Jejak Warga Binaan Lapas di Sarung Goyor Tegal, Kerap Disebut Toldem, Ini Alasannya  

Lalu sebanyak 20 orang yang merupakan WBP di Lapas Kelas IIB Slawi. 

Fahmi mengatakan, buruh lepasnya memproduksi sarung goyor dari rumah dengan tugasnya masing-masing.

Karena ada 19 tahapan, antara lain keteng baki, gambar, celup, warna, jemur, ikat hingga proses tenun.

Pekerjaan di Lapas sendiri merupakan proses akhir yaitu menenun. 

"Saya punya beberapa kemitraan, ada di pedesaan, kota dan di Lapas. Nah di Lapas ini produksi per minggunya bisa sampai 100 pcs," ungkapnya. 

Kasi Binadik dan Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Slawi, Anistyo GA mengatakan, sentra tenun sarung goyor di Lapas Kelas IIB Slawi sudah berlangsung, sejak 2020.

Mereka yang aktif menenun ada sebanyak 20 WBP, menyesuaikan jumlah ATBM.

Tetapi Lapas hanya mengerjakan dari benang menjadi kain, keberlanjutannya untuk finishing dan pemasaran dilakukan oleh UMKM Fahaltex Tegal.

"Ini salah satu model pembinaan kami untuk WBP. Selain itu kami juga ada kerajinan miniatur, pertanian, peternakan, hingga perkebunan," ungkapnya. (fba)