Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Inilah Sosok Michael Gomgom, Sopir Taksi Online Yang Peras Penumpang Rp 100 Juta Saat di Jalan Tol

Inilah sosok Michael Gomgom (30) sopir taksi online Grab yang melakukan pemerasan terhadap penumpangnya.

Editor: raka f pujangga
Dokumen Polri
Michael Gomgom, sopir taksi online yang melakukan penculikan hingga pemerasan ke penumpang wanita sebesar Rp100 juta setelah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. 

TRIBUNJATENG.COM, KEBON JERUK - Inilah sosok Michael Gomgom (30) sopir taksi online Grab yang melakukan pemerasan terhadap penumpangnya.

Pelaku tak segan memeras korbannya sebanyak Rp 100 juta di Tol Jakarta-Tangerang.

Atas peristiwa itu, penumpang wanita bernama Cindy Pangestu, mengalami luka-luka karena melompat dari dalam mobil dan kehilangan sebuah ponsel.

Baca juga: Viral Penumpang Wanita Diculik Sopir Grab Car, Simak Tips Aman Naik Taksi Online Berikut

Jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat telah menangkap sopir taksi online tersebut dan menahannya di ruang tahanan karena aksi arogannya itu. 

Dari pantauan Warta Kota di lokasi, Michael keluar dari ruang tahanan bersama sejumlah aparat kepolisian dengan kedua tangannya yang terborgol.

Michael yang mengenakan masker hitam itu hanya terdiam dan menatap kosong ke depan.

Terutama, saat polisi menggiringnya dari mobilnya menuju ruang tahanan.

Pasalnya, polisi resmi menetapkan Michael (30) sebagai tersangka pemerasan dan pengancaman terhadap seorang penumpang bernama Cindy Pangestu, Jumat (29/3/2024).

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Andri Kurniawan, saat ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (29/3/2024).

"Tadi malam tanggal 28 (Maret 2024), korban sudah langsung kami ambil keterangan, kami periksa, secara singkat sudah kami ambil keterangan," kata Andri.

"Kemudian dari fakta-fakta yang ada, berkolaborasi dengan rekan-rekan dari Grab karena menyangkut dengan personel yang ada di Grab, akhirnya kami melakukan upaya penangkapan di wilayah Jakarta, tepatnya di Cempaka Putih," jelas Andri.

Menurut Andri, pelaku terbukti melakukan pengancaman serta pemerasan terhadap korban sepanjang jalan mulai dari kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat hingga Tol Jakarta-Tangerang.

Kendati demikian, hingga kini polisi masih memproses kasus tersebut.

Termasuk, melakukan pendalaman lebih lanjut kepada saksi-saksi.

"Sementara masih kami lakukan proses dan lain-lainnya. Jadi, untuk pelaku masih kami ambil keterangan dulu, sampai nanti modus-modus apa yang terjadi nanti akan kami sampaikan," ungkap Andri.

Terkini, pelaku sudah ditahan di Mapolres Metro Jakarta Barat.

Dia dijerat dengan pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan pengancaman.

Tubuh Korban Memar Lompat Dari Mobil

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial seorang perempuan berinisial CP membagikan pengalaman tak mengenakkan saat menjadi penumpang taksi online di wilayah Jakarta Barat, Senin (25/3/2024).

Dari kiriman yang dibagikan CP, diketahui jika ia menjadi korban kekerasan dan pengancaman oleh sopir taksi online hingga tubuhnya mengalami memar-memar.

Dalam unggahan di story Instagramnya, korban mengaku memesan taksi online saat hendak pulang ke rumahnya dari wilayah Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Tak berselang lama, datang sebuah mobil dengan pelat nomor sama seperti yang tertera dalam aplikasi.

Korban pun naik ke dalam mobil tersebut tanpa menaruh curiga pada sang sopir.

Akan tetapi, hal aneh mulai terjadi saat tiba-tiba mobil yang dikendarai sopir taksi online itu melaju ke arah Tol Jakarta-Tangerang.

Padahal, rumah korban bisa dituju tanpa perlu lewat tol. 

Saat ditanyai terkait hal itu, sang sopir berdalih bahwa dia hanya mengikuti google maps menuju ke rumah korban.

Tak sampai di situ, gelagat sopir taksi online itu pun semakin membuat CP merasa janggal.

Di mana, sopir tersebut tiba-tiba meminta korban mengemudikan mobilnya lantaran ia sesak napas.

"Tentu aja nolak, bilang enggak bisa pak. Menepi dulu aja kalau emang sesak pak," ucapnya membagikan kiriman di instagram @cndypngestu, dikutip Jumat (29/3/2024).

Penumpang korban pemerasan sopir grab
Penumpang korban pemerasan sopir grab sebesar Rp 100 juta saat berjalan di Jalan Tol.

Karena permintaan itu tak digubris korban, sopir taksi online itu lantas menyodorkan handphonenya dan meminta korban agar melakukan transfer sejumlah uang ke rekening pelaku.

Tak main-main, nominal uang yang diminta pelaku adalah Rp 100 juta.

Karena sudah melihat gelagat yang tidak jelas, korban akhirnya memberanikan diri membuka pintu mobil dan loncat ke luar.

Namun kondisi jalanan tol yang sepi, membuat korban tak mendapatkan pertolongan dari pengemudi sekitar.

"Dia (pelaku) turun lari dan kejar gue dan ketangkap karena gue emang berhenti buat teriak minta tolong," kata dia.

"Pas ketangkap, gue berontak yang berakhir diseret sama dia. Abis itu gue dilempar masuk ke mobil. Dia paksa gue transfer Rp 100 juta," lanjutnya.

Lantaran sudah tak berdaya, korban pun menangis dan mengatakan bahwa dia tak punya uang seperti yang diminta. 

Namun, pelaku tak habis akal. Dia mengancam korban dengan menyebut akan membuangnya ke kali apabila tidak menyerahkan uang.

Sementara itu, kuasa hukum korban, Wilhelmus Rio Reshandi mengatakan bahwa antara korban dan pelaku sempat terjadi perdebatan dan tarik-tarikan. 

Di mana, sang sopir mencoba merampas 1 unit iPhone dan tas berisi laptop milik korban.

Saat itulah, korban berusaha membuka pintu mobil dan kabur keluar hingga berteriak minta tolong.

"Namun mitra pengemudi membuat situasi dan membalas teriakan seolah-olah cerita bahwa suami istri sedang bertengkar," ujar Wilhelmus saat dihubungi, Jumat (29/3/2024).

"Pelapor membalas lagi bahwa bukan bertengkar, ini adalah driver Grab, kemudian akhirnya ditolong oleh warga sekitar yang berada tidak jauh dari pinggir tol yang berbatas pagar dan tembok, mitra pengemudi diteriaki maling dan kabur," lanjutnya.

Usai kejadian tersebut, korban lantas melaporkan hal itu ke Polda Metro Jaya dengan didampingi keluarga dan kuasa hukumnya, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Wanita Lapor Polisi Jadi Korban Percobaan Penculikan dan Perampokan Sopir Taksi Online

Terkait insiden tersebut, pihak Grab.id selaku perusahaan taksi online yang dipakai korban dan pelaku, menyampaikan permohonan maafnya.

Permintaan maaf tersebut disampaikan manajemen Grab lewat instagram resminya @grabid.

"Dalam kasus yang begitu memprihatinkan, selain penanganan prosedural secara hukum, menjadi prioritas kami untuk mendahulukan permohonan maaf kami secara tatap muka dan pribadi ke penumpang yang bersangkutan," kata manajemen Grab, dikutip Jumat (29/3/2024). (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Wartakotalive.com

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved