Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Harga Kedelai Naik saat Ramadhan, Produksi Tahu Sodu di Pekalongan Jalan Terus 

Tahu menjadi salah satu jenis kuliner yang seolah tak pernah tertinggal dikonsumsi masyarakat. Makanan berprotein tinggi yang terbuat dari kedelai it

Penulis: Aisya Aulia Latifah | Editor: m nur huda
Dok. Dinkominfo Kota Pekalongan
Produksi tahu di kampung Tahu Soko Duwet, Kota Pekalongan. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Tahu menjadi salah satu jenis kuliner yang seolah tak pernah tertinggal dikonsumsi masyarakat.

Makanan berprotein tinggi yang terbuat dari kedelai itu sangat mudah dijumpai karena harganya yang relatif terjangkau.

Di wilayah Kelurahan Sokoduwet (Sodu), Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memiliki kampung tahu yang sudah setahun ini diresmikan oleh Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid pada Jumat (3/3/2023) lalu.

Terdapat 40 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) industri tahu yang telah berjalan secara turun temurun.

Produk dari kampung tahu ini tak hanya terjual untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal saja, melainkan merambah pasar Kabupaten tetangga seperti Kabupaten Pekalongan dan Batang serta sekitarnya. 

Salah satu pelaku IKM tahu Sodu Kota Pekalongan, Khafid Taufan menjelaskan bahwa, di Ramadhan ini, produksi tahu Sodu masih berjalan dan harga jual tahu masih stabil.

"Kalau harga kedelainya memang tambah naik, dari Rp10.200 perkilogram menjadi Rp10.700 perkilogram atau naik Rp 500 perkilogram," ungkapnya pada Tribunjanteng.com, Selasa (26/3/2024).

Menurutnya, karena kenaikan harga kedelai tersebut membuat produksi tahu yang dibuatnya berkurang. Untuk saat ini, ia menyebutkan bisa memproduksi 3,25 kwintal kedelai sebagai bahan baku industri tahu miliknya baik yang diolah menjadi tahu mentah maupun sudah matang (digoreng). 

"Dimana, permintaan pasar dan konsumen tidak hanya berasal dari wilayah Kota Pekalongan saja, melainkan juga dari Bojong, Kabupaten Pekalongan, Subah, Kabupaten Batang," katanya.


Ia memasarkan usaha tahunya per papan dijual Rp29.000 untuk tahu goreng, dan tahu putih Rp32.000 serta tahu kotak goreng dijual Rp 36.000 dengan jumlah isi sesuai permintaan/request pelanggan. Dirinya tidak menjual sendiri tahu ke pasar, tapi diambil para pedagang keliling atau pelanggan dan konsumen tetapnya ke sentra usaha tahu miliknya. 

"Harga tahunya stabil. Walaupun harga kedelai naik, agar usaha tahu kami tetap jalan, kami menyiasati dengan mengurangi pemakaian kedelai sebanyak 2 ons tapi gilingannya lebih diperhalus. Kalau soal cetakan ukuran masih tetap," tuturnya.

Kasi Pembangunan Pemerintahan pada Kelurahan Sokoduwet , Nuraeni menerangkan, kondisi perkembangan usaha IKM tahu Sodu masih baik dan jumlah pelaku IKM nya masih cukup banyak kurang lebih 40 orang produsen.

Pihaknya mengungkapkan, pendampingan dan perhatian dari pemerintah daerah setempat terhadap pengembangan usaha tahu Sodu sudah berjalan baik, diantaranya dengan pemberian bantuan peralatan produksi, pemberian subsidi harga kedelai kepada para pelaku IKM tahu Sodu.

"Tahun 2023 lalu, Pemkot Pekalongan juga sudah memfasilitasi pelatihan makanan berbahan dasar tahu dan di Tahun 2024 ini ada bantuan IPAL biogas. Harapannya, ke depan semoga perhatian pemerintah terhadap pelaku IKM tahu Sokoduwet ini tetap berlanjut dan lebih ditingkatkan supaya usaha potensi lokal Kampung Tahu Sokoduwet bisa lebih maju lagi," tukasnya. (Peh)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved