Forum Peduli Gunung Lawu Dukung Gerakan Warga Kemuning Karanganyar Tolak Eksploitasi Kebun Teh
Forum Rakyat Peduli Gunung Lawu (FRPGL) merapatkan barisan mendukung gerakan warga Desa Kemuning dalam rangka menolak eksploitasi kebun teh.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Forum Rakyat Peduli Gunung Lawu (FRPGL) merapatkan barisan mendukung gerakan warga Desa Kemuning dalam rangka menolak eksploitasi kebun teh Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Rakyat Peduli Gunung Lawu (FRPGL), Aan Shopuanuddin saat acara Buka Bersama Kawan (Bubarkan) Jaga Lawu #5 di Terminal Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar pada Sabtu (23/3/2024) sore. Dari pantauan di lokasi, puluhan peserta mengikuti sarasehan sekaligus buka bersama dalam kesempatan tersebut.
Ketua FRPGL, Aan Shopuanuddin menyampaikan, aksi kali ini merupakan bentuk moral bagi Forum Peduli Gunung Lawu yang selama ini intens menjaga kelestarian alam di Gunung Lawu. Menurutnya momentum kali ini menjadi gerakan untuk saling bergandengan tangan menyuarakan pentingnya menjaga kelestarian alam di Gunung Lawu. Dia menuturkan, tuntutan yang disampaikan tidak jauh berbeda dengan apa yang telah disuarakan warga Kemuning.
"Penekanan bagi kita, FRPGL tidak hanya di Kemuning tapi juga di sekitaran Gunung Lawu sebagai tangkapan air, pemasok gentong airnya di seluruh wilayah karanganyar dan sekitarnya," katanya kepada Tribunjateng.com.
Selanjutnya, FRPGL akan terus mengawal gerakan dari warga Kemuning dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat baik itu melalui advokasi hukum maupun kajian akademisi untuk menjaga alam lereng Gunung Lawu tetap lestari.
Warga Kemuning, Wiryawan mengapresiasi langkah dari FRPGL yang telah memberikan dukungan kepada warga dalam rangka menjaga kelestarian alam khususnya kawasan kebun teh. Pihaknya masih menunggu langkah dari pemda untuk menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan warga dalam aksi damai di depan Kantor Bupati Karanganyar beberapa waktu lalu.
Apabila tuntutan tersebut tidak ditindaklanjuti oleh pemda, lanjutnya, warga akan menggelar aksi kembali dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan aksi damai sebelumnya.
"Kami masih menunggu tidak lanjut sampai minggu depan, kami berharap minggu depan sudah mendapatkan tindak lanjut. Kalau memang belum, tidak ada cara lain yang bisa kita lakukan, turun melakukan aksi damai dengan massa yang lebih banyak," terangnya.
Seperti diketahui bersama, warga menuntut supaya eksploitasi kebun teh dihentikan dan dilakukan pemulihan terhadap kebun teh yang rusak. Di sisi lain warga juga meminta supaya dibentuk tim untuk dilakukan pengembalian dan rehabilitasi kebun teh serta ditutupkan Jalan Margo Lawu yang menjadi akses utama pembukaan lahan di kebun teh. Dalam aksi damai, warga juga menyuarakan supaya adanya pemenuhan hak-hak karyawan yang terkena PHK dan pensiunan dari pabrik kebun teh.
Pemda telah membentuk tim teknis untuk mengumpulkan data terkait kondisi yang ada di kebun teh untuk dilakukan kajian. Di sisi lain pemda juga telah menerjunkan tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan uji laboratorium dengan cara mengambil sampel air di aliran sungai yang menjadi sumber air warga sekitar. Hal tersebut dilakukan lantaran warga mengeluhkan bahwa air yang mengalir ke rumah warga berasal dari sumber tersebut kondisinya keruh. (Ais).
Pemkab Karanganyar Tindak Lanjuti Aduan Masyarakat, Salah Satunya Soal Sampah |
![]() |
---|
177 KDMP Karanganyar Diresmikan Pada Hari Koperasi |
![]() |
---|
Potret 52 Ruko "Murah" Karanganyar, Disewakan Kades Rp100 Juta Selama 20 Tahun Kini Merugikan Negara |
![]() |
---|
Sosok Abdul Aziz, Pelari Yang Mengelilingi Lawu dalam 10 Jam Padahal 4 Tahun Absen Lari Jarak Jauh |
![]() |
---|
Update Korupsi Pembangunan 52 Ruko di Tanah Bengkok Desa Jaten Karanganyar: Negara Rugi Rp9 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.