Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Perjuangan Perempuan Bintoro Melahirkan Bayi Saat Banjir Menggenangi Demak

Pada Minggu yang mendebarkan di bulan Maret, Oktaviyaningrum, seorang ibu hamil di Demak, menghadapi tantangan yang tidak terduga.

istimewa
Di tengah bencana banjir yang melanda Demak, Oktaviyaningrum mengalami kontraksi persalinan. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Pada suatu Minggu, tanggal 17 Maret 2024, Oktaviyaningrum, seorang ibu yang tinggal di Kampung Krapyak, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, merasakan kontraksi karena usia kehamilannya telah mencapai sembilan bulan.

Kontraksi tersebut dirasakan di rumahnya, yang pada saat itu terkepung banjir.

Tanggul di dekat kampungnya rusak akibat curah hujan yang sangat tinggi, sehingga air mulai masuk ke permukiman warga.

Di saat yang sama, suami Okta bersama warga setempat berupaya menambal tanggul dengan karung pasir untuk mencegah banjir bertambah parah.

Terdapat dilema bagi suaminya, antara melanjutkan upaya pencegahan banjir atau kembali ke rumah untuk mendampingi Okta yang akan melahirkan.

Akhirnya, ia memilih untuk kembali dan mendampingi istrinya.

Setelah suaminya tiba di rumah, mereka segera menuju klinik bersalin dengan menggunakan perahu karet terlebih dahulu untuk menyeberangi banjir, dilanjutkan dengan mobil. Perjalanan ke klinik memakan waktu sekitar 30 menit, yang dilalui Okta dengan penuh kecemasan.

“Proses melahirkan kali ini sangat menantang, tidak pernah terbayang akan melahirkan saat banjir," ungkap Okta di tempat pengungsian Wisma Halim, pada hari Jumat, 22 Maret 2024.

Setelah melahirkan, Okta dan suaminya sempat bimbang menentukan tempat untuk pulang mengingat kondisi banjir di rumah mereka yang belum terlalu parah.

Namun, hanya sehari setelah kembali, air cepat naik dan mereka terpaksa mengungsi bersama keempat anaknya ke mushola terdekat yang dianggap lebih aman.

Namun, keadaan di mushola tidak dianggap layak untuk seorang ibu baru melahirkan dan anak-anaknya, sehingga mereka disarankan untuk pindah ke Wisma Halim.

Di pengungsian tersebut, Okta dan keluarganya, bersama dengan 216 pengungsi lain, merasa lebih nyaman karena tersedianya fasilitas memadai seperti air bersih, makanan harian, dan tempat ibadah.

Okta tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan bayinya dan mendapat perhatian khusus dari petugas pengungsian untuk kesehatan dan asupan gizinya.

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, melakukan kunjungan ke pengungsian untuk memastikan kesehatan dan ketersediaan logistik bagi para pengungsi.

Beliau menyatakan bahwa kondisi para pengungsi di Demak dan Kudus, dengan total sekitar 30.400 orang, dalam keadaan baik dan kebutuhan mereka terpenuhi selama masa pengungsian.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved