Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Intip Strategi Sudaryono Menangkan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah: Survei Awal Ajur Cuma 20 Persen

Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono menegaskan bahwa kesuksesan tersebut berkat kerja keras semua pendukung Prabowo-Gibran

|
istimewa
Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono tidak mau mengklaim dirinya menjadi penentu kemenangan suara Prabowo-Gibran di Jateng. Menurutnya, suara Prabowo-Gibran bisa unggul di "Kandang Banteng" (basis PDIP) berkat kerja keras semua pendukungnya.

"Mas, saya enggak mau ngaku ini pekerjaan saya. Ini jelas pekerjaannya banyak orang ya. Saya harus akui bahwa memang betul Gerindra menjadi salah satu penggerak ya. Tapi ini kerja kelompok, yang kerja banyak. Ada relawan ada timnya Mas Gibran misalnya, gitu," ujar Sudaryono dalam Podcast yang dipandu Pimred Tribun Jateng, Erwin Ardian, belum lama ini.

Pria asal Grobogan itu mengaku juga terheran-heran sekaligus kaget, kok bisa suara Prabowo-Gibran melesat jauh mengalahkan mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang didampingi Mahfud MD.

Ketua DPD Gerinda Sudaryono, memimpin rapat anggota di Kantor DPD Gerindra Jateng, beberapa waktu lalu.
Ketua DPD Gerinda Jateng Sudaryono, memimpin rapat anggota di Kantor DPD Gerindra Jateng, beberapa waktu lalu. (TRIBUNJATENG/Budi Susanto)

Sudaryono semula memprediksikan suara Prabowo-Gibran di Jawa Tengah mentok di angka 48 persen. Angka tersebut, lanjutnya, sudah cukup mengantarkan Prabowo-Gibran menang satu putaran.

"Jangankan jenengan loh, aku kaget juga. Ternyata kita bisa tekan sampai ke angka 53 persen lebih. Ya 53 koma sekian persen gitulah," ujarnya.

Sudaryono menceritakan awal mula dirinya dipercaya sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah. Dia memegang tongkat komando itu empat bulan sebelum hari pencoblosan Pemilu 2024, tepatnya bulan Oktober 2023.

Posisi saat itu, survei internal Prabowo dibandingkan Ganjar Pranowo sangat jauh sekali.

"Pak Ganjar kalau enggak salah di angka 66 persen (di Jawa Tengah, --red) gitu, Pak Prabowo di angka 20 sekian persen," imbuh dia.

Strategi Sudaryono

Lalu bagaimana strategi Sudaryono setelah dilantik menjadi Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah dan menanggung beban harus memenangkan Prabowo-Gibran dalam waktu empat bulan?

Sudaryono berpikir, sebagai ketua DPD Gerindra Jawa Tengah dirinya hanya bisa mengelola partai, tidak bisa mengelola pihak relawan.

"Sehingga saya begitu datang maka yang penting adalah dalam 4 bulan itu tidak boleh salah langkah. Karena kalau salah enggak ada waktu untuk perbaiki. Tentu saya cek dulu ombak. Kita cek dulu pasukan ini militan enggak? Pasukannya semangat enggak?" urai mantan Asisten Pribadi Prabowo Subianto itu.

Setelah dicek, ternyata pasukan yang tersedia itu sangat mumpuni. Bahkan, Sudaryono melabeli para pasukan itu sebagai "Samurai". Maksudnya, Samurai adalah jalan hidup orang yang punya punya loyalitas dan totalitas.

Lalu Sudaryono membuat strategi harus berkeliling Jawa Tengah untuk mengampanyekan Prabowo-Gibran. Targetnya, sehari harus ada dua kabupaten/kota yang didatangi.

"Saya baru memahami bahwa Cilacap ke Solo itu jauhnya minta ampun dan Brebes sampai Blora itu kalau naik mobil langsung itu jauh juga," katanya.

Sembari berkampanye, Sudaryono pun menggembleng dan melatih para pasukan lapangan alias infanteri partai yang disebutnya "Pasukan Jangkrik". Sebutan Pasukan Jangkrik ini menurutnya sebatas meniru-niru pasukan Gorong-gorong dan Burung Hantu milik partai sebelah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved