Masih Butuh Bantuan, Korban Banjir di Jakenan Pati Dikirimi Sembako
Banjir di Kabupaten Pati belum sepenuhnya surut. Sejumlah desa masih kebanjiran.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Banjir di Kabupaten Pati belum sepenuhnya surut. Sejumlah desa masih kebanjiran.
Antara lain desa-desa di Kecamatan Jakenan.
Aktivitas warga pun terganggu karena banjir masih menggenangi permukiman, jalan desa, hingga areal persawahan.
Merasa prihatin atas kondisi warga yang belum sepenuhnya bisa beraktivitas normal, anggota DPRD Pati terpilih asal PKB, Kastomo, mengirimkan bantuan ke sejumlah desa terdampak banjir.
Dalam menyalurkan bantuan, Ia dibantu para relawan "Sahabat Kastomo".
Mereka mengirimkan bantuan berupa sembako ke Desa Kedungmulyo, Ngastorejo, Sonorejo, Sidoarum, dan Karangrowo, Kecamatan Jakenan, Jumat (22/3/2024).
"Di Dukuh Ngasinan Sonorejo ada 300 keluarga terdampak banjir. Selain itu juga banyak sawah yang terendam. Semoga air cepat surut," ujar Kastomo, Sabtu (23/3/2024).
Total, sudah tujuh desa yang jadi sasaran pengiriman bantuan oleh Kastomo. Sebelumnya, bantuan juga telah ia kirimkan ke Desa Bungasrejo dan Tondomulyo.
Kastomo berharap, para dermawan di Pati juga tergugah hati untuk turut membantu korban banjir.
Terlebih, musibah banjir terjadi pada bulan Ramadan. Warga sangat membutuhkan makanan siap saji untuk sahur maupun berbuka puasa.
Kastomo juga menyoroti sejumlah permasalahan yang dia anggap menjadi penyebab terjadinya banjir di Bumi Mina Tani.
Di antaranya kegiatan tambang yang masif di wilayah Pegunungan Kendeng.
Kemudian pengerjaan kolam tambat kapal di Juwana yang tak kunjung selesai.
"Reboisasi di wilayah Kendeng sangat penting dilakukan. Mengingat di sana sudah banyak alih fungsi hutan dari yang semula jati menjadi tanaman jagung. Penambangan batu kapur di wilayah Kendeng juga harus disikapi, bagaimana pihak-pihak terkait memberikan hak dan kewajibannya untuk lingkungan," tegas dia.
Selain permasalahan di Kendeng, Kastomo juga berharap agar pemerintah mempercepat proses pembangunan kolam tambat kapal yang berada di Pulau Seprapat Juwana.
Mengingat, saat ini banyak kapal berkapasitas besar yang parkir di muara sungai dan menjadi tembok penghalang laju aliran air kiriman dari hulu menuju laut lepas.
Hal itu menjadi salah satu faktor penyebab meluapnya Sungai Silugonggo.
"Memang dalam hal penanganan banjir, perlu duduk bersama antara pemerintah, masyarakat dan wakil rakyat. Tidak hanya teori saja, tapi butuh aksi nyata," kata Kastomo.
Untuk diketahui, Kastomo merupakan peserta Pemilihan Legislatif (Pileg) DPRD Kabupaten Pati 2024.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini dipastikan masuk dalam jajaran anggota dewan Pati 2024-2029. Dia datang sebagai legislator pendatang baru. (mzk)
"Pemkab Pati Sarang Korupsi Kolusi Nepotisme" Tulisan Protes MPB untuk Gerindra dan Prabowo |
![]() |
---|
Jubir Gerindra Pati Duga Aksi Demo Minta Penggantian Anggota Pansus dari PDIP Ada yang Menunggangi |
![]() |
---|
Dua Pekan Menghilang, Perempuan Asal Sidokerto Pati Ditemukan Tewas di Ladang Tebu |
![]() |
---|
Video Demo Petani Pati Desak Bupati Sudewo Keluarkan Rekomendasi Pengajuan TORA Lahan 7,3 Hektare |
![]() |
---|
Janji Berpihak ke Rakyat Diuji di Pati: Warga Desak Partai Gerindra Pecat Bupati Sudewo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.