Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Polisi Ungkap Fakta Baru Sekeluarga Lompat dari Apartemen di Jakarta Utara

Berawal dari kehidupan sederhana di Solo, hingga perjuangan menghadapi kebangkrutan dan kabar burung tentang pinjaman online.

KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL
Kondisi TKP jatuhnya satu keluarga di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara. 

TRIBUNJATENG.COM - Inilah sejumlah fakta yang diketahui polisi terkait kematian satu keluarga yang melompat di lantai atas sebuah apartemen di Jakarta Utara.

Sebuah keluarga ditemukan meninggal dunia setelah mereka memutuskan untuk melompat dari gedung apartemen di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.

Sebelum peristiwa tragis ini, keluarga tersebut pernah menetap di Solo, Jawa Tengah, menurut laporan dari Tribunnews.com.

lihat fotoSatu keluarga tewas setelah melompat dari lantai 22 apartemen di Penjaringan Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).
Satu keluarga tewas setelah melompat dari lantai 22 apartemen di Penjaringan Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).

Selama berada di Solo, EA (50 tahun) dan AEL (52 tahun), pasangan suami istri dalam keluarga tersebut, tidak memiliki pekerjaan.

Anak-anak mereka, JL (15 tahun) dan JW (13 tahun), pun tidak mengikuti pendidikan formal, meskipun sebelumnya mereka bersekolah di Jakarta Utara.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengungkapkan pada Senin (18/3/2024) bahwa kedua anak tersebut telah berhenti sekolah selama satu tahun.

"Si anak juga kan sudah tidak terdaftar di sekolah dan sudah tidak melanjutkan. Satu tahun anaknya sudah nggak sekolah dua-duanya," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, Senin (18/3/2024).

Lebih jauh lagi, EA dan AEL dulu memiliki bisnis di sektor perikanan dengan memiliki kapal ikan, sebagaimana diceritakan oleh AKBP Hady Siagian, Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara.

Namun, bisnis tersebut gagal selama pandemi Covid-19, yang berdampak serius pada keadaan ekonomi keluarga.

Dampak kebangkrutan tersebut semakin diperparah oleh kemungkinan adanya utang akibat pinjaman online (pinjol), walaupun kepolisian belum bisa memastikan hal tersebut karena ponsel yang dimiliki korban rusak akibat dibawa saat melompat, sehingga mempersulit investigasi.

Hady menambahkan bahwa yang bisa diselamatkan hanya sim card ponsel korban, namun isi dari sim card tersebut masih dirahasiakan sehubungan dengan proses penyelidikan yang masih berlangsung.

Mengisolasi Diri

Dalam dua tahun terakhir, keempat anggota keluarga tersebut telah memilih untuk mengisolasi diri, menghentikan segala bentuk komunikasi dengan keluarga besar dan saudara-saudara mereka.

Kondisi ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan polisi terhadap 12 saksi yang diwawancarai.

Kepala Polisi Resor Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan, pada hari Selasa menyatakan, berdasarkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi tersebut, terdapat indikasi bahwa keempat korban memiliki kecenderungan untuk menjauh dari keluarga besar, menunjukkan perilaku introvert. 

Selanjutnya, polisi melakukan pemeriksaan ulang tempat kejadian perkara (TKP) di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved