikh yang lain.
Sehingga ia menguasai pengetahuan Islam dan dapat menjadi pemimpin majelis taklim Nurul Musthofa Jakarta selatan.
Habib Hasan memulai pendidikan resmi seperti biasa (SD, SMP, dan SMA) dan selanjutnya dilanjutkan di IAIN Sunan Ampel Malang.
Selepas menuntut pengetahuan yang ia cari dari kota Malang, kemudian Habib Hasan memutuskan berusaha bisa bersama alim ulama di Jakarta dengan para Kiyai-Kiyai dan para Habaib (para Habib).
Pada tahun 1997 untuk pertama kalinya Habib Hasan bin Ja’far Assegaf berdakwah, yang dimulai di daerah Sukabumi, Jawa Barat.
Di sana Habib Hasan berdakwah dengan izin Allah SWT mendapatkan jama’ah sebanyak lima ratus orang, lalu Habib Hasan pulang ke Bogor dikarenakan Umi dari Habib Hasan sakit.
Pada tahun 1998 beliau melakukan dakwah kembali, dilakukan di daerah yang sangat jauh yaitu di daerah TimorTimur (yang sekarang menjadi negara sendiri dan pisah dari wilayah Indonesia), tepatnya di daerah Palu. Habib Hasan berdakwah bersama AlHabib Abubakar bin Hasan Alatas.
Pada tahun 1999, dia pergi kembali ke Jakarta, dikarenakan mendapat kabar bahwa guru Habib Hasan Al-Habib Umar bin Hud Alatas telah meningal dunia.
Dari situlah Habib Hasan melihat Jakarta yang dipenuhi oleh para pemuda suka hura-hura dan senang melakukan maksiat kepada Allah SWT, tidak mengenal Allah SWT dan Nabi Muhamad SAW, serta pemuda yang sangat jauh dari ketakwaan sering berbuat maksiat jauh dari sunah-sunah Nabi Muhammad SAW.
Dikarenakan keadaan Jakarta yang bermacam-macam karakter dan berbagai fenomena maksiat, Habib Hasan tersentak untuk berdakwah kepada pemuda di Jakarta.
Karena belum ada celah dan tempat untuk berdakwah di Jakarta, akhirnya beliau kembali ke Bogor untuk membantu orang tua Habib Hasan untuk berdagang berjualan kain yang berkodi- kodi jumlahnya.
Biasanya Habib Hasan menjual kain sehari habis 18 kodi kain, bahkan Habib Hasan menjajahkan daganganya mulai dari kampung ke kampung, dari pesantren ke pesantren.
Di tahun yang sama, ada sekelompok pemuda yang datang untuk berziarah ke Habib Keramat Empang, Bogor.
Para peziarah berasal dari Jakarta Selatan, peziarah tersebut bernama Aray dan Zaenal Arifin.
Para anak muda tersebut menginginkan Habib Hasan untuk berdakwah di Jakarta, akan tetapi Allah SWT belum berkehendak karena Habib Hasan belum niat berdakwah ke Jakarta.
Akhirnya selang beberapa minggu Allah SWT memberikan petunjuk kepada Habib Hasan untuk berangkat ke Jakarta untuk berdakwah, adapun dakwah yang pertama kali Habib Hasan dimulai di wilayah Ciganjur, Jakarta Selatan tepatnya di jalan Jambu Dua Ciganjur di rumah Zaenal Arifin.
Mulailah Habib Hasan berdakwah dengan membuka ratib dan maulid Simthuddurrar secara kecil-kecilan, baru berapa hari di Jakarta untuk berdakwah Habib Hasan sudah mendapatkan ujian baik bersifat dzahir dan batin.
Pada tahun 2000 mulailah Habib Hasan untuk membuat pengajian ratib, yang diikuti oleh dua puluh orang jama’ah, semingu kemudian berkurang jama’ahnya menjadi lima belas orang saja yang mengikuti pengajian ini hari demi hari, minggu demi minggu, jama’ah bukan bertambah tetapi berkurang.
Dengan kondisi yang seperti ini, tidak mengurangi gairah untuk berdakwah di jalan Allah SWT karena Habib Hasan tidak memandang manusia, tetapi ini semua untuk Allah SWT.
Pada akhirnya, ujian Habib Hasan lewati para penduduk kembali lagi untuk mengikuti pengajian yang dipimpin langsung oleh Habib Hasan sendiri, sampai lima puluh jama’ah yang mengikuti pengajian ini.
Dari tahun ke tahun terus bertambah lagi menjadi seratus orang jama’ah. Karena para jama’ah yang terus bertambah banyak, maka di saat itulah beliau berangkat ke Solo untuk menemui Habib Anis Al-Habsyi untuk minta ijazah maulid Simthuddurrar.
Diijinkanlah oleh Habib Anis Al-Habsyi untuk membawakan maulid Simthuddurrar, mulailah Habib Hasan membuka pengajian dengan mengunakan maulid Simthuddurrar, pada saat itu maulid diadakan di wilayah Ciganjur ataupun Kampung Kandang.
Habib Hasan menggagas untuk membuat maulid dengan mengunakan marawis atau ketimpring (rabana) dengan tujuan agar lebih meriah dan ramai.
Pada tahun 2001 jama’ah Habib Hasan bin Ja’far Assegaf terus bertambah mulai dari seratus jama’ah lalu bertambah menjadi 150 orang, sampai akhirnya menjadi 500 jama’ah yang menghadiri pengajian ini.
Tahun yang sama Habib Hasan kedatangan para habib mulai dari Habib Anis AlHabsyi, yang memberikan ijazah maulid Simthuddurrar.
Saat itu pula pengajian ini diberi nama Majelis Ta’lim Nurul Musthofa yang sebelumya bernama Al-Irfan. (Tribuntrends.com)
Habib Hasan bin Jafar Assegaf
Habib Hasan bin Jafar Assegaf meninggal
Majelis Nurul Musthofa
tribunjateng.com
Depok
Anies Baswedan
Geram Tunjangan Ngontrak Rp50 Juta/bulan, Jerome Polin Sentil Wakil Ketua DPR Adies Kadir |
![]() |
---|
Sosok Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN Diculik Lalu Dibunuh, Bongkar Kredit Fiktif Rp 13 M? |
![]() |
---|
Rekaman CCTV Detik-detik Kepala Cabang Bank BUMN Diculik Lalu Dibunuh: Mata Dilakban |
![]() |
---|
Sudah Bisa Isi Aliran Kepercayaan di Kolom Agama Pada KTP, Ratusan Warga Gunungkidul Ganti Identitas |
![]() |
---|
Fakta Baru Kasus Kepala Bayi Putus saat Lahiran, Keluarga 4 Kali Tolak Rujukan Nakes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.