Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Singgih Sahara Bantah Terlibat Judi Online, Uang Donasi Rp 200 Juta Lebih Dipakai Buat Ini

Komika asal Semarang Singgih Sahara buka suara terkait donasi Rp 257 juta. Saat ditemui di rumahnya Jalan Karanganyar Gunung

Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Singgih Sahara 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komika asal Semarang Singgih Sahara buka suara terkait donasi Rp 257 juta.

Saat ditemui di rumahnya Jalan Karanganyar Gunung Candisari, Singgih mengaku awal kali membuka donasi itu di tahun 2021 melalui laman KitaBisa.com. Saat awal membuka donasi selama 60 hari di laman itu dirinya mendapat dana sebesar  Rp 2 juta.


"Kemudian dapat lagi Rp 2 juta lagi. Yang donasi banyak tapi nominalnya ratusan ribu," tuturnya kepada tribunjateng.com, Rabu (20/3/2024) malam.


Tak hanya melalui Kita Bisa, Singgih juga meminta tolong ke teman-temanya Komika untuk membantu keuangannya. Selain itu dirinya membuka open donasi melalui twitter.


"Saya buka di twitter kalau benar-benar butuh dan ngepres. Ramenya awal Maret kemarin donasi yang masuk banyak banget. Saya juga menyetop donasi itu karena dapatnya terlalu banyak," ujarnya. 

 

Menurutnya, donasi yang terkumpul sekitar Rp 200 juta. Donasi itu digunakan untuk membiayai pengobatan  ibu dan anaknya.


"Ibu saya mengalami gagal ginjal dan hypertensi. Kalau anak saya didiagnosa speech delay (terlambat berbicara) dan mengarah autis," tuturnya.


Dia menepis uang  donasi digunakan untuk judi online sebagaimana ditudingkan netizen di media sosial. Akun judi online itu bukan miliknya.


"Dua akun saya di facebook Singgih Sahara. Kalau yang di screenshoot (tangkap layar) itu khan Sahara Singgih bukan akun saya," ujarnya.


Menurutnya, adanya postingan itu banyak orang yang mencarinya. Bahkan setiap hari dirinya banyak menerima teror chat dari orang tak dikenal.


"Bahkan chat saya sampai 99 plus lebih. Cari saya kata-katanya ga enak. Sini sharelock tak pateni," imbuhnya.


Baru-baru saja dia diminta mendatangi kantor kelurahan Karanganyar Gunung oleh pemilik akun twitter yang memviralkannya. Saat mendatangi kantor kelurahan dirinya melihat sudah ada banyak menunggu di ruangan lurah.


"Entah itu intimidasi atau tidak saya tidak tahu. Tadi pagi (Rabu) ada lima orang nunggu di ruangan bu lurah. Mikir saya diminta klarifikasi," kata dia. 


Ternyata di ruangan  lurah dia diminta untuk menulis pernyataan di atas materai oleh kelima orang itu dan disaksikan oleh lurah.

Pada pernyataan itu dirinya diminta menuliskan siap mengikuti proses hukum dan menyerahkan rekening koran.


"Saya menulis pernyataan itu siap mengikuti proses hukum kalau perlu proses hukum sama siap menyerahkan rekening koran tanda tangan di atas materai 10 ribu," terangnya.


Singgih mengakui selama ini terjerat pinjaman online (pinjol) baik yang resmi maupun ilegal.

Uang pinjol itu digunakannya untuk memenuhi kebutuhan karena tidak ada tawaran manggung selama masa pandemi.


"Bahkan debt collector itu datang ke rumah ibu saya. Waktu itu saya tinggal di Genuk.

Saya kasih alamat di Genuk dia (penagih hutang) mintanya ke Genuk. Biar bisa mengintimidasi," kata dia.


Diia mengakui mengalami masalah ekonomi. Terlebih pekerjaan yang dilakoninya keseharian hanya serabutan ketika tidak ada tawaran pentas sebagai komika.

"Apalagi anak saya kondisinya seperti itu. Saya harus ngojek online, kirim orderan untuk menyambung hidup," tuturnya. 


Ia mengaku syok atas kejadian tersebut. Hal itu berdampak luas hingga ke pekerjaannya karena kesulitan mendapat tawaran pentas. Bahkan banyak netizen yang menyebarkan fotonya ke media sosial.


"Bahkan ada yang crop foto saya saat di bar Semarang. Itu saya lagi pentas pada kampanye caleg. Setelah pentas saya turun diajak foto sama MC dan latar belakangnya ada minuman keras. Saya unggah foto itu tapi di crop dan ditulis dugem," tandasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved