Wonosobo Hebat
Pemkab Wonosobo Terus Genjot Pelayanan Kesehatan Masyarakat Melalui Integritas Layanan Primer
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Transformasi Sistem Layanan Kesehatan Primer di setiap unit pelayanan kesehatan dasar menjadi salah satu upaya pemerintah dalam pembangunan di sektor kesehatan.
Tidak hanya untuk meningkatkan kualitas hidup saja, namun juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo saat memberikan arahan dalam Pertemuan Lintas Sektor Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pendopo Wakil Bupati Wonosobo, Selasa (19/3/2024).
“Transformasi pelayanan kesehatan terus-menerus dilakukan Kementerian Kesehatan, salah satunya dalam bentuk integrasi layanan kesehatan primer yang diwujudkan dengan perubahan mendasar pada desain layanan, yang difokuskan pada kelompok sasaran yang diberikan sampai ke tingkat dusun dan keluarga,” terangnya.
Baca juga: Tahun 2024 Pemkab Wonosobo Kolaborasi Pentahelix Terus Kejar Penurunan Angka Stunting
Baca juga: Pentingnya Legalitas dalam Pendirian Kegiatan Usaha, Pemkab Wonosobo Permudah Pengurusan Izin Usaha
Baca juga: Komisioner KPU Wonosobo Divonis Penjara 1 Tahun Masa Percobaan 2 Tahun, Jaksa Ajukan Banding
Lebih lanjut disampaikan, pertemuan lintas sektor tersebut merupakan upaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, serta menguatkan komitmen bersama dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.
“Saya harap kegiatan ini mampu menguatkan komitmen bersama untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, sehingga transformasi sistem layanan mampu berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam aspek kesehatan,” tambahnya.
Senada dengan Sekda, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Jaelan menyampaikan, kegiatan ini merupakan tekad pemerintah dalam menjalankan transformasi sistem kesehatan melalui enam pilar, salah satunya pilar transformasi layanan primer.
Ia menambahkan, transformasi layanan primer diselenggarakan melalui penguatan pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Antara lain, penguatan upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, dan penguatan manajemen di seluruh layanan primer.
“Kegiatan diikuti sekitar 60 peserta, tujuannya untuk melakukan sosialisasi dan advokasi guna memperoleh dukungan lintas sektor dalam integrasi pelayanan. Proses integrasi layanan kesehatan primer di Wonosobo sudah dimulai sejak Januari lalu dan rencananya akan di kick off pada bulan Juni mendatang,” imbuhnya.
Ia menambahkan, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Petunjuk Teknis Pelayanan Kesehatan Primer, integrasi pelayanan ini wajib diterapkan oleh semua puskesmas.
Saat ini, sebagai pilot project integrasi pelayanan kesehatan primer telah ditunjuk 10 puskesmas di 10 desa.
Antara lain Puskesmas Wonosobo 1, Puskesmas Wadaslintang 1, Puskesmas Kepil 1, Puskesmas Selomerto 2, Puskesmas Kertek 1, Puskesmas Sapuran, Puskesmas Kaliwiro, Puskesmas Kalikajar 1, Puskesmas Kejajar 1, dan Puskesmas Garung.
Ia meminta kepada seluruh stakeholder terkait untuk dapat mendukung dan membersamai pelaksanaan kebijakan tersebut.
Mengingat dalam pelaksanaannya, kader kesehatan dan kader posyandu yang merupakan unsur masyarakat, akan bertugas bersama petugas kesehatan (perawat dan bidan), baik di puskesmas pembantu (Pustu) maupun di posyandu. (ima)