Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Serangan Teroris di Moskow Tewaskan 12 Orang, Netizen Heran Amerika Sudah Tahu 2 Pekan Sebelumnya

Dalam pengumuman tersebut tertulis meminta warga negara AS untuk meninggalkan kota Moskow, Rusia dengan segera

Editor: muslimah
X (twitter))
Kobaran api di Crocus City Music Hall di Moskow, Rusia. Sekelompok teroris melakukan penyerangan membabi buta di gedung konser terbesar di Moskow tersebut pada Jumat (23/3/2024) malam. Akibatnya 12 korban tewas dan puluhan lainnya terluka. 

TRIBUNJATENG COM, JAKARTA - Netizen ramai mempertanyakan kebijakan Amerika Serikat dua minggu sebelum serangan teroris di Moskow.

Seperti diketahui, terjadi serangan kelompok teror berseragam tempur di gedung konser musik Moskow, Rusia bernama Crocus City Music Hall.

Akibat serangan tersebut 12 orang tewas.

Dua pekan sebelum peristiwa itu, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan bahwa dalam waktu dekat bakal ada serangan ekstremis di Moskow, Rusia.

Baca juga: Kate Middleton Akhirnya Mengakui Ia Sedang Tak Baik-baik Saja, Butuh Waktu untuk Bicara Jujur

Baca juga: 70 Persen Anggota DPR Sudah Move On, Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024 Dinilai Tidak akan Terwujud

Pengumuman tersebut diterbitkan pada tanggal 7 Maret 2024.

Dalam pengumuman tersebut tertulis meminta warga negara AS untuk meninggalkan kota Moskow, Rusia dengan segera.

Peringatan tersebut muncul setelah dinas keamanan Rusia (FSB) yang juga penerus KGB menggagalkan rencana penembakan sebuah Sinagoge yang dilakukan Anggota ISIS Afghanistan.

"Warga negara AS harus menghindari pertemuan besar dalam 48 jam ke depan," tulis peringatan Kedubes AS.

FSB mengatakan sebuah sel ISIS yang beroperasi di daerah Kaluga, Rusia, sebagai bagian dari sayap bersenjata kelompok itu di Afghanistan, yang dikenal sebagai ISIS-Khorasan.

Kelompok ini ingin mendirikan kekalifahan di Afghanistan, Pakistan, Turkmenistan, Tajikistan, Uzbekistan dan Iran.

Kelompok ini pertama kali muncul di Afghanistan Timur pada akhir 2014 dan dikenal sangat kejam.

Sel itu "sedang menyiapkan serangan terhadap jemaah sinagoge dengan menggunakan senjata api," kata FSB.

Para militan itu memberikan perlawanan pada pasukan khusus Rusia yang menanganinya dan berhasil "dinetralisir"dengan membalas tembakan mereka, kata FSB.

"Senjata api, amunisi, serta komponen-komponen pembuat bom rakitan ditemukan dan disita," kata FSB.

Peringatan dari Kedubes AS tersebut kemudian mendapat respon dari netizen di media sosial X (twitter).

Mereka mempertanyakan kenapa Kedubes AS lebih tahu duluan bakal ada serangan di Moskow, Rusia.

Netizen juga mengaitkan dengan serangan teror di Crocus City Music Hall yang menewaskan 12 orang.

"Bagaimana mereka bisa tahu bakal ada serangan? apakah intelijen mereka bekerja dengan baik? atau bagaimana?," tulis akun X @stay_awaybro.

12 Orang Tewas

Diketahui sebanyak 12 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan teroris di sebuah gedung konser terbesar di Moskow, Rusia.

Serangan tersebut terjadi di Crocus City Music Hall.

Dalam video yang beredar di X (twitter) terlihat sekelompok orang mengenakan seragam tempur melepaskan tembakan dan meledakkan bahan peledak di Crocus City Music Hall.

Dari lokasi kejadian juga terlihat ada kobaran api dan dua orang tergeletak bersimbah darah di sebuah sofa di lobi gedung konser tersebut.

Dalam video yang beredar juga menunjukkan setidaknya empat pria bersenjata melepaskan tembakan dari senjata otomatis ketika orang-orang Rusia yang panik melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa mereka.

Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin menyebut serangan itu sebagai "tragedi besar".

Setidaknya 50 unit ambulans telah dikerahkan ke lokasi serangan.

"Para penyerang diduga melepaskan tembakan ke pintu masuk gedung selama konser, menggunakan senjata otomatis, dan kemudian kebakaran mulai terjadi di dalam gedung," kata layanan darurat dikutip dari The Guardian, Sabtu (23/3/2024) dinihari.

Pihak berwenang mengatakan lima orang terlibat dalam serangan itu.

Laporan media Rusia mengatakan bahwa unit polisi anti huru hara dikirim ke daerah tersebut saat orang-orang dievakuasi. (Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved